Permainan tradisional sudah mulai langka, perlu di perkenalkan kembali kepada generasi muda.

Permainan Tradisional Yang Mengasikan


Perubahan zaman yang pasti akan terjadi pada negara dan bangsa. Mengalami kemajuan teknologi untuk dinikmati.


Adanya perkembangan zaman, orang ingin berganti suasana yang baru, dari ketinggalan teknologi, alat transportasi dan pendidikan. Perkembangan zaman itu, merombak keadaan untuk lebih baik lagi dari sebelumnya. Mempermudah kegiatan manusia dalam bekerja maupun aktifitas lainnya.


Semakin hari mengalami perubahan terhadap alat elektronik, transportasi dan pelayanan umum,dll. Karena masih banyak sekali, alat-alat dari kemajuan zaman.


Dukungan dari kemajuan zaman di mulai dari adanya pasar global, yang telah menyeluruh bahkan mendunia. Yang mempermudah peningkatan, inovasi-inovasi baru, bahkan selalu terbaru. Untuk meningkatkan persaingan dalam usaha perdagangan.


Yang membuat masyarakat atau orang menjadi manja, terhadap alat teknologi, tidak mau meninggalkannya, walaupun pun sekejap,karena sudah merasa nyaman.


Perkembangan zaman juga akan berdampak pada kebudayaan, kesenian dan permainan tradisional. Yang akan semakin di tinggalkan bahkan akan semakin di lupakan. Bila generasi saat ini tidak dapat memahaminya atau tidak di perkenalkan kepada anak terhadap permainan tradisional.


Ada beberapa permainan tradisional yang mulai jarang ditemukan bahkan sudah tidak ada lagi dalam permainannya. Anak-anak zaman Now atau zaman sekarang ini.

Permainan Tradisional:
1. Permainan Umbul
Permainan Umbul

Permainan umbul ini, permainan tradisional yang semakin langka dan mulai di lupakan. Ada beberapa macam dalam permainannya, seperti:

A. Tamplekan
Permainan umbul ini, terdiri dari dua orang. Umbul di Letakan di tangan. Umbul yang ada gambarnya menghap ke belakang, di saat umbul di tamplek dengan tangan bersama lawannya, gambar yang jatuh (gambar yang berada di atas) dialah yang menang.

B. Bandar Jebot
Permainan ini sangat mengasikan, pada waktu di usia kanak-kanak. Cara permainannya:
Ada bandar ada yang masang. Bila angka yang masang di itung jumlahnya sembilan (angka yang di pakai paling belakang, contoh angka 31=1, 25=5), maka akan mendapatkan dobel (masang dua puluh dapat empat puluh umbul). Tapi di saat angka bandar 9, maka umbul Yang akan di tarik, menjadi milik bandar,bandar akan menang banyak. Angka sembilan dinamakan quecen =dobel.

C. Gede-gedean Angka
Cara permainannya:
Ada bandar, ada yang masang, bila sang bandar angkanya paling besar, maka yang masang akan kalah.


2. Permainan Congklak
Permainan Congklak

Permainan tradisional ini, Betul-betul menghibur sekali. Alat yang sering digunakan pada zaman itu, kapur berwarna putih (bata atau gendeng) dan biji asem (klungsu). Waktu itu, biji klungsu sangatlah berharga. Biji asem di kumpulkan sebanyak-banyaknya. Bisa digunakan untuk permainan congklak dan juga bisa digunakan untuk permainan yang lain juga. Permainan biji klungsu udon (10 biji+10 biji=20 biji) untuk di permainkan, semua biji udon di letakan di tangan, bila itu gilirannya biji tersebut di sebarkan di permukaan lantai secara perlahan. Klungsu yang sudah disebarkan pasti memiliki jarak dekat maupun jauh,jari tangan mengaris di tengah-tengah klungsu lalu biju asemnya di sentil perlahan supaya tidak mengenai biji yang lainnya.


3. Permainan Bentengan
Permainan Bentengan

Permainan ini terdiri dari dua kelompok, satu kelompok terdiri dari lima anak atau pemain. Jadi total pemain ada 10. Permainan ini benar-benar menguras tenaga. Berlari, menjaga rumahnya dan mengambil anggota atau kelompok lainnya, untuk di jadikan tahanan. Bila penjaga rumah tinggal satu, berarti kelompok lain akan memenangkan permainannya.

4. Permainan Kelereng
Permainan Kelereng

Cara mainnya :
Permainan kelereng bisa dilakukan lebih dari dua orang. Ada yang menggunakan tembok (tembokan), comS E N S O Ran (yang menggunakan media tanam dan lidi atau kaya untuk membuat garis berbentuk kotak atau segitiga, untuk meletakan kelereng di dalam kotakan yang telah di buat).


5. Sula Manda

Permainan Sula Manda

Permainan ini menggunakan kaya, tanah yang permukaannyan rapi dan gaco(pecahan gendeng yang berukuran kecil). Di saat main, gendeng di lemparkan, lalu pemain harus engklek menggunakan satu kaki entah kaki kiri maupun kaki kanan. Permainan ini ada dua putaran, putan pertama di wajibkan untuk engklek bisa sudah masuk putaran pertama, sang pemain sudah bisa jalan (jalan yang sudah ada bintangnya karena sudah menjadi rumahnya, kalau yang belum ada bintangnya, maka harus engklek kakinya.


Catatan: setiap daerah nama permainannya pun berbeda-beda



Sumber : Pribadi