Selamat Datang GANSIS!





sumber gambar Instagram/@poisonstreet_

Selamat apapun semuanya, seperti biasa gua bakal mengenalkan beberapa sepatu lokal lagi. Kali ini sepatu yang bakal gua kenalin desainnya sabi banget. Kalian tau kan sabi, bukan makanan ya yang dimaksud. Sabi itu bahasa gaul anak zaman sekarang yang maksudnya “bisa”. Dibalik gitu ya, fenomena bahasanya mirip kayak “kuy” yang asalnya dari “yuk”. Nah penggunaan kata sabi ini biasanya dipake saat merespon hal yang mengagumkan. Begitu lah yang terjadi ketika gua liat desain sepatu-sepatu lokal ini, kagum terus takjub. Sabi dicoba nih sepatunya cuy. Buat yang hidupnya adem ayem aja agak susah emang memahami bahasa gaul, kalo gua mau gak mau jadi tau sendiri sih.


sumber gambar Instagram/@communionmanagement

Sepatu-sepatu yang bakal dikenalin dalam tulisan ini beberapa merupakan produk brandlokal yang kredibel dalam industri sepatu. Agak lebay iya gua tau, tapi emang bisa dibilang begitu kok. Bahkan boleh juga dibilang sepatu-sepatu ini punya desain terbaik sepanjang bulan Juni tahun 2020. Kedua kaki ini gregetan ingin mencoba memakai mereka, karena keren banget. Desain sepatu lokal makin hari makin punya daya tarik yang kuat. Bukan cuma perhatian gua aja yang ketarik, kedua kaki ini juga ketarik rasanya. Hal ini yang gua rasain, mungkin karena suka dengan sepatu lokal jadi mudah tergoda gitu. Gua suka sepatu lokal dengan segala drama dan kreatifitas yang ada di dalamnya, sangat rame.

Menariknya sekarang konsumen beruntung banget karena dengan ramenya sepatu lokal, desain sepatu dari brand-brand lokal jadi kompetitif. Kita kesampingkan dulu ya desain yang dianggep mirip ini itu. Desain yang dimaksud ya contoh beberapa diantaranya sepatu yang pengen dikenalkan dalam tulisan ini. Menurut gua desain sepatu-sepatu ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang sedang laper mata gitu. Soalnya yang menyukai banyak juga sampe ribuan orang. Kalo gitu langsung aja gua jabarin sepatu-sepatunya yang sabi dipinang, bersamaan dengan alasan kenapa kok lu bisa beruntung ketika memakainya.

Whistle Blower – Street Catalog x Elfamous


sumber gambar Instagram/@elfamous.co

Sepatu yang dikenalin pertama dalam tulisan ini adalah hasil karya kolaborasi 2 brandlokal kekinian. Argumen gua ini didukung dengan kemunculan brand ini emang gak butuh waktu lama untuk ngehits. Setelah sukses dengan siluet apinya, Elfamous terus mengeluarkan produk yang makin disukai. Menurut gua kolaborasinya dengan Street Catalog merupakan titik puncak kepopuleran untuk saat ini. Soalnya dalam sepatu tersebut gak cuma karya coret-coretan asal aja. Ada kritik dan agak sedikit singgungan kepada industri sepatu lokal, khususnya pada caranya marketing. Makanya ada secuil kutipan di coretan sepatu ini, “Just Pair of Shoes Drama Excluded”. Terlepas dari pesan yang terkandung, sepatu Whistle Blower gua rasa sabi banget dicoba buat jalan. Sekalian nyinggung penggemar sepatu yang kebanyakan drama. Selain itu lu juga beruntung kalo dapet sepatu ini, alasannya tidak lain dan tidak bukan ya limited.

Nomad Hi – Sage Footwear


sumber gambar Instagram/@sgae_footwear

Selanjutnya ada sepatu dari Sage, brandyang punya perkembangan kualitas setiap produk terbarunya. Kemunculannya sih emang cepet terkenal karena dibawa sama seorang influencer pada saat itu. Sekarang ngeluarin artikel Nomad, dengan versi sepatu potongan tinggi gitu ya. Produk brand Sage emang terniat dari cara pengemasannya, cakep abis. Dengan siluet yang selalu fresh gak heran dah sepatunya sering dapet penilaian yang baik. Apalagi katanya bahan kanvas sepatu ini menggunakan bahan daur ulang. Sabi lah dicoba, produk berkelas ini sih.

Tribute to Kobe – Pensford Nation

sumber gambar Instagram/@penford_nation

Sepatu ini merupakan hasil karya dari brand baru, dari 2019 akhir emang banyak sekali brand lokal bermunculan. Salah satunya adalah Pensford, sebuah brand yang berusaha menghasilkan produk sepatu dengan desain baru. Menurut gua brand yang satu ini cukup berhasil dengan ciri khasnya. Produk terbarunya yang didedikasikan kepada Kobe pun keren banget. Bahkan nama seri sepatu ini Tribute to Kobe, emang bener-bener ada tujuan untuk mengenang beliau. Dari warna sepatu yang dipilih juga identik sekali sama pemain basket legendaris itu. Buat lu yang ngefans dengan sosok legendaris tersebut, sabi pake sepatu lokal yang satu ini.

LV 12 – Pensford Nation


sumber gambar Instagram/@pensford__nation

Masih dengan brandyang sama, gua sengaja karena emang baru-baru ini Penford idenya brilian sekali. Kali ini sepatunya versi low ya, gua naksir sih. Sepatu dengan desain menarik ini dinamain LV 12. Kalo berdasarkan postingannya sih, ini menggunakan kanvas 12 oz makanya ada angka 12nya gitu. Hal yang lebih menarik selain kombinasi warna dan atribut desainnya, yaitu pada bagian lidah sepatu atau tounge. Konsepnya cukup cerdas sih, ya gua tau ini agak serupa dengan konsep brand raksasa di luar sana. Anggap aja ini versi lokal dan kayaknya baru Pensford LV 12 ini yang menerapkan konsep tersebut di industri sepatu lokal. Sabi dah buat koleksi dan memperindah rak sepatu lu di rumah.

New Normal – Losinggrip


sumber gambar Instagram/@losing.grip_

Ya ini ada sepatu versi low cutjuga, tapi dari brand lokal yang berbeda. Losing grip merupakan brand yang cukup lama bermain dalam perindustrian sepatu. Produk karyanya selalu punya desain warna-warni yang khas. Seperti yang terbaru ini, sepatu seri New Normal. Sebuah karya sepatu yang dihasilkan semasa situasi new normal. Katanya produk ini merupakan awalan untuk sesuatu yang baru, mulai dari penyesuaian material hingga harga disesuaikan dengan kondisi saat ini. Kalo lu tau produk Losinggrip cukup tinggi harga-harganya, karena emang bahan dan kualitasnya keren. Di New Normal ini, lu bisa dapetin rasa sepatu dari Losinggrip dengan harga bersahabat dan tetap dengan material yang sama bahkan bisa lebih baik.

Spokatipsi – Beazt x Sisitipsi


sumber gambar Instagram/@beazt.id

Berikutnya ada sepatu kolaborasi antara brandlokal dengan grup musik atau band lokal. Kejadian kolaborasi ini udah biasa terjadi sih, tapi kali ini dibuat oleh Beazt. Salah satu brand kelahiran 2019 akhir. Seperti yang gua bilang tadi, brand sepatu lokal emang banyak banget yang muncul di tahun tersebut. Nama Beazt langsung mencuat gitu ya dari produk pertamanya rilis. Sampe sekarang udah melakukan kolaborasi dengan grup musik Sisitipsi. Tenang cuy, gua tau banyak yang gak kenalkan? Sama kok gua juga belom kenal dengan grup musik tersebut. Sisitipsi adalah sebuah grup musik beraliran jazz, dengan kesan dirty. Sekilas cuma itu yang gua tau, makanya dalam karya kolaborasi ini ada kutipan “Jahat tapi Enak” di bagian midsole sepatu. Seperti biasa, sepatu kanvas dengan warna hijau gelap dan ada logo dari Sisitipsi. Sepatu kolaborasi ini emang punya tujuan untuk menyediakan merchandise bagi penggemar Sisitipsi. Soalnya dalam paket penjualan sepatu ini terdapat satu benda yang cukup sakral bagi penggemar, yaitu kartu back stage. Buat yang belom tau, kartu back stage semacam tiket buat penggemar yang bisa dapat akses ke belakang panggung konser untuk bertemu idolanya. So keuntungan lu sebagai fans dari Sisitipsi berlipat ganda, udah dapet sepatu eh dapet kartu itu juga.

