Tak cukup membagikan sembako di di jalanan, Presiden Joko Widodo kini membagikan sembako langsung menghampiri rumah warga meskipun masuk ke dalam gang-gang yang sempit.

Melihat fenomena tersebut, pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai Presiden Jokowi lagi-lagi menunjukkan sisi amatirnya.

Padahal kata Saiful, tindakan Jokowi yang menyatroni rumah warga dengan masuk ke gang kecil merupakan tugasnya seorang kepala kampung hingga petugas keamanan setempat.

"Jokowi lagi-lagi menunjukkan keamatirannya. Ke lorong-lorong itu kan tugas hansip, Kadus (Kepala dusun), RT dan RW. Apa ia Presiden harus mengambil alih tugas hansip, Kadus, RT maupun RW," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/5).

Selain itu sambung Saiful, Presiden Jokowi sebenarnya punya kewenangan yang sangat luar biasa, tanpa harus membagikan sembako ke rumah warga maupun di jalanan.

"Janganlah Pak Presiden ambil kewenangan mereka. Karena kalau mau jangankan RT RW, menteri langsung bisa ia telpon. Apa gunanya ia terjun sampai ke lorong-lorong? Mau pencitraan? ia sudah selesai," tegas Saiful.

Saiful tak bosan-bosan mengingatkan agar Presiden Jokowi dapat menggunakan kewenangannya untuk berfikir lebih strategis untuk menolong rakyatnya dengan mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap rakyat.

"Presiden mestinya lebih berfikir hal-hal yang strategis tidak teknis seperti yang ditunjukkan saat ini," pungkasnya.

kolam

ya gimana lagi mungkin memang kemampuannya cuma sekelas rt
kepingin berbuat untuk rakyat indonesia tapi gak tau harus gimana
akhirnya cuma bisa bagi2 sembako, bagi2 sepeda, kasih kuis ikan kontol
kepingin sejahterakan rakyat tapi gak tau gimana caranya
akhirnya naikkan bbm sampe 12x, naikkan iuran bpjs, naikkan tarif listrik, naikan tarif tol, bidang usaha malah makin banyak dikuasai asing aseng, rakyat sendiri cuma disuruh jadi ojol dan kuli buruh pabrik (ada pelatihannya lagi lewat kartu pra kerja jadi ojol), dst