ranzranzAvatar border
TS
ranzranz
MUNTABER BIKIN GEGER (COVID-19)

Saya disini sebagai pihak ketiga yang akan menceritakan kejadian seputar covid-19 yang terjadi pada keluarga saya yang saat ini tinggal di dusun Kricaan Mesir, Salam, Magelang. Kejadian ini terjadi di 2 tempat dan terjadi di dusun Bendosari, Salam, Magelang.




Saat ini saya tinggal di Bandung yang pada waktu kejadian yang menimpa keluarga saya di Magelang saat itu Bandung dalam masa PSBB dan sudah ada aturan dilarang mudik dan pulang kampung.

Kejadian ini terjadi ketika adik ipar saya yang sedang bersekolah di satu pesantren di wilayah Nganjuk, Jawa Timur. Adik ipar saya ini pulang ke rumah mertua saya di Magelang dengan dijemput kakaknya bersama beberapa tetangga lainnya di desa. Setelah beberapa hari berselang tiba-tiba ibu mertua saya jatuh sakit dan karena panik keluarga saya langsung membawanya ke RSUD Morangan di Yogyakarta dan masuk IGD. Setelah pemeriksaan dan ditanya apa ada keluarga dari luar daerah datang dan keluarga saya menjawab "ya" ada yang baru pulang dari Jawa Timur. Mungkin karena kasus di Cirebon kemarin yang berbohong dan satu RS kena Covid-19 maka prosedur di Rumah Sakit jadi lebih ketat. Pagi hari dibawa ke IGD, jam 11 siang ibu mertua saya dimasukan ke ruang isolasi Cendana diikuti dengan pemeriksaan PCR dll.

Kabar ibu mertua saya masuk ruang isolasi menyebabkan geger satu kecamatan Salam, dan segera saja keluarga saya langsung statusnya menjadi ODP, dan ibu mertua saya menjadi PDP. RSUD Morangan mengabarkan ke RS di Magelang dan dilanjutkan ke pihak kecamatan dan puskesmas di daerah kecamatan Salam. Tidak lama berselang ada pihak puskesmas yang datang dan menganjurkan untuk isolasi mandiri pada seluruh keluarga saya. Namun di desa sudah terlanjur geger karena kadus X di desa menyebarkan ke seluruh masyarakat berita yang menyebabkan geger kampung. Tidak memberikan solusi bagaimana keluarga saya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun keluarga saya dilarang keluar rumah. Tidak ada bantuan apapun yang datang dari pemerintah maupun tetangga disana.



(Gambar hanya illustrasi)


Setelah berselang beberapa hari, ibu saya diperbolehkan keluar rumah sakit setelah 2 kali pemeriksaan hasilnya negatif Covid-19 dan sepertinya hanya muntaber saja. Namun yang terjadi setelah ibu mertua saya bisa pulang dari rumah sakit, keluarga saya tetap dikucilkan oleh lingkungan masyarakatnya, dan bahkan keluarga suami adik ipar saya yang tinggal di dusun Bendosari, Salam, Magelang, mereka kena imbasnya juga. Dilarang keluar rumah dan diusir dari masjid seperti membawa najis saja.

Saya disini mengucapkan terima kasih kepada pihak medis yang telah merawat ibu mertua saya sampai sehat kembali, mereka adalah pahlawan garda terdepan saat pandemi Covid-19 ini. Dan mengucapkan kekecewaan kepada pemerintah khususnya kecamatan Salam, Magelang, yang tidak ada inisiatifnya untuk membantu keluarga saya disaat keluarga saya disuruh untuk isolasi mandiri dirumah. Dan juga kekecewaan pada masyarakat 2 dusun tempat keluarga saya tinggal karena telah mengucilkan keluarga saya.

Saya harap kedepannya ada sosialisasi disana, bahwa sekalipun ibu mertua saya kena Covid-19 tidak harus dikucilkan seperti itu. Perlu ada pembelajaran dalam masyarakatnya, cukup jaga jarak dan rajin cuci tangan dan pakai masker saat keluar rumah agar dijauhkan dari virus Covid-19 ini.

Sekali lagi, orang yang kena Covid-19 ini tidak perlu dikucilkan sampai membuat orang ini dan keluarganya susah. Sekian curhatan saya yang sudah bingung bagaimana membantu keluarga saya dari jarak yang jauh ini.

Semoga Indonesia bisa cepat terbebas dari Virus Covid-19 ini, Amin.

#stayathome
#physicaldistancing

darmawati040
infinitesoul
nona212
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
825
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan