FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
2 Kiper Jerman Menelaah Perspektif Yang Berbeda Tentang Seorang Kiper

Jika finishing adalah sebuah keindahan yang bisa dibuat oleh para penyerang maka penyelamatan adalah masterpiece yang bisa dibuat oleh penjaga gawang. Oliver Kahn layak disebut sebagai legenda, perawakannya yang tinggi besar membuat gawang terlihat sempit dengan kehadirannya. 'Der Titan' (Sang Raksasa) merupakan julukan yang melekat pada dirinya, rasanya itu tak berlebihan ketika melihat potensi dan kecemerlangan Kahn dalam menjaga gawang tak kalah besar dengan bentuk tubuhnya. Berteriak menjadi cara Kahn untuk menjadi panutan bagi para pemain belakang, penyelamatannya juga menjadikan lawan frustasi untuk mencoba mempecundangi Der Titan. Wajahnya yang garang seolah memperlihatkan bahwa ia tak suka ada pemain lawan yang berselebrasi setelah mendobrak kediamannya.

Memulai bakatnya di di Karlshure SC, potensinya nampak muncul ketika diplot sebagai kiper utama Bayern Munchen. 1996 ketika Jerman menjuarai Euro, Kahn menjadi kiper yang diikutkan saat Jerman menguasai Eropa saat itu mulai dicintai oleh segenap warga Jerman. Debut Internasionalnya pada Euro 2000 namun ia selalu temui kegagalan, ia gagal di Eropa dan 2 tahun berikutnya gagal dalam Piala Dunia 2002 pun ia membuat blunder kacau yang berakhir dengan Jerman kehilangan gelar. Lepas dari kegagalannya ia menuai banyak pujian atas keganasannya dibawah mistar, Kahn juga berhasil menjadi satu²nya kiper yang mendapat gelar Golden Ball di gelaran Pildun.

Salah satu momen terbaik dari Oliver Kahn di gelaran PD 2002 tentu ketika Jerman berhadapan dengan Amerika Serikat, Jerman yang tergabung dalam grup E bersama Irlandia, Kamerun, dan Arab Saudi berhasil lolos dengan mudahnya, mereka melenggang ke 16 besar tanpa tumbang sekalipun, sementara USA berhasil lolos dari jeratan grup D sebagai runner up setelah ungguli Portugal dan Polandia. Keduanya bertemu di fase perempatfinal, bertarung di Ulsan (Tenggara Korsel) USA yang mengandalkan bomber muda potensial mereka London Donovan takluk oleh kedigdayaan Oliver Kahn. Kala itu Kahn tampil kesetanan, menepis segala serangan yang mengusik daerahnya hingga memberanikan diri untuk duel dengan pemain lawan dan tak takut hal buruk terjadi padanya. USA yang dicap sebagai underdog pada gelaran tersebut memang tampil secara eksplosiv berbeda dengan Jerman yang sudah terbiasa dengan gelaran Piala Dunia tampil sedikit lebih tenang. Kahn berkali kali memupus harapan USA ketika mereka menembakkan bola maka sepasang sarung tangan ditambah keberanian yang dimiliki oleh Kahn selalu mampu menghentikan laju bola Amerika. Beruntung ada Michael Ballack yang memecah kebuntuan dengan tandukannya yang tak bisa dibendung Brad Friedl. Setelahnya kedua tim saling bertukar serangan bahkan Jerman nyaris gandakan keunggulan hanya saja tandukan Miroslav Klose masih akrab dengan tiang gawang. Total sang pengadil mengeluarkan 7 kartu kuning.

Di semifinal Kahn tetap tampil maksimal, ia berhasil membungkam seluruh antero Korea Selatan, skor 1-0 berhasil membuat mereka jumpa dengan Brazil di final. Penampilan Kahn di partai tersebut berakhir nahas, lawan mereka memang memiliki kekuatan cukup besar namun ini adalah partai yang ideal. Dalam hal ini tentu Kahn menjadi sorotan bagaimana cara Oliver Kahn untuk meredam segala hantaman dari lini serang Brazil yang penuh bintang apalagi ia telah mencatatkan 5 cleansheet sepanjang turnamen. Namun harapan berbeda dengan realita ketika Oliver Kahn yang diharapkan oleh rakyat Jerman melakukan blunder sekaligus membuat Jerman gagal menyamai torehan 4 trofi milik Brazil. Blunder pertama ketika Kahn gagal menahan sepakan keras Rivaldo dan membuat bola liar langsung disambar oleh Ronaldo da Lima, gol kedua lahir ketika Ronaldo da Lima kembali membobol gawang Oliver Kahn dimenit '79.

