Apa yang terlintas dalam benakmu ketika disebut model cantik? Pastilah yang kamu bayangkan adalah sosok wanita cantik, tinggi, putih, langsing. Betul, enggak? Pokoknya, kalau enggak ada kriteria yang tadi disebutin, berarti itu namanya tidak termasuk model yang cantik. Kurang lebih seperti itulah persepsi setiap orang ketika dilintasi dengan kata-kata model cantik. Intinya model cantik, harus memiliki kriteria itu.

Zaman sekarang, kriteria-kriteria tersebut sudah mulai terkikis oleh kehadiran model-model anti-mainstream di kancah internasional. Kenapa disebut anti-mainstream? Ya, karena mereka berbeda dari model wanita kebanyakan, yang tinggilah, putihlah, langsinglah, muluslah, pokoknya beda semua-muanya, deh! 🤓

Tapi, mereka, para model anti-mainstream, telah membuktikan bahwa perbedaan yang mereka miliki harus menjadi sebuah kelebihan untuk dikenal oleh orang-orang di dunia ini. Dengan rasa percaya diri sekaligus mencintai apa yang mereka miliki, akhirnya, mereka sukses menjadi sorotan publik. Sebagaimana model yang akan kita bahas kali ini, nih, Nyakim Gatwech namanya.

Mungkin, sebagian dari kalian belum mengenal siapa itu Nyakim. Salah satu alasannya karena, setiap harinya mata kalian ditutup oleh model-model yang menurut kalian cantik itu. Ehehe. Jadi, mulai detik ini, mari buka matamu untuk melihat betapa cantiknya model yang satu ini! 😃



Dialah wanita kelahiran Gambela, Ethiopia pada tanggal 27 Januari 1993. Melihat dari usianya kini, 27 tahun, bisa dibilang sangat muda untuk meraih berbagai kesuksesan yang tengah dia nikmati. Melihat hal ini, harusnya membuat kita sadar bahwa kesuksesan bukan nunggu tua dulu baru bisa mencicipi kesuksesan. Tapi, mulai dari sekarang, bibit dari muda, siram setiap hari agar semakin bertumbuh hingga mencapai puncaknya kelak.

Perjalanannya kariernya pun tidak semulus yang dilihat mata dunia saat ini, kehidupan awalnya yang harus lahir di negara konflik mengharuskan Nyakim untuk mengungsi ke Amerika Serikat. Di negara inilah Nyakim memulai karier di bidang model. Awalnya dia tidak diterima banyak orang karena warna kulitnya, dihina, didiskriminasi, istilah singkatnya dia mengalami masalah rasisme di awal kariernya.

Jadi, pelajaran, nih bagi kamu yang sedang berada dalam titik terendah seperti yang Nyakim alami. Nyakim, yang kini sukses dikenal dunia aja pernah merasakan posisi terendah, masa, kamu mau langsung putus asa begitu aja saat di posisi terendahmu itu? Ya, kan? Jangan menyerah, ya! Suatu saat nanti kamu akan merasakan posisi, di mana dirimu tengah menceritakan perjalanan pahitnya kehidupanmu itu dan jutaan orang dengan khidmat mendengar suaramu. Percaya, deh. It will happen, someday!



Pernah juga, Nyakim ditawarkan oleh produk-produk perawatan kulit agar mengubah kulitnya yang gelap itu. Jika, kamu berada di posisi ini, kira-kira bakal diterima atau enggak, nih tawarannya? Bisa, iya. Bisa, tidak. Tapi, enggak yakin, deh kalau kamu bakal nolak tawaran ini. Hihi. Secara gitu, ya, kapan lagi punya kulit putih gratis dan diidam-idamkan banyak orang? Tapi, jika kamu tetep ngotot bakal menolak tawaran itu, berarti kamu sama, nih sama Nyakim.

Nyakim menolak secara mentah-mentah tawaran-tawaran produk itu. Pilihan Nyakim kali ini bijak banget, lho. Kenapa? Karena, kalau aja dia memilih untuk mengubah warna kulitnya itu, berarti dia enggak mencintai apa yang dia miliki. Dia enggak terima memiliki kulit gelap, dan dia berusaha mengubahnya agar menjadi terkenal, terlihat cantik, dan dipuja-puji banyak orang. Betul enggak, sih?

Nah, bagi kalian, yang sekarang lagi galau mau operasi inilah, operasi itulah, tanam inilah, tanam itulah, suntik putihlah, suntik apalah, sebaiknya pikir dua kali, deh pilihan itu. Karena sesuatu yang tidak alami, pada hakikatnya akan kembali lagi ke bentuk yang pertama kali. Jika, awalnya kalian memiliki kulit hitam, kemudian kalian pilih untuk melakukan suntik putih, pasti kalau sudah berhenti suntik putihnya, kalian bakal hitam lagi. Ya, kan?

Maka dari itu, jangan terbuai oleh sesuatu yang sifatnya "menyenangkan" secara sementara, tapi, pilihlah dan pikirkan sesuatu yang akan abadi selamanya. Ehe😆



Di atas adalah salah satu potret Nyakim menjadi brand ambassador produk kecantikan L'Oreal Paris. Siapa, sih yang enggak mengenal produk kecantikan L'Oreal Paris? Hah? Siapa? Hah? Sempat enggak habis pikir, sih sebelumnya, kalau kriteria buat jadi brand ambassador L'Oreal enggak harus yang putih, langsing, tapi, hanya cukup jadi diri sendiri. Karena, ketika jadi diri sendiri membuat orang lain melirik, hihi. 😆



Mungkin kalian dari tadi bertanya-tanya, apa buktinya kalau Nyakim sudah sukses di kancah internasional? Apa cuma gara-gara dia jadi brand ambassador L'Oreal Paris, setelah itu bisa dikatakan sukses? Enggak-enggak, enggak hanya itu, banyak rekor-rekor yang telah Nyakim raih lantaran kulit gelapnya ini, salah satunya adalah dia dinobatkan sebagai Queen of the Dark oleh Women's History Edition. Dan kini, Nyakim, di laman Instagram-nya yang mencapai 800 ribu pengikut, selalu memotivasi para wanita di seluruh dunia untuk tetap bangga terhadap apapun warna kulit yang dimiliki.

Bagaimana dengan kamu, masih sudi mengubah fisik yang sudah sempurnamu itu hanya untuk ditukarkan pada sesuatu yang sifatnya sementara? Rasanya, kisah hidup Nyakim ini harus bisa dijadikan pelajaran untuk selalu mencintai diri sendiri, no matter what they're going to say!



Satu lagi, cantik itu bukan soal fisik, tapi soal menerima apa yang telah Tuhan berikan pada diri sendiri. Jadi, kalau mau cantik itu, gak perlu mengubah apapun yang memang sudah ditakdirkan untuk kita miliki, tapi, cobalah untuk menerima dan memanfaatkan apa yang sudah kita miliki itu hingga membuat dirimu dan orang lain sadar bahwa kamu cantik, dan kamu itu berharga!

Btw, kalian juga setuju kalau Nyakim itu cantik, kan??? Ya, kan? Kan-kan-kan??? 😃

Sumber:
1.
2.
3.
4.
5.