China melakukan serangan balik terhadap Amerika Serikat menyusul sejumlah kasus yang terjadi di negeri Paman Sam tersebut.
Jika sebelulmnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik China terkait kebijakan di Hongkong, kini China mengkritik AS terkait tindakan rasis terhadap warga kulit hitam.

Bahkan, sejumlah media pemerintah China mengklaim bahwa AS telah hancur menjadi 'negara gagal' di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung di seluruh Amerika.

Selain itu, mereka juga mengecam Presiden AS Donald Trump sebagai 'presiden rasis'.

Global Times, sebuah tabloid propaganda utama Tiongkok, mengecam Presiden Trump sebagai 'lemah, tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten' dan menuduh politisi Amerika menyalahkan China atas protes yang meletus di AS.

AS telah diguncang oleh tujuh malam berturut-turut keributan sejak George Floyd. Ribuan orang yang memprotes kematian George Floyd tetap berada di jalan-jalan New York City (dailymail)

Dailymail melaporkan, kerusuhan di AS berlangsung tujuh malam berturut-turut sejak George Floyd, seorang pria kulit hitam, tewas di Minneapolis setelah petugas polisi kulit putih Derek Chauvin menjepit leher korban ke tanah dengan lutut.

George Floyd, yang diborgol pada saat itu, meninggal setelah Derek Chauvin mengabaikan teriakan orang untuk melepaskannya dan teriakan Floyd bahwa ia tidak bisa bernapas.

Kematiannya, terekam dalam video warga, telah memicu protes selama berhari-hari di Minneapolis, AS, yang dengan cepat menyebar ke kota-kota di seluruh Amerika termasuk di beberapa negara Eropa.

Sementara banyak demonstrasi di seluruh negeri berlangsung damai, yang lain telah turun menjadi kekerasan - meskipun jam malam di banyak kota dan penyebaran ribuan anggota Garda Nasional selama seminggu terakhir telah diberlakukan.

Ancaman Presiden Donald Trump pada hari Senin yang akan memanggil militer, justru meningkatkan ketegangan lebih lanjut.



AS Negara Gagal dan Presiden Rasis

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Senin, surat kabar pemerintah China mengklaim bahwa kerusuhan itu mengekspos AS sebagai 'negara gagal' yang diperintah oleh 'presiden rasis'.

"Ketika semakin banyak netizen mempertanyakan" apakah ini adalah bagaimana Presiden AS Donald Trump menjadikan Amerika hebat lagi, "pengamat melihat kepemimpinan yang lemah, tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten menavigasi negara ke arah yang benar-benar berlawanan, dengan upaya habis-habisan untuk mengalihkan perhatian publik dari kegagalannya sendiri, 'tulis tabloid itu.

Ia menambahkan: "Protes itu mengungkap masalah yang sudah berlangsung lama di AS, termasuk ketidaksetaraan rasial, diskriminasi dan masyarakat terpolarisasi, yang telah diperkuat di bawah pemerintahan Trump."

Outlet nasionalistis mengklaim bahwa politisi Amerika menyalahkan China atas demonstrasi massa di jalan-jalan AS.

Surat kabar itu memberitakan, ketika dunia menyaksikan AS dihadapkan dengan kerusuhan besar-besaran, penjarahan, kekacauan dan meningkatnya kekerasan, para pejabat AS, justru tidak merenungkan masalah sistematis dalam masyarakat penyebab krisis.

"Mereka justru telah kembali ke cara yang lama, yakni menyalahkan permainan 'terhadap sayap kiri,' berita palsu 'media dan' kekuatan eksternal," demikian bunyi pemberitaan media China.

Media China menulis, banyak orang Amerika telah mengecam presiden AS karena menghasut kebencian dan rasisme, dan para pejabat AS, yang menutup mata terhadap masalah-masalah mendalam di masyarakat Amerika, termasuk ketidakadilan rasial, kesengsaraan ekonomi dan pandemi coronavirus.

https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/04/as-vs-china-makin-seru-kini-media-china-tuding-amerika-negara-gagal-dan-donald-trump-presiden-rasis?page=all.