Terlepas dari penampilan yang kurang impresif dipartai puncak, Kahn layak disebut sebagai kiper terbaik dunia pada saat itu, gayanya yang heroik dan galak menjadi ciri khasnya dalam mengawal gawang Der Panzer sebagai salah satu mahakarya pemain dengan sarung tangannya.

Beralih ke zaman yang berbeda ketika Oliver Kahn sudah habis masa keemasannya, lahirlah talenta kiper baru yang tak kalah kokoh untuk menjadi tembok sepakbola Jerman.

Di era 1940 -1951 kursi perdana menteri Inggris diisi oleh jenius Winston Churchill, ia seorang ahli strategi, orator ulung, politisi, serta diplomat terkemuka membuat namanya abadi dalam sejarah, ia disebut membawa perubahan besar dalam sejarah politik dunia. Sosok Churcill tak ubahnya dalam diri Manuel Neuer yang mampu mengubah pandangan dalam dunia sepakbola, meskipun berposisi sebagai berposisi dibawah mistar ia mampu mengangkat derajat posisi seorang kiper dan dianggap sebagai sosok yang berpengaruh dan jenius, ia berpikir kreatif serta out of the box dalam menyelesaikan sebuah ancaman. Banyak aksi Neuer yang menunjukkan bahwa menahan bola tidak harus menunggu pemain lawan sampai ke kotak penalti, itu menunjukkan kalau Neuer membawa pemikiran khalayak banyak tidak semua kiper itu membosankan dia beraksi bak kiper yang kreatif dan inovatif. Seorang kiper bisa merebut, menjegal, bahkan mempermainkan bola meskipun masih dalam penguasaan lawan, sesekali keluar kandang bisa membuat suasana lebih pecah dari pertunjukkan seorang kiper.

Menjadi seorang kiper memanglah kurang mendapat sorotan, jika ia benar² tidak melakukan penyelamatan heroik maka bisa saja ia disebut sebagai aktor pelengkap bahkan jika melakukan satu kesalahan maka habislah sudah menjadi bulan²an pecinta sepakbola. Neuer menganggap pemain berkostum beda harus memberikan irama yang sama dengan pemeran paling depan dalam sepakbola. Neuer juga mempunyai kemampuan membaca serangan yang baik, kakinya juga tak kalah mengeluarkan aksinya demi sebuah penyelamatan. Sekarang Neuer menjadi salah seorang kiper yang tidak tergantikan.

Ia menjadikan raksasa Jerman Bayern Munchen semakin melambung tinggi, memainkan peran penting saat berhadapan dengan Real Madrid di semifinal UCL 2011/12 tentu menjadi salah satu momen terbaik dalam karirnya, ia berhasil menahan penalti dari dua orang bintang Kaka dan Cristiano Ronaldo, namun patut disayangkan pada partai puncak Bayern berhasil ditahan oleh Chelsea hingga adu penalti yang pada saat itu Petr Cech bermain lebih baik dari Neuer, alhasil Chelsea membirukan Eropa. Neuer baru berhasil mengangkat trofi UCL dimusim berikutnya kala harus membunuh tim senegaranya, Borussia Dortmund. Bahkan musim 2014/15 Neuer berhasil mencatatkan 50 penampilan dengan keistimewaan cleansheets 20x.

Selain bringas bersama Bayern ia juga dipercaya menjaga gawang timnas Jerman, terutama pada PD 2014 ia bersama Der Panzer berhasil mengangkat trofi Piala Dunia dengan mempermalukan Messi cs. Neuer semakin dikenal dengan gaya permainan yang sedikir gila, tidak menunggu di dalam sangkar namun terkadang langsung menyergap hadangan yang datang untuk kemudian sedikit melakukan pertunjukkan. Tentu tidak bosan melihatnya lari keluar sarang meski terkadang hal tersebut tidak diperlukan, merusak harga diri lawan dengan aksi kurang ajar bisa menjadi tontonan yang menarik dari seorang diposisi yang kadang diremehkan.
onik
nona212
tien212700
tien212700 dan 171 lainnya memberi reputasi
172
9.4K
138
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan