mengejaAvatar border
TS
mengeja
Perjanjian München 1938, Saat Inggris dan Perancis Gagal Mencegah Perang Dunia II


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Hai, GanSis apa kabar?

emoticon-I Love Indonesia


Benito Mussolini, Adolf Hitler, Edouard Daladier, dan Neville Chamberlain (kiri ke kanan) saat Perjanjian München 1938.
Sumber

Perjanjian München 1938 atau Pengkhianatan München (bahasa Ceko: Mnichovská Dohoda) adalah perjanjian antara Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia pada tanggal 30 September 1938. Perjanjian ini menghasilkan pemberian wilayah Sudetenland (wilayah Cekoslowakia yang berbahasa Jerman) dari Cekoslowakia kepada Jerman.

Sebagian besar publik Eropa merayakan perjanjian tersebut karena dinilai mampu mencegah terjadinya perang yang hendak dikobarkan oleh Adolf Hitler saat Jerman ingin mencaplok wilayah Cekoslowakia bagian barat itu. Sudetenland dihuni oleh lebih dari 3 juta etnis Jerman. Hitler sempat mengumumkan janji palsu bahwa pencaplokan Sudetenland adalah klaim teritorial terakhirnya di Eropa.

Pertemuan darurat itu diadakan pada tanggal 29-30 September 1938 di München, Jerman. Uni Soviet yang kala itu menjadi sekutu utama Cekoslowakia dan Perancis, tak ikut serta. Dengan cepat kesepakatan dicapai berdasarkan persyaratan dan ketentuan Hitler. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Jerman, Perancis, Inggris, dan Italia.

Secara militer sebetulnya Sudetenland mempunyai kepentingan strategis bagi Cekoslowakia karena sebagian besar perbatasannya ada di sana yang berguna sebagai pelindung terhadap serangan langsung Jerman. Perjanjian ini dibuat ketika Jerman dan Cekoslowakia sedang terlibat perang intensitas rendah yang bermula pada tanggal 17 September 1938.

Cekoslowakia sendiri berdiri pada tahun 1918, imbas runtuhnya Kekaisaran Austria-Hongaria pada akhir Perang Dunia I. Perjanjian Saint-Germain-en-Laye 1919 mengakui kemerdekaan Cekoslowakia yang memiliki lebih dari 3 juta etnis Jerman atau sekitar 24% dari total populasi.


Distrik di Ceko dengan populasi etnis Jerman pada tahun 1934: merah jambu (>25%), merah (>50%), dan merah tua (>75%).
Sumber

Kebanyakan dari mereka tinggal di wilayah perbatasan Jerman-Cekoslowakia, seperti kawasan Bohemia dan Moravia yang di masa depan berubah nama menjadi Sudetenland. Saat pembentukan Cekoslowakia, etnis Jerman Sudetenland tak diajak berkonsultasi tentang apakah mereka ingin menjadi warga Cekoslowakia atau tidak.

Meskipun konstitusi Cekoslowakia menjamin kesetaraan bagi semua warganegara, ada kecenderungan dari para pejabat politik untuk mengubah negara menjadi instrumen nasionalisme Slavia. Beberapa upaya dibuat untuk mengintegrasikan etnis Jerman dan minoritas lainnya, namun mereka tetap merasa kurang terwakili di pemerintahan atau militer. Selain itu, Depresi Hebat yang dimulai pada tahun 1929, berdampak besar bagi etnis Jerman Sudetenland yang mengandalkan industri dan ekspor daripada orang Ceko dan Slowakia yang berorientasi pertanian dan perkebunan. Data pada tahun 1936 melaporkan 60% pengangguran di Cekoslowakia adalah etnis Jerman Sudetenland.


Konrad Henlein, pendiri SDP.
Sumber

Pada tahun 1933, pemimpin etnis Jerman Sudetenland, Konrad Henlein mendirikan Sudetendeutsche Parteiatau SDP yang militan, populis, dan sering berlawanan dengan Pemerintah Cekoslowakia. Dengan cepat partai ini meraih 2/3 suara di distrik-distrik berpopulasi mayoritas etnis Jerman. Pada tahun 1935, SDP menjadi partai politik terbesar kedua di Cekoslowakia sebab suara etnis Jerman terkonsentrasi di partai ini, sedangkan suara etnis Ceko dan Slowakia terpecah dalam beberapa partai.

