Di saat tertentu, adakalanya manusia butuh didengarkan. Membutuhkan ruang untuk meluapkan segala perasaan yang tertahan dan mengendap di jiwa. Alias curhat.



Seorang pendengar yang baik, dipercaya mampu mengurangi beban yang bersarang di dada. Biasanya, orang yang rentan dijadikan tempat curhat ialah sahabat.

Apa sih, pengertian sahabat itu?





Nyanyi, Bang?🤭🤭





And you?

🌹🌹🌹

Para ahli berpendapat bahwa, manusia membutuhkan seorang sahabat untuk dijadikan tempat berbagi suka maupun duka. Berbagi masalah hati ataupun berbagi materi. Atau dengan kata lain bisa dijadikan teman curhat.



Kegiatan curhat disinyalir memiliki manfaat bagi kesehatan mental. Hal ini diutarakan oleh seorang ahli psikolog klinis dan psikoterapis Henny Wirawan.

Menurut Beliau, ada sejumlah keuntungan jika kita memiliki sahabat untuk mencurahkan hati dan pikiran.

Tidak bermaksud untuk mendebat, tetapi memang sepatutnya, kita harus memilah mana yang boleh dibuat curhat dan mana yang harus tetap menjadi personal secret.



Menurut hemat saya, sedekat apapun kita dengan seseorang, tetap saja kita harus menyimpan rahasia pribadi sendirian. Karena, terkadang ada hal yang hanya kita dan Tuhan sajalah yang boleh tau.

Ini bukan tentang seberapa besar kadar kepercayaan kita pada seseorang. Melainkan memang sudah seharusnya menyimpan sebuah rahasia. Karena, tidak lagi dikatakan sebuah rahasia, ketika kita telah menceritakannya pada seseorang.

Ane adalah type orang yang mudah percaya pada siapa pun. Tetapi, untuk masalah pribadi lebih suka menelannya sendirian. Terkecuali jika sudah menyeret kehidupan orang lain. Alih-alih mencari tempat curhat, ane biasanya lebih suka mendiskusikannya langsung dengan orang yang bersangkutan.

Atau anda lebih memilih mendiskusikan dengan-Nya dalam sujud di sepertiga malam? That's a good idea.





Jika Gansist telah menjadi seseorang yang ketergantungan akan teman curhat dan ingin menguranginya. Boleh memakai trik ane berikut ini.

Pertama silakan Gansist melakukan podcast sesuka hati. Keluarkan semua unek-unek, mau nangis kek, mau marah kek, atau bahkan teriak-teriak juga boleh. Hanya saja, pastikan berada di ruangan yang kedap udara atau di tempat yang sunyi.

Setelah itu, silakan dengarkan curhatan Gansist tadi. Jika perlu, putar berulang-ulang sampai merasa plong. Karena mendengarkan rekaman sendiri serasa seperti sedang berkeluh kesah kembali. Setelah itu saya jamin anda bakal ilfeel pada diri sendiri.

Efeknya, kelak, ketika Gansist berpikir pingin curhat, ane yakin akan berpikir ulang. Jika kita sendiri bisa ilfel, apa kabar orang lain?

Oh ya, jangan lupa hapus rekaman tadi, atau paling aman simpan di draft. Hati-hati ke-posting.

Atau, bisa juga curhat dengan menggunakan media alat tulis. Sebenarnya cara ini biasa dilakukan oleh generasi zaman old. Yang harus diperhatikan adalah pastikan diary tersebut memiliki gembok agar tidak ada orang yang bisa membukanya.

Belakangan ini, kids zaman now lebih menggandrungi sesi curhat di laman media sosial. Ane juga sering sih, tapi itu kalo ane lagi khilaf, Gansist.



Manusia memang makhluk sosial yang mustahil hidup sendirian. Namun, kita patut mengetahui batasan yang tidak boleh dilanggar. Mulailah menata diri dengan belajar mandiri tanpa menyusahkan orang lain, dimulai dari hal-hal kecil.

🌹🌹🌹

Demikian thread ane kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Thanks sudah berkenan mampir, see you next time, Insya Allah and papay ....


Opini pribadi
Referensi : Here
Sumber gambar : Pinterest






Kunjungi Blog Group Kompak di Kaskus. Klik banner di bawah ini.