mesinsablon2102Avatar border
TS
mesinsablon2102
40 Hari (Diangkat dari kisah nyata)

Sumber gambar disini

WELCOME TO MY THREAD


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera Untuk Kita Semua

Perkenalkan nama ane Ahmad gan. Udah lama gak buka Kaskus, pas lihat agak bingung juga sama tampilan barunya emoticon-Wowcantik

Ane mau coba ceritain pengalaman sahabat ane, mungkin ada sedikit pengembangan pada alur cerita, namun tidak merubah benang merah dari cerita yang disampaikan narsum. Tujuannya agar para pembaca yang baik hatinya bisa agak nyaman dalam membaca.

Tanpa mengurangi rasa hormat ane, semoga para master disini bisa memberikan saran dan masukan yang positif untuk tulisan ane ini.

Oiya, atas permintaan dari narsum nya, nama dan tempat agak ane samarkan emoticon-Peace

Oke langsung aja ya gansis...

Selamat membaca emoticon-shakehand




Quote:



Part 1

Perkenalkan, namaku Yudi (bukan nama sebenarnya) aku bekerja disalah satu perusahaan swasta di Jakarta. Perusahaanku bergerak dibidang penyewaan alat-alat pesta dan event. Aku asli kelahiran Majenang, di Jakarta aku kost bersama sahabatku. Kejadian ini terjadi ditahun 2017, aku selalu dihantui oleh arwah seorang lelaki. Awalnya aku heran, kenapa arwah itu selalu saja datang kepadaku? Seakan ada sesuatu yang ingin disampaikan. Lalu apa hubungannya denganku?

---

“Yud, nanti balik duluan aja ya. Gw masih ada perlu sama Icha, mau nganter dia ke konter hp”. Kata Irfan yang tengah merapihkan tasnya dan bersiap ke parkiran

Hari ini memang berjalan terasa cepat, mungkin karena banyaknya pekerjaan, jadi tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Sudah waktunya kami pulang.

“Oke oke.. kunci kosan nya mana? Jangan malem-malem pulangnya, gw juga mau ada perlu nanti” jawabku

“Oh iya, ini kuncinya. Mau kemana emang lu?” kata Irfan sambil melemparkan sebuah kunci dengan gantungan replika potongan jari telunjuk. Benar-benar gantungan yang membuat aku jijik.

“Mau kerumah Dodi, dia katanya mau minta tolong ukur lokasi untuk acara nikahnya nanti. Mau pesan tenda disini” jawabku.

Sesampainya di parkiran, aku langsung menghidupkan sepeda motor matic kesayanganku. Setelah berpamitan dengan security aku langsung tancap gas pulang ke kosan. Jarak antara kosan dan tempatku bekerja memakan waktu sekitar dua puluh menit sampai setengah jam. Tergantung ramai atau tidaknya kondisi jalan.

Hari ini ternyata jalan sangat macet, dan setibanya di kosan adzan Marghrib sudah terdengar.

Astaga, hampir satu jam aku dijalan. Benar-benar hari yang melelahkan.

“Baru balik Yud?” sapa pak Nawi, penjaga kosan. Dia terlihat sudah siap ke Mushola dengan baju Koko dan sajadah yang ditaruh di pundaknya.

“Iya pak, macet banget tadi dijalan”. Jawabku sambil mencari kunci kosan yang aku taruh didalam tas.

“Oh iya maklum malam minggu, hehehe”. Jawab pak Nawi “Duluan ya Yud” lanjut pak Nawi yang sepertinya langsung ke Mushola.

“Iya pak. Nanti aku menyusul” jawabku dan langsung masuk ke kosan.

Ruangan kosku berukuran 3 x 4 meter, disudut ruangan terdapat tempat tidurku. Irfan biasanya tidur menggunakan kasur lipat yang selalu di sandarkan disamping lemari pakaian kami jika tidak terpakai. Televisi LED berukuran 24 inch selalu menemaniku sebelum aku tertidur. Kosan kami dilengkapi wifi gratis yang terkadang jaringannya agak lemot juga.

Setelah menaruh tas dan menggantung kemeja kerjaku, aku bergegas kekamar mandi, takut tertinggal jama’ah di Musolah. Selesai mandi, aku langsung mengenakan baju koko dan kain sarung. Selintas aku melihat bayangan hitam melintas kearah kamar mandi, aku fikir itu Irfan yang kebelet ingin buang air hingga tak sempat mengucapkan salam atau menegurku.

“Fan, aku ke Musolah duluan ya” kata ku yang langsung pergi dan menutup pintu tanpa terkunci.

---

Sepulangnya aku dari Musolah aku melihat Irfan sedang memarkir sepeda motornya di halaman kosan.

“Loh, dari mana lagi?” kataku

“Dari mana lagi? Gw kan bilang tadi mau anter Icha ke konter” jawabnya

“Tadi bukannya lu udah balik?” tanyaku lagi yang mulai agak bingung

“Apaan si? Ini gw baru pulang” jawab Irfan yang sedikit mulai agak kesal “Ya udah lah, gw mandi dulu, cape” jawabnya

Lalu siapa yang tadi aku lihat?

Aku duduk diteras kosan. Disini ada sepuluh kamar kosan dan kosan ku berada dipaling kiri dekat dengan parkiran motor. Depan kosanku terdapat pohon besar, pohon mangga yang tidak pernah berbuah. Aku masih memikirkan kejadian tadi, apakah halusinasiku saja, atau memang ada seseorang yang masuk tadi?

“Yud, rokok nih” tiba-tiba Irfan keluar membawakan kopi dan rokok yang ditaruh di atas meja.

“Iya Fan, makasih ya” jawabku

Aku menghidupkan sebatang rokok yang disediakan Irfan

“Lagi mikirin apa sih lu?” tanya Irfan

“Ngga, tadi siapa ya yang gw liat masuk kekamar mandi sebelum gw ke Musolah?” aku membagi pertanyaan ini ke Irfan

“Maling kali” jawab Irfan enteng

“Ngga ada yang hilang koq” jawabku meyakinkan

“Jangan-jangan setan Yud” lagi-lagi Irfan menjawab dengan enteng

“Ngaco lu ah, udah lah.. Oiya, lu udah makan?” kataku coba mengalihkan pembicaraan

“Belum, tadi Icha gw ajakin makan katanya belum lapar, ya udah gw langsung cabut”

“Ya udah gw beli makan dulu, pecel ayam ya?” tanyaku

“Lele aja, sambelnya banyakan Yud”

“Oke” jawabku yang langsung menuju parkiran dimana sepeda motorku berada.

Bersambung.....
Diubah oleh mesinsablon2102 21-08-2020 18:30
mmuji1575
ariefdias
axxis2sixx
axxis2sixx dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan