Sedekah itu mudah

Bismillahi Masyaa Allah
Assalamu'alaikum Gansist ketemu lagi sama Emak kece dua anak yang selalu produktif. Wah ramadhan sebentar lagi akan tiba, kita semua umat muslim tentunya sangat bahagia dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini dan semoga wabah covid-19 bisa cepat berlalu dari negeri indonesia tercinta Aamiin.

Bicara tentang ramadhan biasanya akan banyak kegiatan yang punya makna kebaikan, dari mulai buka bersama anak yatim, bagi takjil gratis, sahur on the road dan banyak lagi. Nah untuk masyarakat kalangan atas sedekah dengan jumlah banyak itu tidak pernah masalah.

Namun bagaimana dengan kita orang biasa? Ingin berbagi tapi masih dalam keadaan pas-pasan. Jangan panik! Kita masih bisa berbagi loh Gansist walau dalam keadaan tidak semapan orang menengah ke atas.

Sebetulnya bukan hanya ramadhan saja kita bisa berbagi. Setiap hari pun kita bisa berbagi dengan tetangga jika membutuhkan.

Mindset masyarakat soal sedekah atau berbagi pastilah itu tentang berbagi uang, bahan makanan atau materi lainnya dengan jumlah yang pantas untuk diberikan kepada penerima sedekah. Mulai sekarang mari ubahlah mindset tersebut mulai dari diri kita sendiri, karena sedekah bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana, apa saja? Simak penuturan di bawah ini 👇👇👇


1. Berbagi tenaga


Menyumbangkan tenaga bisa disebut sedekah juga loh Gansist, kalian bisa lakukan hal tersebut ketika ada orang yang membutuhkan bantuan. Misalnya membantu tetangga yang rumahnya roboh, kerja bakti atau menjual barang bekas kemudian hasilnya diberikan pada fakir miskin. Jaman now banyak sekali orang yang lebih memilih barang bekas, jadi nggak terlalu sulit ya untuk melakukannya karena bisa menjual barang via ponsel.

2. Berbagi pemikiran


Ketika ada orang curhat sebaiknya dengarkan, karena dengan begitu kita bisa berbagi pemikiran. Contoh ketika ada orang ingin bercerai lalu dia menceritakan masalahnya, kemudian kita beri masukan apa yang baik untuk di pertimbangkan. Mana tahu setelah sharing dia mau mengubah keputusannya, tanpa sadar kita sudah menyelamatkan keluarga yang akan hancur.

3. Berbagi makanan sederhana



Kalian juga bisa berbagi makanan dengan menu sederhana. Tidak harus mewah jika tidak punya, yang penting adalah rasa ikhlas ketika memberikan. Sepiring nasi/sebungkus roti saja sudah bisa mengeyangkan perut seseorang ketika lapar.

4. Berbagi senyuman & Do'a


Pernah dengar jika senyum adalah sedekah? Ya itu sangat benar karena jika tenaga dan materi tidak punya. Berbagi paling minimal memberikan senyuman dan mendo'akan orang yang sedang membutuhkan. Alasannya karena Kita nggak pernah tahu situasi hati orang saat bertemu dengan kita, mana tahu setelah kita do'akan diam-diam suasana hatinya berubah dari sedih menjadi senang dan Allah menurunkan rejekinya untuk orang tersebut.


Bagaimana Gansist mudah dan sederhana bukan? Kenapa ane tulis hal diatas? Sebab itu pengalaman ane pribadi, dulu ane selalu berpikir bahwa kita berbagi atau sedekah itu harus nunggu kaya. Minimal kehidupan kita sedikit berlebih, kadang berpikir ngapain sedekah kita aja masih butuh sesuai judul hehehe. Tapi setelah ane tau makna sedekah/berbagi saat itu juga ane sadar akan satu hal dan belajar.

Bahwa di setiap rejeki yang kita dapat ternyata ada hak orang lain walaupun mungkin hanya 1% saja. Sebelum sedekah pada orang lain ada baiknya kita memperhatikan orang terdekat, terutama orang tua, saudara, baru orang lain (noted buat yang ada di sekitar keluarga ya).

Dulu ane nggak pernah ngirim orang tua tiap bulan Gansist karena selalu berpatokan. "Gue aja hidup masih pas-pasan, biarinlah orang tua juga pasti ngerti." Dan hasilnya rejeki buat keluarga ane cuma segitu-gitu aja.

Suatu hari seseorang mengingatkan dan menyarankan untuk ane mulai memperhatikan orang tua dan sodara. Saat itu ane hanya mampu kirim perbulan 50rb, makin hari ane bisa nambah ngisiin pulsa hp & token listrik. Begitu juga dengan adik-adik yang udah rumah tangga tapi masih kekurangan.

Hasilnya rejeki ane dan suami semakin bertambah juga, bahkan Alhamdulillah sekarang kami punya rumah sederhana hasil perjuangan 3 tahun dari 2017-2020. Suami ane tukang ojek dengan penghasilan gak tentu kadang 15-25rb perhari, kalau sepi dia nyambi jadi kuli sawah, yang ane urus mertua, anak 2, orang tua dan 3 adik yang masih sekolah.

Ane sendiri masih nggak percaya bisa punya rumah padahal penghasilan suami buat sehari-hari aja nge pas. Ane sadar sejak memperhatikan orang tua, sodara dan berbagi dengan sesama walau keadaan masih pas-pasan. Kenapa ane bisa berbagi? Karena disana ada suatu hal yang tidak ane sadari yaitu nilai keberkahan dan The Power Off Sedekah.



Sejak saat itu setelah merasakan nikmatnya berbagi dari hal kecil. Ane membuang mindset bahwa berbagi harus nunggu kita mampu dan mulai merutinkan membuat jadwal siapa aja yang mau dibagi. Nilai yang kadang kita anggap kecil ternyata itu sangat besar bagi yang membutuhkan. Kebanyakan orang melihat nilai rupiah saja tapi jarang yang melihat nilai suatu keikhlasan. Yang selalu ane yakini adalah hakikat pemberi rejeki itu Allah, pekerjaan suami ane sebagai tukang ojek dan kuli hanyalah syare'at untuk ikhtiar mencari rejeki.


Mulai sekarang jangan malu lagi ya Gansist untuk ngasih ke orang dengan nilai sedikit. Mari kita mulai kebaikan dari hal yang terkecil kepada orang terdekat, mungkin nilai uang 50rb sedikit di mata orang, tapi berkahnya selembar uang 50rb luarbiasa. Kapan-kapan akan ane ceritakan lebih detail bagaimana ane bisa punya rumah dengan penghasilan suami yang minim.

Sekian thread Ane kali ini semoga menginspirasi. Mari sedekah, mari berbagi. Mohon maaf bila ada kekurangan dan tidak sependapat, seperti noted admin kita disini hanya berbagi Insyaa Allah semoga dijauhkan dari hati Riya. Aamiin.

Salam santun Umma Saliha.

Ciamis 20 April 2020.
(Catatan seorang fakir ilmu)