Assalamualaikum


Welcome To My Thread




Selamat malam, Agan-Sista. Semoga hari kalian baik-baik saja. Berita kali terbilang memilukan. Okey,langsung saja.

Tinggal di bumi memang tidak selalu menyenangkan, Gansist. Berbagai macam masalah hidup dapat menghampiri siapa saja. Baik besar atau kecil, tidak seorang pun yang bisa menghindar dari hal tersebut. Semua hanya soal waktu. Hari ini mungkin sebagian orang dalam keadaan baik-baik saja. Esok atau lusa tidak menutup kemungkinan dihadapkan dengan problem yang amat sulit.

Mirisnya, tak jarang kita menemukan orang yang memilih mengakhiri hidup karena merasa tertekan, depresi, dan gangguan kesehatan lainnya, yang mengubah pikiran positif dan optimismenya menjadi suatu keterpurukan dan rasa putus asa.

Gangguan-gangguan ini terjadi karena adanya masalah dan sebuah tuntutan yang dirasa tak mampu untuk dihadapi lagi. Sehingga, bunuh diri menjadi pilihan terakhir mereka. Sangat disayangkan. Mereka mengambil jalan pintas yang bahkan tidak menyelesaikan masalah yang ada. Bunuh diri hanya menambah duka, luka, dan kesengsaraan bagi orang-orang tercinta yang ditinggalkan.

Selama ini, yang paling banyak melakukan bunuh diri ialah, mereka yang punya masalah dalam hubungan asmara. Entah karena tidak terima diselingkuhi, ditinggal nikah, dan lainnya. Juga ada yang karena masalah ekonomi dan bullying. Akan tetapi, ternyata ada juga yang bunuh diri karena masalah politik.

Baru-baru ini beredar kabar seorang Kepala Desa di Sulawesi Barat ,mengakhiri hidupnya. Ia diketahui melakukan bunuh diri dengan cara menggantung lehernya di pohon kopi. Ia diduga mendapat tekanan dari para warga. Hal mengejutkannya lagi, sebelum memutuskan bunuh diri, kepala desa tersebut menulis surat untuk keluarga yang ditinggalkan.

Pesan dalam suratnya cukup menyedihkan, Gansist. Ia memberi pernyataan, bahwa, masuk di dunia politik membuatnya terpaksa untuk terus berbohong. Sehingga, ia memilih untuk melakukan bunuh diri agar tidak mengulangi hal serupa. Ia juga meminta maaf kepada warga serta istri dan anak yang ditinggalkan. Berikut isi suratnya,



Ya, sebagaimana yang kita tahu, dunia politik memang tidak jauh dari yang namanya janji-janji palsu. Belum lagi mengenai dana ini itu dan hak-hak rakyat atau warga yang kerap tak disampaikan dengan benar.

Sebagaimana yang terjadi di desa ane beberapa bulan lalu. Uang PKH disunat oleh orang-orang yang menangani hal tersebut. Bahkan secara terang-terangan. Sangat disayangkan. Untungnya, kasus itu segera diaelesaikn oleh pemerintah desa setempat.

Money politikjuga sudah menjadi rahasia umum di jaman now.Hampir tidak ada lagi yang merasa malu jika ketahuan menyogok untuk mendapati sebuah jabatan. Dan, setelah duduk, mereka melupakan janji-janji dan visi-misinya.

Kembali ke Kades yang bunuh diri. Bunuh diri tidak seharusnya menjadi pilihan. Jika berniat untuk menjadi orang baik dan tidak terus terlibat dalam melakukan kebohongan demi kebohongan, kenapa tidak mengundurkan diri saja? Lepas jabatan dan hidup damai tanpa dihantui rasa bersalah.

Kesalahan yang lalu biar menjadi urusan dengan Tuhan saja. Bukankah bunuh diri merupakan kesalahan besar? Sayang sekali, waktu tidak bisa diputar kembali. Semoga Tuhan (Allah) mengampuni beliau dan keluarga yang ditinggalkan berlapang hati serta tabah atas kehilangan suami dan ayah tercinta.

Sebagai orang yang tidak mengalami kesulitan yang dirasa oleh almarhum, ane tidak bisa berkata banyak atau menyalahkannya. Setiap orang memiliki pemikiran berbeda. Namun, apa pun masalah yang kita hadapi, pikirlah berulang kali untu tidak bunuh diri.

Sekian thread dari ane. See you anymore, Gansist. Terima kasih dan Wassalam.


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini


Bima, 29 Juli 2020