Tak lama setelah penggabungan Jerman-Austria, Henlein pergi ke Berlin untuk bertemu dengan Hitler pada tanggal 28 Maret 1938. Ia diperintahkan untuk pengajuan otonomi luas etnis Jerman Sudetenland yang tak dapat diterima Presiden Edvard Beneš. Tuntutan terhadap Pemerintah Cekoslowakia itu dikenal sebagai Program Karlsbader. Meskipun begitu, Pemerintah Cekoslowakia berjanji untuk memberikan lebih banyak hak minoritas kepada etnis Jerman Sudetenland.


Edvard Beneš, Presiden Cekoslowakia kedua.
Sumber

Sebelumnya keagresifan Hitler sudah terpantau oleh Perancis yang segera menggandeng Inggris dengan tujuan menghindari perang. Perdana Menteri Inggris, Neville Chamberlain, menyatakan keluhan etnis Jerman Sudetenland bisa dibenarkan. Chamberlain juga percaya niat Hitler hanya sebatas melindungi kepentingan etnis Jerman Sudetenland. Oleh sebab itu, baik Inggris maupun Perancis menyarankan Cekoslowakia untuk menyetujui tuntutan Jerman. Beneš menolak dan pada tanggal 19 Mei, mulai memobilisasi pasukan sebagai tanggapan kemungkinan invasi Hitler.

Keesokan harinya pada tanggal 20 Mei, Hitler merencanakan serangan ke Cekoslowakia dengan sandi Operasi Hijau. Ia meyakinkan publik Eropa bahwa Jerman takkan menghancurkan Cekoslowakia, melainkan sekadar justifikasi politik. Selanjutnya ia menandatangani rancangan invasi ke Cekoslowakia yang akan dimulai selambat-lambatnya pada tanggal 1 Oktober.

Pada bulan Agustus, media Jerman mulai mempropagandakan kekejaman Cekoslowakia terhadap etnis Jerman Sudetenland dengan maksud memaksa Barat agar menekan Cekoslowakia untuk menyetujui tuntutan. Hitler berharap Cekoslowakia menolak, kemudian secara moral Barat akan meninggalkan mereka. Pada bulan yang sama, Hitler mengirim 750.000 pasukan ke sepanjang perbatasan Jerman-Cekoslowakia sebagai bagian dari manuver militer. Pada tanggal 4-5 September, barulah Beneš mengabulkan hampir semua tuntutan perjanjian.

Pada tanggal 15 September, diam-diam Beneš juga menawarkan 6.000 km2 tanah Cekoslowakia kepada Jerman dengan imbalan perjanjian deportasi 1,5 juta hingga 2 juta etnis Jerman yang harus keluar dari wilayah Cekoslowakia, tapi Hitler tak merespons. Pada tanggal 7 September, massa SDP melakukan demonstrasi di Ostrava. Dua wakil parlemen SDP ditangkap yang kemudian dijadikan tuduhan kekejaman Cekoslowakia terhadap etnis Jerman Sudetenland.


Hitler berjabat tangan dengan Chamberlain di depan kediamannya di Berchtesgaden, München pada tanggal 15 September 1938.
Sumber

Pada tanggal 13 September, Chamberlain meminta pertemuan pribadi dengan Hitler untuk menemukan solusi demi mencegah perang. Chamberlain tiba di Jerman pada tanggal 15 September, kemudian bertemu Hitler di kediamannya di Berchtesgaden, München. Pada hari yang sama, Henlein juga terbang ke Jerman. Hitler bersikeras bahwa etnis Jerman Sudetenland harus diizinkan menggunakan hak menentukan nasib sendiri untuk kemudian bergabung dengan Jerman. Hitler juga menyatakan keprihatinan terhadap Chamberlain yang menganggap Inggris sebagai ancaman sebab berada di belakang Cekoslowakia. Diskusi selama tiga jam itu tertunda dan Chamberlain pulang ke Inggris untuk berdiskusi dengan kabinetnya.

Keesokan harinya, Perdana Menteri Perancis, Edouard Daladier, terbang ke London untuk bertemu dengan pejabat Inggris. Usulan dari Perancis berkisar antara mengobarkan perang dengan Jerman atau mendukung penyerahan Sudetenland. Pertemuan berakhir dengan keputusan tegas Inggris dan Perancis terkait penyerahan Sudetenland kepada Jerman yang langsung ditolak Cekoslowakia. Sementara itu, di Cekoslowakia keadaan menjadi lebih tegang sebab Pemerintah mengeluarkan perintah penangkapan untuk Henlein yang dinilai berkhianat.

Pada tanggal 17 September, Hitler memerintahkan pembentukan organisasi paramiliter Sudetendeutsch Freikorps yang bagi kubu Cekoslowakia dianggap sebagai awal perang Jerman-Cekoslowakia yang tak pernah diumumkan. Benito Mussolini yang menjadi sekutu utama Hitler menegaskan dukungan Italia terhadap Jerman terkait konflik Jerman-Cekoslowakia.. Hari-hari selanjutnya, lebih dari 100 personel militer Cekoslowakia tewas dalam konflik bersenjata dan sekitar 2.000 personel diculik ke Jerman.

Sementara itu, tekad Hitler menyerbu Cekoslowakia telah memicu perdebatan hebat di internal komando militer. Jenderal Ludwig Beck sebagai Kepala Staf Umum memprotes Hitler bahwa Jerman akan kalah jika memulai perang sebab bisa berdampak perang dunia. Hitler menganggap argumen Beck sebagai kindische Kräfteberechnungen atau “kalkulasi bocah”.

Pada tanggal 4 Agustus, terjadi pertemuan rahasia Wehrmacht (AD Jerman) yang sepakat mencegah terjadinya sesuatu yang tak diinginkan. Beck berharap agar semua yang hadir mundur bersama, namun hanya Beck yang akhirnya mengundurkan diri. Jenderal Franz Halder yang menjadi pengganti bersimpati dengan rencana Beck. Bersama beberapa pejabat militer tingkat atas, seperti Laksamana Wilhelm Canaris (kepala intelijen) dan Graf von Helldorf (kepala kepolisian Berlin), ia merencanakan konspirasi penangkapan Hitler saat memerintahkan invasi. Rencana ini bisa berhasil jika Inggris dan Perancis mengeluarkan peringatan keras terhadap Jerman dan berupaya sekuat tenaga mempertahankan eksistensi Cekoslowakia sebagai sinyal kepada rakyat Jerman bahwa perang di masa depan akan berdampak sangat buruk.

Beberapa agen dikirim diam-diam ke Inggris untuk membocorkan rencana invasi Jerman ke Cekoslowakia dan konspirasi menggulingkan Hitler. Dengan berbagai pertimbangan, niat ini tak pernah terealisasi sebab Chamberlain lebih memilih jalur diplomasi bersama Hitler.


Chamberlain mendapat sambutan mewah setibanya di Köln.
Sumber

Pada tanggal 22 September, Chamberlain terbang lagi ke Jerman untuk pembicaraan lanjutan. Ia tiba di Köln dan mendapat sambutan mewah dari grup orkestra Nazi yang memainkan lagu kebangsaan Inggris. Ia menyampaikan penerimaan Inggris dan Perancis terhadap rencana pencaplokan wilayah Sudetenland. Hitler bertanya, “Apakah ini berarti Sekutu setuju dengan persetujuan Praha (Cekoslowakia) untuk menggabungkan Sudetenland dengan Jerman?”

Chamberlain pun menjawab, “Tepat!”

Namun, hal tersebut disambut senyuman Hitler yang berkata bahwa tawaran itu tak mencukupi karena kini Jerman menginginkan Cekoslowakia sepenuhnya dibubarkan, kemudian wilayahnya dibagikan kepada Jerman, Polandia, dan Hongaria. Alasannya sejak pertemuan terakhir tanggal 15 September di München, tindakan represif Cekoslowakia terhadap etnis Jerman Sudetenland telah mengusik hati rakyat Jerman. Pada pertemuan tersebut, sebuah skenario yang telah dipersiapkan Hitler dijalankan: salah satu ajudan Hitler memasuki ruangan untuk menginformasikan kepada Hitler bahwa semakin banyak etnis Jerman Sudetenland yang terbunuh, lalu Hitler berteriak marah, “Saya akan membalas! Cekoslowakia harus dihancurkan!”