Warhead – Word Division


sumber gambar Instagram/@word_division

Buat kalian penyuka sepatu gledek lokal legendaris ini, saatnya momen yang tepat buat beli. Word Division, sepatu gledek lokal pertama di Indonesia yang populeritasnya menggila pada eranya sepatu petir-petiran. Desain sepatu dari Word Division emang menggoda banget dah. Padahal ada banyak banget sepatu dari brandlain dengan konsep gledek, tapi produk brand yang ini punya daya tarik sendiri. Kenalin sepatu seri terbaru dari WD, dinamain Warhead. Konsep pilihan warnanya seperti tentara gitu ya, green army. Anyway, Warhead merupakan sepatu langka dari WD. Soalnya sepanjang umur Word Division dengan banyaknya varian seri sepatu yang dihasilkan, sepengetahuan gua baru 2 kali ngerilis sepatu yang potongannya mid/hi seperti ini modelnya. Salah satunya ya ini, dan Warhead gak ada versi lownya. Sabi kali dipinang untuk memanjakan kaki lu dengan sepatu badai gledek ini.

dr. Tirta x Sage x Seagull x Rafheoo


sumber gambar Instagram/@sage_footwear

Ini dia salah satu sepatu yang wajib masuk dalam tulisan gua. Sempet pernah dibahas kok, tapi saat itu belom nampak wujudnya secara jelas karena emang baru kabar aja. Pembahasannya ada diSepatu Lokal yang Sangat dinanti-nantikan. Keren banget kolaborasinya, melibatkan banyak anak bangsa cuy. Tujuan dari kolaborasi ini juga jadi mulia, karena dulu kabarnya muncul sebelom ada pandemi. Kebetulan pas rilis di situasi pandemi, jadinya menurut kabar dari @communionmanagement sepatu kolaborasi ini hasil penjualannya akan disalurkan untuk yang membutuhkan. Gerakan kolaborasi ini bisa jadi pelajaran yang mantep buat anak bangsa lainnya untuk berbuat demikian. Sepatunya pun keren banget deh, siluetnya emang ada khas dari Sage karena yang mendesain adalah brand tersebut. Tentunya pihak dr. Tirta, Seagull, dan Rafheoo juga memberikan sentuhannya. Kemudian @communionmanagement yang memasarkan produk kolaborasi tersebut. Sabi banget buat koleksi lu nih, sekalian membantu gerakan amalnya juga. Apalagi bahan sepatu ini denim, kerennya gak ada obat.

Poisonstreet x W.Essentiels


sumber gambar Instagram/@poisonstreet_

Masih dengan sepatu hasil karya kolaborasi lagi, kali ini ada kolaborasi dari Poisonstreet dengan W.Essentiels. Sama-sama brandyang punya karakter dan gak tau kenapa terkenal banget di kalangan anak-anak zaman sekarang. Kalo gua bilang, Poisonstreet merupakan brand dengan sepatu yang bertema fashion street style tapi high class. Harganya gile-gile cuy, ditambah kolaborasi ini sama W.Essentiels beh. Kerennya, kalo ngomongin desain dari sepatu kolaborasi ini mah cakep. Sekadar informasi aja, Poisonstreet setiap ada project kolaborasi pasti cepet banget ludes atau sold out. Seperti yang terjadi pada sepatu kolaborasi ini, dalam 40 menit penjualan melalui toko online langsung ludes. Kalo lu mau coba buat memiliki sabi dong, masih sabi lewat cara berburu.

International Galaxy – Kodachi


sumber gambar Instagram/@officialkodachi

Terakhir ini gua sengaja naro Kodachi, brandlokal yang udah setengah abad bertahan dalam bisnis sepatu lokal. Sekarang gak redup, malah mengikuti perkembangan desain dan gaya-gaya sepatu yang lagi digemari. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kodachi merilis sepatu dengan model sport dan high cut. Anggep aja sepatu capung versi tingginya, dan menariknya lagi yaitu soal harga. Seperti yang kita, bapak, dan kakek ketahui semua bahwa sepatu Kodachi dikenal karena harga dan kualitas penggunaan tempurnya. Gimana kalo ada sepatu desainnya kekinian dan dari kualitas daya tahannya sangat baik terus ditambah harganya yang terjangkau? Sangat kompetitif cuy.


sumber gambar Instagram/@poisonstreet_

Jadi segitu dulu sepatu yang bisa gua jabarin dalam tulisan ini. Desainnya sabi banget kan buat memperindah penampilan lu? Apalagi beberapa di antaranya tadi merupakan seri eksklusif dan terbatas. Harganya sih emang lumayan kalo kalian cek sumbernya, tapi menurut gua ya worthy lah dengan barang yang didapet. Lagi pula dengan jumlah harga yang segitu, artinya sepatu lokal sekarang udah punya daya saing yang cukup kuat. Brand lokal mulai percaya diri dengan kualitas produk yang dihasilkannya, sehingga hajar aja. Semua kembali lagi kepada pilihan konsumen kalo suka dibeli, kalo gak ya usahakan buat tetep menyukai produk lokal dong. Kalo bukan lu yang beli dan jadi konsumennya, siapa lagi yang mau majuin dan mendukung pengusaha lokal?