ArnisarahAvatar border
TS
Arnisarah
Fortuner vs Ayla
Sudah menjadi kebiasaan bahwasanya ketiga anak ini harus tidur siang. Tidak terkecuali hari ini, pukul 3 sore harus masuk kamar. Tidak butuh waktu lama buat si sulung yang berusia 9 tahun agar terlelap dalam tidur siangnya. Demikian juga gadis kecil, si bungsu yang masih berusia 4 tahun. Setelah susu di dalam dotnya habis, dia terlelap. Berbeda dengan anak tengah, si Ateng yang dari tadi hanya membolak balik badannya. Sepertinya dia susah memejamkan mata. Ibu yang pura-pura tidur sengaja tidak mengucapkan sepatah katapun karena berharap dia segera tidur.


Dalam heningnya suara sore itu, tiba-tiba si Ateng bicara.


Ateng : "Bu, kan ibu pernah cerita kalau kita punya saudara yang tidak pernah sekolah tapi mengerti uang. Kalau ada yang beli dia bisa menghitung belanjaannya dan mengembalikan sisa uangnya. Siapa namanya? Aku lupa."


Ibu : "Oh itu. Kamu panggilnya nenek karena itu bibinya Ibu. Bilang saja "Nenek Timuran". Nenek itu emang tidak pernah sekolah."


Ateng : "Aku tidak tahu loh nenek itu yang mana. Aku mau kenal, mau ketemu terus aku akan tanya kenapa dia tidak sekolah, terus dia belajar berhitung dari mana."

(Ibu merasa ada aroma tidak sedap dalam obrolan ini karena dia menyinggung soal berhitung. Maklum saja si Ateng ini sudah duduk di kelas 2 SD tetapi susah banget diajari berhitung apalagi perkalian. Setiap disuruh latihan berhitung dia selalu ngedumel dan beralasan otaknya capek hehe...)


Ibu : "Nanti kalau kita pulang kampung kita berkunjung ke rumah nenek Timuran ya. Sebenarnya kamu pernah ketemu tapi sepertinya kamu lupa. Nenek Timuran tidak sekolah karena jaman itu memang susah untuk sekolah, masih jaman penjajahan, jaman perang. Bayangkan saja sekarang umur nenek hampir 90 tahun sementara Indonesia merdeka baru 75 tahun. Jaman itu rakyat biasa tidak ada yang sekolah apalagi perempuan"


Ateng : "Wow keren, aku mau ketemu cepat-cepat biar bisa nanya tentang perang" (Sepertinya dia semakin penasaran dengan si nenek)


Ibu : "Iya nanti kita kesana"


Ateng : "Rumahnya besar enggak Bu?"


Ibu : "Besar, luas. Halamannya pun luas"


Ateng :"Tapi bagus enggak?" (Selidiknya lagi)


Ibu : "Bagus banget pun,  rumah kita mah lewat. "


Ateng : "Ada WiFi? Tv nya sebesar apa? Rumahnya bertingkat enggak?"

(Dan masih banyak pertanyaan lain dan semua dijawab oleh ibu hingga dia ada pada satu kesimpulan).

"Berarti nenek itu kaya ya?"


Ibu : "Yup. Betul sekali"


Ateng : "Tapi benar nenek itu tidak sekolah? Tidak sekolah tapi bisa mengenal uang dan nilai uang? Nenek itu bisa berjualan dan tahu menghitung uang? (Sepertinya dia mencoba meyakinkan dirinya ada orang yang seperti itu)


Ibu : "Iya benar. Masa Ibu bohong. Nenek Timuran emang kaya"


Ateng : "Mobilnya apa kalau benar kaya?"


Ibu : "Fortuner. Tapi ada mobil lain juga. Ibu tidak paham merk-merk mobil."


Ateng : "Oh sama kayak mobil kepala sekolahku. Lumayanlah, bisa dibilang kaya apalagi rumahnya juga besar dan keren".


Ibu : "Yoi. Sudahlah, yuks tidur! Ini sudah sore"

(Hening sejenak. Ibu mengira pembicaraan ini sudah selesai. Tapi tidak lama kemudian dia bertanya lagi)


Ateng :"Bu, benar nenek itu tidak sekolah?"

(Ya ampun masih tidak percaya. Ibu lama-lama emosi dibuat anak ini. Ini sudah kali ketiga dia nanya hal yang sama)


Ibu : "Iya, tidurlah" (Gigi ibu sudah mulai rapat)


Ateng : "Bu,.." (Aduh... Apalagi ini)


Ibu : "Tidurlah Nak biar nanti malam bisa belajar" (Ibu mencoba berbicara dengan sabar walau sebenarnya sudah kesal)


Ateng : "Bu, nenek Timuran tidak pernah sekolah, tidak tahu membaca dan menulis, brarti tidak pernah diajari tambah-tambahan, tidak pernah disuruh hafalin perkalian, tidak pernah disuruh belajar pembagian. Nenek Timuran punya rumah besar dan mobil Fortuner"


Ibu  : "Iya dan nenek Timuran masih sehat, masih bisa ke ladang padahal umurnya hampir 90 tahun" (Sekalian saja Ibu menambahkan biar infonya semakin lengkap haha...)


Ateng : "Aku cuma sedang berpikir"


Ibu : "Berpikir apa?" (Tidak sedikitpun Ibu menaruh curiga pada pembicaraan ini. Mungkin alasannya saja ngobrol terus supaya tidak jadi tidur"


Ateng :"Ibu sama bapak kan sekolahnya sampai kuliah, trus katanya ibu sama bapak pintar. Apalagi ibu katanya rangking terus"


Ibu : "Iya dong, makanya kamu harus bisa lebih pintar dari ibu dan bapak" (Jawab ibu membanggakan diri)


Ateng : "Yang aku bingung kenapa yang sekolahnya lebih tinggi dan yang rangking terus malah cuma punya mobil Ayla? Yang tidak sekolah saja bisa punya Fortuner.

Jadi benarkan yang aku bilang kalau kita tidak perlu hafal perkalian. Nenek Timuran tidak hafal perkalian tapi bisa kaya." (Gubrak...segitu panjangnya pembicaraan ternyata ujungnya kesini)

ButetKeren
abellacitra
nona212
nona212 dan 32 lainnya memberi reputasi
33
1K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan