Berawal dari obrolan ringan dengan beberapa temen gua tentang produk buatan China.....

Ada salah satu temen gua nanya.....

"Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian saat mendengar atau membaca tulisan MADE IN CHINA?"

Jawabannya cukup mengejutkan, dari 6 orang yang menjawab semuanya sepakat mengatakan BURUK.

Ada yang bilang jelek pake banget, gampang jebol, asal jadi, murahan, sampai yang kurang baut pun ada.....



Gua yang kebetulan ada di situ akhirnya kepancing juga buat menjawab. Dan saat itu cuma gua satu-satunya orang yang menjawab bahwa tidak semua produk buatan China itu ANCUR.
Karena menurut gua ada beberapa produk tertentu yang cukup baik dan bisa bersaing dengan merek dari Jepang, Korea, hingga Amerika........

Walau pada akhirnya gua sendiri harus jujur mengakui bahwa kebanyakan produk buatan China itu ya begitulah......






Ada apa dengan produk buatan China? Kenapa banyak orang menganggap bahwa MADE IN CHINA itu jelek dan murahan?

Tetiba temen gua nyeletuk " semua gara-gara pemilik toko selalu bilang "Adanya buatan China tapi bla bla bla....."



Suka gak suka rasanya sudah jadi rahasia umum, bahwa produk made in China itu identik dengan sesuatu yang mudah rusak, gampang jebol, tidak rigid, tidak detil, dan selalu dianggap murahan.

Terutama untuk produk dan merek asli dari China. Bukan merek negara lain yang barangnya diproduksi di China.

Dan celakanya, stigma negatif atau pandangan buruk tentang MADE IN CHINA itu tertancap di benak pikiran sebagian besar orang Indonesia. Mungkin juga di seluruh dunia.

Sebagai contoh : pada produk alat rumah tangga misalnya. Baik itu panci, termos, blender, mixer, barang plastik, dan lain sebagainya. Kualitasnya betul betul di bawah standar.

Beda dengan barang sejenis yang dibuat oleh Korea, Jepang, Eropa, dan Amerika.

Begitu juga dengan produk otomotif, hp, dan barang elektronik lainnya seperti lampu pijar dan lain lain.


Motor Made In China Niru Honda

Di era tahun 2000an, gua masih ingat betul ketika sepeda motor buatan China menyerbu masuk ke Indonesia. Mereknya macam macam sampai orang susah menghafalnya.

Sebut saja Jialing, Loncin, APP-KTM, Viva, hingga yang diakui sebagai merek lokalpun ada (ngaku-ngaku).

Sayangnya tak ada satupun yang bertahan. Satu-satu semuanya tumbang dan akhirnya menjadi barang rongsokan.....

Kembali ke pertanyaan semula, ada apa dengan MADE IN CHINA? Sebegitu buruknya kah?

Sampai sampai ada semacam pameo di masyarakat "semiskin miskinnya orang Indonesia, mereka berharap barang di rumahnya adalah buatan Jepang, Italia, Belanda, atau Amerika"








Oleh : davinof 2020 @kaskus


Source of Pictures : Google Images & Dokpri