PAP TT? Siapa Takut? Nih!

Kemajuan teknologi belakangan ini semakin menghilangkan ahlak, padahal sebenarnya jika kemajuan teknologi itu ditempatkan pada jalur yang benar justru bisa mempertebal iman, memperkuat imun, dan memperkecil kemauan imin.

Sosial media nampaknya memberi jalan bagi para pelaku SSI level kacrut hingga level dewa untuk memuaskan hasrat menyimpangnya. Dan WA adalah salah satu ladang mereka untuk bercocok tanam, eh menebar hasrat murah mereka, mencari korban yang juga murah meriah untuk menyebar proposal permohonan mereka. Apa sih permohonan mereka? Ya itu tadi. Sesuatu yang bulat, kadang gelayutan, kadang gepeng, kadang kayak melon, kadang kayak kelapa gading, minta diumbar pemiliknya, seolah-olah aset si pemilik itu dibantu subsidi pemerintah, jadi siapa aja berhak melihat. Enak aja! Benar-benar gak punya ahlak.

Bayangin aja. Aset pribadi yang bukan milik umum diminta untuk dibuka. Dan rata-rata seragam kata-katanya, pakai bumbu rayuan recehan, janji-janji surga gak akan disebar, sampai ancaman seolah punya harta sekelas sultan.

Terkadang heran aja dengan mereka kaum wanita yang begitu mudahnya meluluskan permintaan tu. Dan pastinya mereka gak bekerja dibagian SDM atau HRD. Bisa payah kalau semuanya diluluskan. Bahkan TS sampai geleng-geleng kepala menemukan SS WA anak bau kencur udah berani ngasih PAP TT, padahal bentuknya aja bikin ketawa. Kasihan sekali ini anak punya jejak digital yang gak bakal terhapus puluhan tahun!

Saat para manusia berotak sakit ini merayu dan memohon, mereka selalu mengumbar janji buat komnsumsi pribadi, gak akan disebar.


Padahal waktu minta, temannya ngumpul semua!

Nah, diantara manusia-manusia pekok yang suka SSI begini, selalu saja ada yang berhasil mengerjai mereka. Seperti apa mereka diprank PAP TT ini? Dibawah ini deretan prank nya.

Makan dah tuh PAP TT Bang Kumis!



Blom juga dikasih PAP TT udah menghina



Makan tuh jamur TT!



Pelototin deh TT kucingnya



Hadeeeh....
Ada-ada aja.
Sepertinya mereka yang suka meminta PAP TT ini dulu waktu bayi terlalu banyak diberi susu sapi, jadi rada-rada oon.

Hayo ngacung, siapa yang suka seperti itu.


*******
Tulisan hasil pemikiran sendiri.
Semua gambar diambil dari Google sebagai ilustrasi.
********