Chamberlain terguncang dan pertemuan berakhir menggantung. Hitler sebetulnya khawatir bahwa tindakannya terlalu jauh. Malam harinya, ia menghubungi pihak hotel tempat Chamberlain menginap dan menyatakan bahwa Jerman menghormati diplomasi, sehingga menyetujui aneksasi wilayah Sudetenland saja. Cekoslowakia harus mengevakuasi semua etnis Ceko dan Slowakia dari Sudetenland pada tanggal 26 September pukul 08.00 pagi. Namun, Chamberlain meminta keringanan waktu sampai tanggal 1 Oktober. Dalam percakapan tengah malam itu, Hitler juga berjanji bahwa aneksasi Sudetenland adalah klaim teritorial terakhir Jerman di Eropa, serta menjamin perbatasan Jerman-Cekoslowakia.

Keesokan harinya pada tanggal 23 September, kabinet baru Cekoslowakia di bawah kepemimpinan Jenderal Jan Syrový mengeluarkan perintah mobilisasi umum yang disambut antusiasme kuat. Dalam waktu 24 jam, tercatat 1 juta orang Cekoslowakia siap mempertahankan harkat dan martabat negara. Uni Soviet turut mengumumkan kesiapannya membantu Cekoslowakia dengan syarat tentaranya boleh menyeberang melalui Polandia dan Romania, tapi kedua negara itu menolak dengan dalih keamanan nasional.

Pada tanggal 24 September, Hitler kembali menegaskan tuntutan selambat-lambatnya tanggal 28 September pukul 14.00 siang. Jika diabaikan, Jerman mengancam akan mengambil paksa Sudetenland. Pada hari yang sama, Chamberlain kembali ke Inggris membawa kabar bahwa Hitler menuntut Sudetenland tanpa penundaan. Hal tersebut menimbulkan kemarahan publik Inggris dan Perancis yang ingin menghentikan Hitler, sekalipun harus berperang.

Sebelum tenggat waktu yang diinginkan Hitler, pada tanggal 28 September pukul 10.00 pagi, Dubes Inggris untuk Italia, Lord Perth memanggil Menlu Italia, Galeazzo Ciano untuk pertemuan darurat. Perth meminta sekutu terdekat Hitler, Mussolini untuk ikut campur mencegah invasi Jerman ke Cekoslowakia. Pada pukul 11.00 siang, Ciano menghadap Mussolini untuk menyampaikan usulan Inggris. Mussolini setuju dan bergegas menelepon Dubes Italia untuk Jerman guna menginformasikan kepada Hitler bahwa apa pun yang terjadi, Italia akan tetap berada di sisi Jerman, tapi Mussolini meminta penundaan 24 jam. Perth menyampaikan ucapan terima kasih Chamberlain dan mengundang Mussolini menghadiri konferensi empat kekuatan utama Eropa: Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia di München pada tanggal 29 September. Mengetahui konferensi telah dijadwalkan, Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt langsung mengirim telegram kepada Chamberlain yang menyebutnya sebagai “orang baik”.

Kesepakatan dicapai pada tanggal 29 September. Sekitar pukul 1.30 dini hari tanggal 30 September 1938, Neville Chamberlain, Edouard Daladier, Adolf Hitler, dan Benito Mussolini menandatangani Perjanjian München. Secara garis besar, perjanjian tersebut menyetujui pendudukan Jerman atas Sudetenland selambat-lambatnya tanggal 10 Oktober.


Kedatangan pasukan Jerman yang disambut sukacita warga Jerman Sudetenland pada bulan Oktober 1938.
Sumber

Cekoslowakia terpaksa menyerah atas tekanan diplomasi Inggris dan Perancis. Mereka kecewa karena dijadikan tumbal perdamaian. Di sisi lain, aliansi militer Cekoslowakia dengan Perancis yang telah terjalin menjadi tak berguna sama sekali. Slogan o nás bez nás menggema di seluruh Cekoslowakia yang berarti “tentang kami, tanpa kami”.

Uni Soviet yang menjalin aliansi militer dengan Perancis juga kesal dengan Perjanjian München. Joseph Stalin beranggapan seharusnya Uni Soviet dan Perancis saling membantu menyelamatkan Cekoslowakia, bukan tunduk terhadap Jerman. Stalin menyimpulkan bahwa Barat bekerja sama dengan Hitler untuk membagi-bagi wilayah Eropa Tengah yang menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin saja mereka melakukan hal yang sama kepada Uni Soviet di masa depan. Hal tersebut membuat Stalin mengubah kebijakan luar negerinya ke arah pemulihan hubungan bilateral dengan Jerman yang menghasilkan perjanjian netralitas Pakta Molotov-Ribbentrop 1939 yang menyatakan Hitler dan Stalin takkan saling menyerang. Lewat perjanjian itu pula Uni Soviet dan Jerman kompak menghapus Polandia dari peta dunia dan duduk bersama membahas pembagian wilayah.

Ketika ancaman Jerman membawa Perang Dunia II di pelupuk mata, publik pun sadar bahwa Perjanjian München 1938 gagal total. Istilah “München” atau “Munich” berkembang menjadi perumpamaan baru tentang kesia-siaan memenuhi tuntutan agresor yang memang dasarnya serakah dan ekspansionis. Beberapa pihak menganggap perundingan sebagai kelemahan politik sebab keamanan dan perdamaian tak dapat dibeli dengan pencegahan, tetapi jalan peperangan.

Beberapa hari sebelum pendudukan Sudetenland, Beneš mengundurkan diri sebagai Presiden Cekoslowakia. Ketika pecah Perang Dunia II, ia membentuk Pemerintahan Pengasingan Cekoslowakia di London, Inggris. Pada tanggal 6 Desember 1938, Perancis menjalin Pakta Non-Agresi Perancis-Jerman yang ditandatangani di Paris oleh Menlu Perancis, Georges Bonnet dan Menlu Jerman, Joachim von Ribbentrop.


1) Sudetenland, 2) Zaolzie yang diduduki Polandia, 3) Slowakia bagian selatan yang diduduki Hongaria, 4) Carpathia Ruthenia yang diduduki Hongaria, 5) Cekoslowakia di bawah protektorat Jerman, dan 6) Slowakia yang menjadi negara boneka Jerman.
Sumber

Selanjutnya nasib Cekoslowakia semakin memprihatinkan. Setelah kehilangan Sudetenland, pihak arbitrase Jerman-Italia mengharuskan Cekoslowakia menyerahkan Slowakia bagian selatan (1/3 wilayah Slowakia) dan Carpathia Ruthenia yang berpopulasi mayoritas etnis Hongaria kepada Hongaria. Zaolzie yang berpopulasi mayoritas etnis Polandia juga diberikan kepada Polandia. Pada tanggal 14 Maret 1939, Slowakia memerdekakan diri dan menjadi negara boneka Jerman. Tak berapa lama pasukan Jerman memasuki Praha dan mengubah Cekoslowakia menjadi wilayah protektorat Jerman dengan Konstantin von Neurth sebagai pemimpinnya.

Hitler mendapat berkah luar biasa tanpa harus bertempur mati-matian. Seluruh industri berat dan alutsista bekas Cekoslowakia menjadi milik Jerman. Kelak saat menginvasi Perancis, sekitar 25% alutsista Jerman berasal dari Cekoslowakia. Jerman juga memperoleh seluruh harta emas Cekoslowakia dengan total 227 ton yang usai perang hanya dikembalikan 18,4 ton. Meskipun begitu, Cekoslowakia menjadi salah satu wilayah yang minim kehancuran imbas Perang Dunia II, bahkan Praha menjadi satu-satunya kota di Eropa Tengah yang selamat dari kehancuran perang.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
1 | 2 | 3

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)

crazzyid
penyukabiru
nona212
nona212 dan 38 lainnya memberi reputasi
37
8.5K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan