Manusia terlahir di dunia sejatinya untuk hidup saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.
Menutupi kekurangan, membantu kesusahan dan membahagiakan orang lain.
Tentu jika hal itu bisa dilakukan akan teecipta kedamaian dan keindahan dalan hidup. Sikap toleransi antar manusia yang satu dengan yang lain terjaga, tidak ada pertikaian dan juga peperangan.

Namun nampaknya hal itu tidak seindah yang dibayangkan, karena manusia terlahir juga membawa nafsu keduniawian dan yang pasti itu lebih besar dari rasa simpati dan empati terhadap sesama.
Mereka memilih jalan hidup untuk membahagiakan diri sendiri dengan menghalalkan segala cara.
Hal ini terjadi sejak dulu dan berlangsung hingga saat ini.

Seperti realita yang kita lihat saat ini, banyak orang yang melakukan apapun asal mereka bisa hidup bahagia dan berkecukupan. Bahkan mengorbankan segala cara asal apa yang diinginkannya tercapai, meskipun itu dengan merenggut hak orang lain dan menindasnya.

Jujur tidak jujur seperti inilah fakta yang terjadi saat ini. Manusia yang satu berusaha menjatuhkan manusia yang lain dengan berbagai cara tanpa mempunyai rasa empati sama sekali.

Semakin hari pelajaran hidup yang diajarkan nenek moyang untuk selalu hidup dalam gotong royong dan saling membantu tergerus dengan peradaban zaman.
Saat ini zaman semakin modern, tekhnology semakin berkembang. Namun satu yang sangat disayangkan, pri kemanusiaan, kesopanan dan kedermawanan mulai pudar.
Banyak orang yang mulai tidak peduli dengan sesama dan mengutamakan strata sosial dibandingkan hati nurani.

Miris memang jika melihat secara langsung, karena keluhuran sikap hidup telah sama sekali tidak diterapkan.

Mungkin kita semua akan tersadar jika melihat video yang sedang viral di media sosial instagram yang satu ini.
Masa dimana orang dengan strata tinggi memperhatikan rakyat miskin dan bahkan mereka rela membagi-bagikan hartanya kepada rakyat miskin yang kesusahan.

Seperti inilah video yang sedang viral di media sosial potret kedermawanan zaman dulu!

Benar-benar kedermawanan kaum bangsawan tempo dulu yang sangat patut untuk dicontoh di era modern seperti saat ini.

Zaman dulu mungkin tidak semudah zaman sekarang dalam segala hal. Bahkan dulu kita pernah mengalami masa penjajahan!

Namun bukan berarti masa lalu kita yang pernah dijajah tidak ada kisah yang dapat kita ambil sisi baiknya.
Contoh hal seperti yang dilakukan wanita kaum bangsawan di dalam video, mereka sangat ringannya menebar uang koin di hadapan masyarakat tidak mampu atau miskin dalam rangka berbagi kebaikan.

Dengan melihat kejadian ini tentu kita semua dapat mengambil kesimpulan, bahwa sejak dulu kedermawanan itu menjadi hal penting di dalam keseimbangan sosial. Mereka yang kaya mempunyai rasa empati terhadap mereka yang tidak mampu dan berusaha meringankan bebannya dengan memberikan bantuan.

Tempo dulu mereka menebar koin kepada rakyat miskin, mungkin untuk niatnya itu sudah sangat baik. Namun untuk cara memperlakukan orang lain, tentu itu kurang pantas!
Saat ini bagaimana?
Banyak orang mampu memberi namun tidak memberi, dan banyak orang tidak memberi tapi suka mencaci.

Apakah tidak ada orang yang baik hati? Tentu masih ada atau bisa dibilang banyak, namun yang dikasih hati mereka lebih suka memanfaatkan keadaan.

Jika masa lalu saja sudah mengajarkan kedermawanan meskipun dengan cara yang kurang sopan, lantas kenapa saat ini melupakan contoh baik yang telah diajarkan oleh orang terdahulu, bukankah definisi kebaikan itu sama saja dari dulu hingga sekarang?

Nampaknya memang benar dari masa ke masa terjadi pergeseran moral dan mental, sehingga di masa modern saat ini kita hanya mempunyai sisa-sisa moral dan mental yang positif.

Apakah moral dan mental tidak bisa diperbaiki?
Tentu saja sangat bisa, dengan kita meningkatkan rasa sadar diri untuk simpati dan empati terhadap sesama pasti moral dan mental baik kita akan berevolusi menjadi lebih baik dari saat ini!

Mari kita jadikan video viral ini sebagai contoh baik untuk hidup kita kedepannya.
Masih banyak orang di luar kehidupan kita yang membutuhkan bantuan dan uluran rasa perhatian dari kita, jadi kita harus kembali membuka mata seluas mungkin agar mereka semua nampak dan terbantu.

Membantu orang lain itu tidak selalu dengan uang, jika kita sendiri tidak mampu untuk memberikan uang bisa digantikan dengan bantuan tenaga, dukungan, pemikiran, kekuatan, bahkan doapun juga sebuah kebaikan.

Tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik, karena manusia diciptakan untuk selalu berbuat baik.

Oke, mudah-mudahan thread kali ini bermanfaat untuk kita semua.
Terima kasih untuk yang telah singgah, dan sampai jumpa di thread-thread masnukho yang lain!