serikat.palak
TS
serikat.palak
Pedagang Makanan Bonyok Dianiaya Preman, Kanit Reskrim : Masih Dicek





Malang nasib pedagang makanan online yang bernama Hendra Pirlo (34) warga Jermal XV, Gang Pahlawan, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang menjadi korban penganiayaan dan perampokan.

Kejadian malang tersebut dialami korban tidak jauh dari kediamannya pada Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB, lalu.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun Sumut24.co, korban dianiaya oleh sekelompok preman yang berjumlah kurang lebih lima orang.

“Jadi saat itu, suami saya (korban) dan saya jalan-jalan. Karena ada orang, suami saya negur lah, kan biasa kalau lewat, apalagi ia orang tua, jadi tegur sapa saja. Namun tiba-tiba, saya diludahi sama salah satu dari mereka. Suami saya marah lah, kenapa main-main ludah,” ujar istri korban, Dinda Adelia (25) warga Jermal XV, Gang Pahlawan III, Jumat (31/07/2020).

Lanjut Dinda, suaminya pun marah, namun pelaku langsung mengatakan ‘gak senang kau’.

Kemudian pelaku yang meludahi dirinya ini memanggil kawannya yang lain.

“Kurang lebih ada lima orang mereka. Langsung menggebuki suami saya. Lalu pelaku mengatakan ‘kau bawak suami mu ini, kalau gak ku bunuh ini’,” katanya menirukan suara pelaku.

Pascakejadian, korban mengalami luka-luka di bagian wajah, pelipis pecah badannya nyaris remuk dengan hantaman Batu.

“Suami saya tidak bisa berkat apa- apa karena peristiwa sadis ini langsung dilakukan para preman didepan mata saya. Setelah suami saya terkapar, dibantu warga saya membawa ke rumah sakit terdekat,” bener Dinda.

Tidak hanya menjadi korban penganiayaan, dompet Hendro yang berisi surat penting dan uang tunai Rp 1,5 juta raib diduga dibawa para pelaku.

Dinda menuturkan, usai kejadian, suaminya pun dirujuk ke RS Haji Medan.

“Dalam keadaan sakit usai dari rumah sakit, kami buat laporan di Polsek Percutseituan dengan bukti LP Nomor: STPL/1590/VII/SPKT/Percutseituan. Usai buat LP, suami saya kembali ke rumah sakit, lantaran memang tidak sanggup dan butuh perawatan medis,” ucapnya.

Namun, seminggu pascakejadian, kasus yang ditangani pihak kepolisian ini belum menemui titik terang.

Dalam pengakuan Dinda, hingga saat ini hasil visum suaminya pun belum diambil oleh penyidik Polsek Percut Seiituan walaupun sudah berulang kali menanyakan hasil visum itu.

“Pada Kamis (30/07/2020), kemarin, suami saya ke RS Haji Medan untuk menanyakan hasil visumnya. Namun pihak rumah sakit menolak memberikan hasil visum tersebut. Katanya ini tugas kepolisian mengambilnya. Ya mau gak mau lah saya sama suami kembali ke Polsek Percut Seituan namun tidak ketemu dengan penyidik. Kata salah seorang yang berada di Polsek (piket) mengatakan penyidik lagi di luar,” jelasnya.

Dalam kejadian tersebut, keluarga korban berharap pihak kepolisian dapat meringkus para pelaku yang telah menganiaya Hendra.

“Kami berharap pihak kepolisian dapat mengusut kasus ini. Apalagi kita tahu kan pak Kapolda Sumut orangnya tegas dalam membasmi kejahatan di Sumatera Utara. Kami meminta bantuan dari pak Kapolda Sumut agar memberi perhatian kepada kami yang menjadi korban ini,” sebut Dinda.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percutseituan Iptu Rianto yang dikonfirmasi SUMUT24.co pada Jumat (31/7/2020) mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek kasus tersebut.

“Besok kita cek ke penyidik ya,” ucapnya dengan singkat melalui WhatsApp.(W05)


https://www.sumut24.co/hendra-pirlo-...k-ke-penyidik/
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabar dikit lah kaw b0dat, baru seminggu sudah pake nanya tindak lanjut

Kita ini wereng medan serba sibuk tauk, kalau kita tangkap sekarang, sesudah selfie2, kita mau mutasi kemana itu preman ?

Mana lagi banyak sarjana jurusan asimilasi covid19 alumni Tanjung Gusta, yang lagi nunggu penempatan di pemukiman warga baik2, ruko dan sejenisnya

Kita semua yang manajemen mutasi2 operasional preman, mau dikemanakan mukak dan martabat serta harga diri para jenderal petak bangsa kitak2 kalau sampai ada jalanan pemukiman warga medan yang bersih dari preman ?

Ini contoh hebatnya manajemen kitak2 barusan, massif dan terstruktur

https://waspada.id/medan/belasan-pre...ngawas-proyek/

Jenderal2 pulau jawa sana tabok duit saja diem kok

Well, walaupun banyak dokter yang ambil cuti, dan tutup praktek, karena taruhan nyawa dengan bayaran rp 1000 per pasien bpjs, serta juga banyak yang meninggal, the good news is, preman parkir yang palak parkir pasien rp 5000, tetap strong, sehat dan bertambah banyak dari tepi kali deli dan tepi rel kereta api jalan mahakam, jalan tembaga, dll emoticon-Toast

Karena profesi preman parkir dan palak adalah profesi yang jauh lebih mulia dan maha tinggi dalam adat istiadat , syariat, dan keyakinan mukapetak sumut emoticon-Toast

Bahkan kata warga medan, Bisnis preman lagi booming , soale muncul pandemic baru, pandemic rabun dekat-tengah-jauh di personel wereng medan (khusus preman, tidak terlihat sama sekali, blurry gitu)

wereng yang jadi korban nya makin banyak, dan virus penyebabnya belum berhasil di identifikasi, katanya seh bukan corona, soalnya corona itu bulet, kalau virus yang ini bentuknya KOTAK

personil geng preman alex,hafitz,harahap kampung badur/aur, pada belanja gede, ada yang beliin anaknya sepeda baru, ada yang beli motor baru, pemandangan preman bertopi kuffi,ngitung duit palak parkir dan l0nte krudung yang jadi bininya bawa sembako+daging kurban jalan bareng asoy dari belakang sun plaza ke kampung badur/aur tepi kali deli adalah pemandangan sehari hari emoticon-Traveller


preman yang malak parkir 5000 ke para pengurus SIM di satlantas medan,jalan adinegoro, juga tambah ramai, dan bagi2 duitnya dgn wereng di asrama samping satlantas seperti biyasah emoticon-Ultah


Pandemic CoroTAK666
androidiotqavirtien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.2K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan