mengejaAvatar border
TS
mengeja
Perjanjian Tordesillas (1494), Saat Dunia Dibagi Dua oleh Portugis dan Spanyol


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Hai, GanSis apa kabar?

emoticon-I Love Indonesia


Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmaniyah pada tahun 1453.
Sumber

Orang-orang Eropa telah lama menikmati barang-barang berharga dari Asia, seperti rempah-rempah dan sutra. Namun, kejatuhan Konstantinopel oleh Turki Utsmaniyah pada tahun 1453, membuat semuanya menjadi sulit. Turki Utsmaniyah yang menerapkan monopoli dan diskriminasi harga pada akhirnya memaksa orang-orang Eropa untuk menemukan jalur baru menuju sumber rempah-rempah. Dipelopori oleh Portugis yang dibantu pelaut-pelaut Genoa, mereka mempersiapkan rencana berlayar ke Asia.

Pada tahun 1470, seorang astronom Florence bernama Paolo dal Pozzo Toscanelli menyarankan Raja Afonso V untuk berlayar ke barat melintasi Atlantik. Saran itu ditolak sebab Portugis menganggap rute barat terlalu jauh dan lama, lebih singkat rute timur. Toscanelli yang yakin dengan rute barat menyampaikan gagasannya kepada seorang pelaut Genoa bernama Christopher Columbus. Namun, keberhasilan Bartholomew Diaz mencapai Tanjung Harapan (Afrika Selatan) pada tahun 1488-1489, seolah memupus harapan rute barat.


Christopher Columbus berdialog dengan Raja Ferdinand II dan Ratu Isabella I tentang rute barat menuju India.
Sumber

Tak patah semangat, Columbus mencari sponsor ke beberapa negara, seperti Genoa, Venezia, Inggris, dan terakhir Spanyol yang akhirnya berbuah manis. Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Kastilia yang baru saja menyatukan Spanyol setuju dengan konsep Columbus lewat serangkaian negosiasi.

Penjelajahan pertama Columbus tak bisa dibilang mulus. Walaupun begitu misi rute barat membuahkan hasil penemuan wilayah baru. Ketika kembali ke Eropa, ia terkena badai dan terpaksa singgah di Lisabon, Portugal pada tanggal 4 Maret 1493. Mendengar ada kapal Spanyol di wilayahnya, Raja João II memanggil Columbus untuk menemuinya. Di sana Columbus menunjukkan tanah-tanah yang baru ditemukannya sebagai syarat melanjutkan pelayaran.


Raja João II.
Sumber

Mengetahui hal itu, Raja João II mengirim surat ancaman kepada Spanyol yang menurut Perjanjian Alcáçovas (1479), semua tanah yang ditemukan Columbus adalah milik Portugis. Raja João II juga menyatakan bahwa Portugis di bawah pimpinan Francisco de Almeida sedang mempersiapkan armada untuk segera berangkat dan mengambil alih kepemilikan tanah-tanah baru.

Spanyol cemas karena menyadari bahwa kekuatan angkatan lautnya di Atlantik kalah telak dari Portugis. Mereka pun melobi Paus Alexander VI (Rodrigo Borgia) yang kebetulan seorang Aragon (satu daerah dengan Raja Ferdinand II) untuk menengahi.

Pada tanggal 4 Mei 1493, Paus Alexander VI menetapkan bahwa semua daratan di sebelah barat garis inter caeteraseharusnya menjadi milik Spanyol.


Garis inter caetera. Lihatlah, Portugis di sisi timur hanya mendapat secuil tanah Brazil.
Sumber

Raja João II tak senang dengan keputusan itu sebab merasa tanah yang diberikan terlalu sedikit. Hal itu bisa menghambat Portugis memiliki India sepenuhnya di masa depan. Sesungguhnya apa yang direbutkan oleh Portugis dan Spanyol hanyalah pepesan kosong karena faktanya tanah-tanah baru yang dijelajahi Columbus bukanlah India, tetapi Amerika.

Raja João II terpaksa membuka negosiasi langsung kepada Ferdinand II dan Isabella I. Pada tanggal 7 Juni 1494, mereka bertiga bertemu di Tordesillas, Spanyol. Melalui diskusi alot dan beberapa ratifikasi, diputuskan garis batas digeser sedikit ke arah barat berpatokan garis inter caetera.


Bandingkan dengan batas yang baru (kuning), Portugis mendapat tanah Brazil lebih banyak dari sebelumnya.
Sumber

Hal itu mengamankan rute Portugis di pantai barat Afrika dan memberikan sebagian hak tanah atas tonjolan di Amerika Selatan yang di masa depan menjadi Brazil. Itu mengapa hanya Brazil satu-satunya wilayah di Amerika Latin yang berbahasa Portugis, bukan Spanyol.

Pada masa itu, kedua belah pihak merasa berhasil menipu lawannya. Spanyol menganggap bahwa batas yang tak jelas takkan bisa diperbaiki secara akurat karena teori di peta dengan di lapangan sungguh jauh berbeda (saat itu masih banyak kekeliruan geografi dunia). Di sisi lain Portugis yang berhasil menggeser patok wajib berbangga.

Seiring berjalannya waktu, fakta menjawab bahwa Portugis yang sesungguhnya memenangkan diplomasi sebab rute timur yang mereka tempuh betul-betul membawanya ke India. Pada tanggal 20 Mei 1498, Vasco da Gama yang berlayar atas nama Portugis sukses membuka jalur laut langsung dari Eropa ke India dengan memutari Afrika. India yang menjadi pintu gerbang untuk kawasan Asia lainnya menjadi berkah tersendiri bagi Portugis dalam memonopoli rempah-rempah. Sebaliknya, tanah-tanah baru yang ditemukan Columbus tak terlalu memberikan keuntungan signifikan untuk Spanyol.


Perjanjian Tordesillas (1494).
Sumber

Perjanjian Tordesillas yang dibuat pada tanggal 7 Juni 1494, ditandatangani oleh Spanyol pada 2 Juli 1494 dan oleh Portugis pada 5 September 1494. Kesepakatan itu menjadi lebih efektif lewat pengesahan Paus Julius II pada 24 Januari 1505 yang menurut beberapa sumber disebut sebagai “Garis Demarkasi Kepausan”.

Pada awalnya garis demarkasi itu tak betul-betul membelah Bumi menjadi dua bagian eksklusif: Portugis di timur dan Spanyol di barat. Sebab kedua belah pihak bebas menaklukkan tanah-tanah baru mana pun yang mereka temukan pertama kali, bahkan jika mereka saling berpapasan di sisi lain dunia. Namun, kunjungan langsung Portugis ke Maluku (sumber utama rempah-rempah) pada tahun 1512, membuat Spanyol iri dan menganggap Perjanjian Tordesillas kurang kredibel. Apalagi pada tahun 1521, armada Ferdinand Magellan yang berlayar atas nama Spanyol juga berhasil singgah di Maluku. Spanyol mengklaim bahwa Maluku berada di belahan bumi bagian barat sebab armada Magellan memang berlayar ke barat untuk mencapainya.


Ferdinand Magellan, seorang pelaut Portugis yang bekerja untuk Spanyol.
Sumber

Pelayaran dari Magellan membuktikan tiga hal penting. Pertama, Amerika bukan bagian dan tak berdekatan dengan Asia sebagaimana yang diyakini oleh Columbus dan pelaut-pelaut sebelumnya. Kedua, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan pentingnya menetapkan garis untuk penanggalan internasional. Ketiga, membuktikan bahwa Bumi bulat, bukan datar seperti yang diyakini mayoritas masyarakat Eropa ketika itu.

Pada awal abad ke-16, Perjanjian Tordesillas tak lagi relevan bagi kedua belah pihak. Perjanjian berakhir pada tanggal 19 Februari 1524, disusul ratifikasi Perjanjian Zaragoza agar Portugis dan Spanyol kembali mencapai kesepakatan. Diskusi berjalan jauh lebih alot dari sebelumnya dan berkali-kali gagal menemukan solusi.

Barulah pada tanggal 22 April 1529, Spanyol bersedia melepas klaim atas Maluku dengan imbalan senilai 350.000 ducat emas. Demi mencegah Spanyol melanggar perjanjian, Portugis menetapkan antimeridian di sebelah timur Maluku. Dengan begitu, pembagian menjadi lebih jelas dengan porsi kira-kira Portugis 191° dan Spanyol kira-kira 169°.


Perjanjian Zaragoza (1529) membuat pembagian menjadi lebih jelas. Portugis menguasai area kuning, sedangkan Spanyol area hijau.
Sumber

Portugis menguasai semua daratan dan laut di sebelah barat antimeridian, termasuk seluruh Asia dan pulau-pulau di sekitarnya. Hanya menyisakan sebagian kecil Samudra Pasifik untuk Spanyol. Secara implisit Spanyol juga melepas klaim atas Filipina, meskipun pada tahun 1542, Raja Charles V memutuskan menjajah Filipina. Ia beranggapan Portugal takkan protes karena wilayah itu tak memiliki rempah-rempah.

Selain menguasai Brazil dan Maluku, Portugis juga mengendalikan banyak wilayah, seperti Angola, Mozambik, Guinea Portugis, São Tomé & Principe, Muscat (Oman), Bahrain, Teluk Persia, Kalkuta, Goa, Bombay, Ceylon (Sri Lanka), Malaka, Makassar, Timor, Macau, dan Dejima (Nagasaki).


Armada Portugis mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16.
Sumber

Sementara itu, Spanyol mengendalikan wilayah yang luas di Amerika, Filipina, dan Formosa (Taiwan). Perseteruan kedua belah pihak selesai ketika pada tahun 1581, Spanyol dan Portugis bersatu di bawah persekutuan Uni Iberia yang bertahan hingga tahun 1640.

Dokumen asli kedua perjanjian disimpan rapi oleh masing-masing pihak. Spanyol menyimpannya di Archivo General de Indias di Seville, sedangkan Portugis menyimpannya di Arquivo Nacional da Torre do Tombo di Lisabon.

Perjanjian Zaragoza kehilangan pengaruh seiring melemahnya hegemoni Portugis dan Spanyol. Di lain pihak, muncul Belanda dan Inggris sebagai pesaing baru. Pada tahun 2007, UNESCO memasukkan Perjanjian Tordesillas dan Perjanjian Zaragoza sebagai bagian Memory of the World Programme.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
1 | 2 | 3

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)
lontongbesar
onik
nona212
nona212 dan 164 lainnya memberi reputasi
165
12.9K
192
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan