RibaoAvatar border
TS
Ribao
Bima Arya: Kebijakan Kota Bogor Lebih Tepat Dibanding PSBB DKI

Wali Kota Bogor Bima Arya saat rapat koordinasi virtual bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Kamis 10 September 2020. (Foto: Beritasatu Photo)

Bogor, Beritasatu.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kembali menanggapi rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total, Senin (14/9/2020).

Menurutnya, agar ekonomi tetap berjalan dan tidak terlalu terdampak, kebijakan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) yang sudah diterapkan di Kota Bogor lebih tepat ketimbang PSBB secara total.

"Jadi PSBMK sudah tepat, bukan PSBB. Sebab dari pemberlakuan PSBB selama ini tidak tepat, yang terpapar ekonomi 90 persen, dan lebih dari 50 persen masih tidak percaya bahwa Covid-19 itu berbahaya," kata Bima Arya saat merilis hasil survei persepsi risiko Covid-19 Kota Bogor di Balai Kota, Jumat (11/9/2020).

Tak hanya itu, Bima Arya juga mempersoalkan kesiapan pemberlakuan kebijakan PSBB total atau lockdown yang akan diterapkan di Jakarta.

"Dalam kondisi seperti ini, lockdown itu harus dihitung secara cermat. Lockdown ini butuh kesiapan personel yang luar biasa. Memastikan orang tidak keluar rumah itu kan personelnya tidak cukup Satpol PP," tegas Bima.

Kemudian, lanjut Bima Arya, warga yang nantinya tidak bisa mencari nafkah, baik rumah makan dan tempat usaha lainnya bagaimana. Itu semua harus dihitung.

"Tidak cukup kalau hanya Pemkot Bogor. Pemerintah pusat bisa tidak, provinsi bisa tidak? Tetapi dengan model PSBMK ini, ekonomi berjalan serta penguatan protokol kesehatan dengan cara kolaborasi," ungkapnya.

Bima pun menyebut sudah melaporkan ke tingkat provinsi bila nantinya akan berbeda kebijakan dengan Pemprov Jakarta bila Anies Anies Baswedan tetap berlakukan PSBB secara total.

"Dari Gubernur Jabar menyarankan meneruskan PSMBK karena kita dianggap berhasil dalam menekan penyebaran dari merah ke zona oranye. Jadi rekomendasi pak gubernur meneruskan PSMBK," jelas Bima.

Bahkan, kata Bima, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil justru mengapresiasi Kota Bogor dalam menerapkan pembatasan sosial sistem mikro RT/RW dengan berbasis komunitas, dan juga pembatasan jam malam.



Sumber :
https://www.beritasatu.com/bernadus-...nding-psbb-dki

=========================

sebetulnya lebih nyaman sih kalau pemimpin daerah nya masih optimis bisa mengendalikan pandemi covid.

dengan diterapkannya psbb,
orang jadi berpikir kepala daerah nya udah panik.
gak bisa mengendalikan pandemi covid.

saat psbb sebelumnya, kompleks kompleks perumah memang juga ada isolasi daerahnya masing2.
misalnya ojol ojol gak boleh masuk ke dalam kompleks.
jadi paket paket ntar diambil di depan pintu kompleks.

pintu masuk keluar kompeks ditutup lebih awal.

mr.buky
kaiharis
d3m0litionlov3r
d3m0litionlov3r dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.7K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan