Film merupakan sebuah tayangan yang sangat akrab dengan masyarakat. Karya seni yang mencakup audio dan visual tersebut terbagi menjadi beberapa genre. Diantara banyak genre film, beberapa yang menjadi favorit masyarakat adalah, romansa, komedi, fiksi ilmiah, horor dan aksi. Setiap film memiliki plot, tema, skenario dan latar yang berbeda. Selain memiliki plot, tema dan elemen lainnya setiap film juga memiliki pesan moral dalam ceritanya. Karena film merupakan representasi dari sebagian kecil kehidupan, kejadian atau adegan film banyak terinspirasi dari kegiatan sehari-hari. Tak hanya itu, kejadian dalam film juga bukan tak mungkin terjadi pada kehidupan nyata. Hal tersebut bahkan bisa dialami oleh pemeran yang bermain dalam scene film tersebut. Scene film yang dimainkan oleh sang aktor seolah memprediksi hal yang akan dialaminya di masa yang akan datang. Beberapa film yang memprediksi peristiwa dalam hidup seorang pemeran diantaranya,

1. Batman Begins

Batman Begins telah menjadi salah satu film paling fenomenal pada tahun 2000an. Kesuksesan film tersebut di teruskan oleh sekuelnya The Dark Knight (2008) dan The Dark Knight Rises (2012). Di suatu bagian film tersebut diceritakan bahwa Bruce Wayne pergi mengunjungi Henry Ducard yang diperankan oleh Liam Neeson. Dalam pertemuan Ducard mengajari Bruce Wayne untuk menjadi anggota The League of Shadows. Pada saat itu pula Ducard Bercerita kepada Bruce wayne bahwa istrinya telah meninggal secara tragis. Meninggalnya istri dari Ducard yang diperankan oleh Liam Neeson juga terjadi di kehidupan nyata pria tersebut. Liam Neeson kehilangan istrinya pada 16 Maret 2009. Hal itu disebabkan oleh kecelakaan yang dialami Natasha Richardson ketika mengikuti kursus ski di Mont Tremblant Resort, Quebec Pada saat kejadian istri Liam Neeson tersebut mengalami benturan di bagian kepalanya. Setelah diterbangkan ke rumah sakit Lenox Hill, New York, Richardson tak bisa diselamatkan dua hari setelahnya. Pada sebuah wawancara Liam Neeson mengatakan berakting dalam film merupakan salah satu bentuk dari usahanya untuk larut dalam ingatan tentang istrinya.

2. Above Suspicion

Above Suspicion merupakan sebuah serial yang tak terlalu terkenal. Serial tersebut bercerita tentang seorang polisi lumpuh yang bernama Dempsey Cain (Christopher Reeve). Dalam seri tersebut diceritakan bahwa Cain membunuh istri dan pacarnya. Peran yang dimainkan Reeve seolah memprediksi hal yang akan terjadi dalam kehidupannya. Ketika dia berkuda, Reeve mengalami kecelakaan. Kuda yang dia tunggangi berhenti mendadak saat akan melompati pagar. Hal tersebut membuat Reeve terjatuh ke depan sehingga dia mendarat dengan kepala. Kecelakaan tersebut menimbulkan akibat yang buruk. Karena kecelakaan tersebut vertebrae pertama dan kedua Reeve hancur. Hal tersebut membuat Reeve menderita kelumpuhan dari leher hingga seluruh bagian tubuhnya. Di sisa hidupnya, Reeves aktif dalam menolong orang-orang yang menderita cedera yang sama hingga 2004 dia meninggal dunia.

3. Evil Toons

Film yang memprediksi kejadian tragis dalam hidup aktor selanjutnya adalah Evil Toons. Evil Toons merupakan sebuah film yang bercerita tentang sekelompok gadis remaja yang bekerja sebagai pembersih gedung kosong. Gideon Fisk, seorang pria yang diperankan oleh David Carradine memberi remaja tersebut sebuah buku yang mengeluarkan iblis. Iblis yang keluar dari buku tersebut berwujud karakter kartun. Dalam film tersebut ada sebuah scene yang memperlihatkan bahwa Fisk gantung diri. Cara meninggal karakter yang diperankan oleh David Carradine ternyata seolah memprediksi kejadian tragis dalam hidupnya. Pada tahun 2009, Carradine ditemukan tewas secara mengenaskan dalam kamar sebuah hotel di Bangkok. Dia ditemukan tewas dengan leher dan alat kelaminnya terikat dengan kabel. Kematian David tersebut disebabkan oleh autoerotic asphyxiation, cara bermasturbasi yang dilakukan dengan mengurangi pasokan oksigen ke otak. Hal tersebut dilakukan untuk lebih merasakan sensasi orgasme.

4. That's Life

That's life merupakan sebuah film yang dirilis pada 1968. Film tersebut bercerita tentang kehidupan Harvey Fairchild (Jack Lemmon), seorang arsitek kaya yang berumur 60 tahun. Harvey mempunyai seorang istri yang bernama Gillian (Jullie Andrews). Dalam film tersebut Gillian merasa khawatir dengan kesehatan tenggorokannya. Wanita tersebut takut bahwa gangguan kesehatan pada tenggorokannya menghilangkan kemampuan menyanyinya. Saking cemasnya dengan keadaan tersebut Gillian sempat bercerita kepada temannya. Cerita film yang diperankan oleh Andrew ternyata juga terjadi pada dirinya di kehidupan nyata. Satu dekade setelah memerankan film tersebut tenggorokan Andrews dioperasi di Mount Sinai Hospital. Sama seperti yang terjadi di dalam film That's Life kemampuan bernyanyi Andrea juga hilang.

5. The Heathers

Heathers adalah film yang bergenre dark comedy. Dalam film tersebut ada banyak candaan-candaan anti mainstream. Beberapa candaan tak biasa yang ada dalam film tersebut adalah "Do you Have any brain tumor for breakfast?". Candaan seperti itu diucapkan oleh Heather Chandler (Kim Walker). Selain candaan dari Kim Walker tersebut film Heathers juga dihiasi oleh candaan yang tak kalah antimainstream seperti "I couldn't stand suicide". Candaan tersebut datang dari Peter Dawson (Jeremy Applegate). Namun film ini seperti mempresiksi hal yang terjadi pada kehidupan nyata kedua pemeran tersebut. Sepertihalnya yang diucapkan oleh Kim Walker dalam percakapannya bahwa ia menginginkan tumor otak untuk sarapannya. Pada tahun 2001 Kim Walker mengalami tumor otak dan meninggal karenanya. Apa yang dia ucapkan dalam suatu adegan film Heathers menjadi kenyataan. Selain pada Walker, hal serupa terjadi pada Applegate. Percakapannya yang berisi tentang tak tahannya untuk melakukan bunuh diri juga benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Pada 2000 Applegate bunuh diri dan meninggal.

6. Face Off

Face Off merupakan sebuah film bergenre Fiksi Ilmiah yang dirilis pada 1997. Film tersebut disutradarai oleh John Woo. Face Off bercerita tentang agen FBI yang bernama Sean Archer (John Travolta) yang bertarung melawan seorang sosiopat yang bernama Castor Troy (Johnny Cage). Sebuah adegan dalam film tersebut memperlihatkan Archer kehilangan nyawa anaknya. Kejadian tersebut tak hanya dialami Sean Archer (John Travolta) di dalam film. Pada saat menghabiskan waktu dengan di Bahamas, Jett Travolta, anak dari John Travolta mengalami kejang. Hal tersebut terjadi di kamar mandi. Hal tersebut membuat Jett Travolta meninggal dunia

7. The crowd

Crowd merupakan film bisu yang dirilis pada tahun 1989. Film tersebut disutradarai oleh King Vidor. The Crowd menjadi nominasi Academy Awards dan dipilih sebagai film yang dilestarikan di National Film Registry. Film ini bercerita tentang kehidupan John Sims (James Murray) yang pindah ke New York, menikahi seorang gadis, namun terpengaruh oleh alkohol sehingga menjadi pengangguran. Dalam film The Crowd, Murray tampil gemilang sehingga dia meraih kesuksesan yang besar. Namun setelah menikmati kesuksesan, Murray malah sering minum. Pria tersebut mengalami perubahan pada sifatnya. Dia semakin sering marah ketika mabuk. Karena sering mabuk dan susah mengontrol emosinya hidup yang dijalani Murray semakin kacau. Pada tahun 1930 Murray dijebloskan ke penjara selama 6 bulan setelah mabuk di dalam pengadilan. Seperti yang terjadi pada karakter yang dia perankan dalam The Crowd Murray juga menjadi pemabuk dan pengangguran. Saking parahnya kehidupan pria tersebut, Murray mulai mengemis di jalanan pada 1934. Murray terjatuh ke sungai Hudson dan tenggelam hingga meninggal.

Terjadinya adegan dalam film dalam kehidupan nyata seorang aktor adalah mustahil. Hal tersebut disebabkan oleh sedikitnya durasi sang aktor untuk memerankannya. Jadi, seorang aktor akan berkatifitas seperti biasa setelah memerankan karakter dalam film. Selain itu plot sebuah film terbentuk dengan sendirinya saat penulis skrip mengerjakannya. Jadi pengalaman atau adegan dalam film juga sama sekali tak berkaitan dengan kehidupan aktor. Kendati begitu, beberapa kejadian dalam hidup sebagian aktor malah sama dengan pengalamannya dalam film. Hal tersebut tak dikatakan sebagai rekayasa karena banyak kejadian tersebut terjadi lama setelah aktor memerankan filmnya.