sylviafizzhiadhAvatar border
TS
sylviafizzhiadh
Maanta Pabukoan, Tradisi Yang Nyaris Hilang Tergerus Zaman
Haloo Agan dan Sista dimana pun berada. Jumpa lagi di trit ane yang masih receh dan gaje.



Udah lama gak ngetrit nih, gegara kesibukan dan kerempongan punya baby yang lagi lasak-lasaknya.

Gimana puasa Gansis di ramadhantahun ini? Seru?



Kalo ane pribadi sih, merasa ada yang kurang, bahkan sangat-sangat kurang. Adanya virus covid-19 yang mewabah beberapa bulan terakhir, menjadikan ramadhan tidak lagi seseru biasanya. Dilarangnya kita untuk beraktifitas banyak di luar rumah, membuat ramadhan kian terasa sepi. Tidak ada bazar ramadhan dan aktifitas ngabuburit berupa kongkow-kongkow di tempat keramaian. Tidak ada acara-acara bukber yang biasanya selalu meramaikan tempat-tempat makan, kafe, ataupun restoran. Dan yang lebih menggelitik di lubuk sanubari para muslim adalah kurangnya kegiatan ibadah malam ramadhan, yaitu sholat tarawih. Hampir di seluruh daerah dikeluarkan peraturan untuk senantiasa beribadah di rumah saja.

Menyedihkan bukan Gansis?
emoticon-Mewek

Kita seperti diikat oleh ikatan tidak kasat mata. Dikurung dalam penjara yang tidak tertangkap oleh indera penglihatan.

Umat muslim mana yang tidak merasa sedih dan pilu?

Tapi,
Gak usah sedih, Gansis. Kita gak boleh berlarut-larut dengan kondisi ini. Ini sudah ditakdirkan oleh Sang Pemilik Kehidupan. Ambil hikmahnya aja, karena dengan begini, kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk lebih dekat denganNya. Beribadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya tanpa diusik godaan untuk keluyuran keluar rumah Lagian, kita masih bisa produktif koq dari rumah. Ngaskus, misalnya.

Contohnya ane kali ini, Gansis. Ini salah satu cara ane untuk mengisi waktu luang menghindari kebosanan. Menulis. Apa aja deh, yang gaje sekalipun. emoticon-Ngakak

Nah, di trit kali ini, ane ingin bercerita sedikit tentang tradisi yang sudah melegenda di daerah Minangkabau, tepatnya di bulan Ramadhan. Apa itu, Gansis? Yes, Maanta Pabukoan.




Agan dan Sista tau apa itu Maanta Pabukoan?

Bagi orang minang, pasti tidak asing lagi dengan tradisi ramadhan yang satu ini. Apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga, karena tentu sudah pasti pernah menjalaninya. Salah satunya ane.

Bagi Agan dan Sista luar daerah yang tidak kenal dengan Maanta Pabukoan, ane jelaskan sedikit deh. Simak ya, biar jelas. Mana tau di antara Agan dan Sista para Kaskuser, ada yang berjodoh dengan putra putri minang.

Maanta pabukoan dari segi tata bahasa berarti, mengantarkan takjil. Maanta artinya mengantarkan. Pabukoan artinya takjil untuk berbuka puasa. Jadi jika diartikan adalah kegiatan mengantarkan makanan untuk berbuka puasa.

Maanta pabukoan adalah suatu tradisi berbagi yang dilakukan oleh seorang menantu (keluarga istri) pada saat bulan puasa atau ramadhan, yaitu mengantar makanan ke rumah mintuo (keluarga suami) dilengkapi dengan beragam penganan. Biasanya makanan dan berbagai penganan itu dikemas dalam rantang atau jamba.



Isinya beraneka ragam, berupa masakan utama atau maincourse contohnya nasi plus gulai ayam, rendang daging, goreng ikan balado, balado telur, pangek, dendeng dan lainnya. Sementara penganannya berupa kue-kue basah, seperti lapek bugih, ondeh-ondeh, mangkuak badeta, wajik, dan ada juga yang berupa kolak pisang atau bubur manis.





Tradisi maanta pabukoan ini merupakan tradisi lama Minangkabau yang sarat dengan nilai-nilai silaturahmi dan saling berbagi diantar dua keluarga yang lahir melalui sistem perkimpoian eksogami, dimana seorang laki-laki yang sudah beristri akan tinggal di rumah keluarga istri. Saat bulan Ramadhan datang, sang menantu (istri) diwajibkan secara adat pergi kerumah mertua (orang tua suami) membawa pabukoan.



Tradisi ini juga dapat dimaknai sebagai wujud rasa hormat, bakti dan juga cinta seorang menantu pada mertuanya. Dapat menjadikan hubungan menantu dan mertua lebih dalam dan harmonis.

Meski perkembangan zaman sudah membuat tradisi ini sedikit tergerus, dan tampak tak lagi menarik, tapi masih banyak juga yang tetap menjaga tradisi ini agar tetap hidup dan tidak hilang ditelan zaman.

Terkait tradisi maanta pabukoan ini, Budayawan dan Seniman Sumatera Barat, B. Adoeska, menjelaskan, tradisi itu tidak semua daerah di Sumatera Barat yang melakukannya. Kabupaten Pesisir Selatan, kampung halaman ane, menjadi salah satu daerah yang masih tetap menjalankan tradisi maanta pabukoan tersebut.



Tapi ....

Ramadhan tahun ini, tradisi maanta pabukoan ini terhalang oleh wabah covid-19 atau corona. Physical Distancing, lockdown dan PSBB membatasi ruang gerak kita semua. Sehingga para menantu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengunjungi keluarga suaminya di ramadhan ini. Apalagi bagi menantu yang tinggal jauh di luar daerah, mengikuti suaminya.

Salah satunya ane, Gansis. Tahun ini, kegiatan maanta pabukoan absen dilaksanakan. Domisili ane di luar daerah, jauh dari tempat tinggal mertua. Jangankan untuk menjalankan tradisi maanta pabukoan, mudik saja kami tidak lagi diizinkan.

Siapa yang patut disalahkan?
Entah.
Kecewakah ane? Sedih?
Tentu, Gansis! Pasti ada rasa sedih yang mengusik hati. Tapi, ini salah satu cara dan ikhtiar kita untuk ikut berpartisipasi memutus rantai penyebaran virus ganas ini. Mari kita semua taati peraturan, agar wabah ini segera berlalu. Insya Allah, Allah akan mengenyahkan virus ini segera. Kita bertemu lagi di ramadhan yang akan datang, yang berlalu dengan aman dan juga nyaman.

Gimana Sista-Sista ane tercinta, yang dari tanah minang. Alah maanta pabukoan untuak mintuo? emoticon-Wkwkwk emoticon-Wakaka emoticon-Ngakak


Sumber:

Satu

Dua

Dan opini pribadi



Diubah oleh sylviafizzhiadh 16-05-2020 21:41
stuv17
eddiesangadjie
nona212
nona212 dan 173 lainnya memberi reputasi
172
5.5K
201
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan