jakarta0909Avatar border
TS
jakarta0909
Maskapai Menderita, Penumpang Sampai Anjlok 91%


Volume penumpang Norwegian Air turun sebesar 91% pada Agustus dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Maskapai ini hanya menerbangkan 313.316 penumpang pada Agustus ini dibandingkan dengan 3,5 juta penumpang pada Agustus 2019.

"Rata-rata hanya 62,1% kursinya yang terisi, turun dari 90% setahun sebelumnya," kata Norwegian.

Baca Juga : Dirut Garuda: Tak Usah Kaget dalam Waktu Dekat Ada Maskapai Bangkrut

Untuk menghentikan dampak buruk pandemi pada bisnisnya, maskapai tersebut mengatakan akan menerbangkan 25-30 pesawatnya dalam beberapa bulan ke depan. Namun, jumlah itu tetap jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pesawat yang tetap harus "diparkirkan", yang mencapai 100 unit.

Sebelumnya, kreditur dan lessor telah mengambil kendali maskapai pada Mei dengan meluncurkan paket penyelamatan finansial yang memungkinkannya mengakses pinjaman yang dijamin negara sebanyak 3 miliar krona Norwegia (US$ 336 juta). Langkah itu berhasil menyelamatkan perusahaan dari kejatuhan.

Saat ini, perusahaan sedang mengupayakan pembiayaan kedua, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun. Tujuannya adalah untuk menghindari kehabisan dana pada April 2021. Maskapai itu juga sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah Norwegia mengenai dukungan tambahan.

"Krisis berkepanjangan yang berdampak pada setiap bagian dari industri penerbangan terus menciptakan ketidakpastian di semua pasar, membuat kebutuhan akan paket dukungan likuiditas jangka panjang menjadi lebih penting untuk melindungi pariwisata, pekerjaan dan perdagangan internasional," kata CEO Jacob Schram, mengutip Channel News Asia.

Baca Juga : Mampukah Selamatkan Garuda dengan Dana Talangan Rp 8,5 Triliun?

"Pendanaan dapat berasal dari penjualan pesawat, konversi lebih banyak hutang menjadi ekuitas atau dari pemilik dan pemerintah Norwegia," kata perusahaan itu pada 28 Agustus. Namun mereka menolak untuk menyebutkan jumlah bantuan yang ditargetkan.

Konfederasi Perusahaan Norwegia (NHO) telah menjadwalkan pertemuan dengan pemerintah Norwegia minggu depan untuk membahas kebutuhan maskapai penerbangan seperti Norwegian dan pesaing lokal SAS dan Wideroe.

Maskapai Indonesia Krisis

Wabah Covid-19 membuat maskapai penerbangan pelat merah Garuda kian oleng. Kehilangan pendapatan karena operasional penerbangan terhenti selama pandemi sehingga kesulitan bayar utang jatuh tempo. Pemerintah pun turun tangan dan beri Rp 8,5 triliun.

Garuda Indonesia menyatakan terdapat sinyal kebangkrutan maskapai nasional akibat pandemi COVID-19 yang sudah dialami lebih dulu oleh maskapai di sejumlah negara.

“Bapak Ibu mengetahui juga banyak maskapai yang menyatakan kebangkrutan. Di dekat kita ada Thai Airways. Jadi enggak usah terlalu kaget kalau dalam waktu dekat ada maskapai di Indonesia yang tidak tahan lagi,” kata Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR di Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Sebelumnya, beberapa anggota dewan mengusulkan diskon harga tiket pesawat di masa pandemi Covid-19 ini. Irfan menilai diskon tidak mungkin diberikan lagi karena maskapai kondisi keuangan maskapai terpuruk akibat pembatasan penumpang selama pandemi COVID-19.

“Betul penting untuk memperoleh harga murah, tapi mohon dipahami hari ini industri penerbangan mengalami pukulan yang sangat besar, kita jumlah penumpang tinggal 10 persen. Kalau diminta diskon lagi harga yang rendah mungkin klasifikasi kita sebentar lagi menjadi makin sulit,” katanya.

Sumber :
1. CNBC Indonesia
2. koransulindo.com
Diubah oleh jakarta0909 05-09-2020 09:19
kakekane.cell
nomorelies
ziont
ziont dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan