Corona atau yang juga dikenal dengan nama lain Covid-19, dan tidak memiliki korelasi sama sekali dengan Dewa-19, masih menjadi pekerjaan rumah nan pelik bagi seluruh masyarakat dunia. Termasuk negara kita tercinta, Indonesia. Demi menyiasati semakin merebaknya penyakit yang belum ditemukan vaksin-nya tersebut, berbagai cara dilakukan oleh pemimpin di belahan dunia ini.

Perancis, Inggris, dan negara lain semisal India, negara asal Shahruk Khan, menggunakan strategi lockdown(bukan london). Menutup sementara seluruh akses dan membatasi pergerakan penduduk sekitar.

Sedangkan Indonesia, memilih istilah PSBB, atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Tentu, pemilihan istilah PSBB yang digunakan lebih mudah diterima dan dipahami, dibanding frasa Social Distancing atau Physical Distancing. Selain akronim yang lumayan Indonesia banget, menjelaskan ke masyarakat awam seperti saya, tentu tidak akan menemukan kesulitan yang hakiki.

Akibat dari kebijakan membatasi proses interaksi, manusia seakan dipenjara walau berada di rumah. Dalam kondisi tertentu, berkeliaran sesuka hati adalah tindakan ilegal. Sebab Inspektur Vijay dan rekan-rekan tak akan segan menggebuk dengan menggunakan rotan.

Konsekuensinya, jalanan terlihat lengang, kemacetan tak ditemukan, dan dunia seakan sepi dari hingar bingar aktivitas manusia yang seakan tidak pernah berhenti. Dalam keadaan yang demikian, ada beberapa kejadian unik dari beberapa hewan yang muncul hingga sampai ke pemukiman.

Mari kita simak tingkah hewan-hewan yang mungkin merasa keheranan. Dalam benak dan relung hati mereka yang terdalam, mungkin bertanya-tanya, kemana gerangan para manusia itu?

Kita menuju ke negara tetangga kita, Singapura. Negara berpenduduk sekitar, saya lupa pastinya, lumayan dikagetkan dengan munculnya hewan lucu yang di Indonesia dikenal dengan nama berang-berang.

Seperti di kutip dari kanal detikTravel, sepinya kota-kota di dunia dari segala aktivitas manusia justru dimanfaatkan para satwa untuk bebas berkeliaran. Momen langka ini berhasil diabadikan seorang pengguna Facebookbernama Abang Ard. Dalam video-nya tersebut terlihat 6 ekor berang-berang yang menyeberang jalan menuju sebuah stasiun pengisian bahan bakar, di kawasan Bukit Timah, Singapura. Sama lucunya dengan berang-berang itu, Abang Ard juga tidak tahu apa nama hewan-hewan tersebut. Mungkin si abang baru nemu kejadian yang begini ya? Coba kalau mau kunjungan ke Indonesia, dijamin nemu berang-berang banyak.

Selepas dari Singapura, kita beranjak ke kota Llandudno, Wales Utara.

Dalam rangka mematuhi perintah lockdown, kota yang berpenduduk, saya juga lupa persisnya berapa orang, nyaris seperti kota mati. Penduduk mengurung dirinya di rumah masing-masing demi menghambat semakin merebaknya wabah Corona. Keadaan demikian lantas membuat beberapa ekor kambing terlihat turun dari gunung pada tanggal 27 maret silam, di luar sebuah pub dekat Trinity Square.

Seperti di kutip dari Kompas.com, Jurnalis bernama Andrew Stuart berhasil mengabadikan momen langka itu. Tidak berhenti sehari saja, pada keesokan harinya, tepatnya tanggal 28 maret, Stuart kembali menemukan kambing-kambing ini beraksi. Tak hanya berparade ala kambing, kawanan hewan ini juga memakan pagar dari tanaman dan sesekali memanjat dinding penduduk.

Sekarang kita menuju Taman Nasional Yosemite, California.

Dilansir dari detikTravel, Yosemite merupakan salah taman nasional terpopuler di AS, di posisi kelima dari 62 taman. Sekitar 4,4 juta orang mengunjungi taman itu pada 2019.

Yosemite adalah rumah bagi sekitar 500 beruang hitam. Belum ada peningkatan populasi semenjak penutupan, namun lebih mudah melihat beruang.

Pada hari-hari normal sebelum Corona menerjang, para beruang biasanya kesulitan sekedar untuk berjalan-jalan sesuai dengan insting hewaninya. Salah satu penyebabnya adalah arus lalu lintas yang padat. Jelas tidak ada beruang yang nekat menyebrangi jalanan ketika kecepatan kendaraan bisa membuat makhluk lucu ini meregang nyawa.

"Beruang-beruang itu berjalan menyusuri jalan menuju ke tempat yang mereka inginkan," kata salah satu ranger, Katie Patrick. Patrick adalah ahli biologi yang telah bekerja mengamati beruang hitam di Yosemite sejak 2007.

"Saya pikir mereka mengadakan pesta," jawabnya menanggapi pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan hewan-hewan itu sejak Yosemite ditutup pada 20 Maret lalu, seperti yang diungkapnya kepada CNN.

Sayangnya, hingga threadini selesai diketik dan di posting, Patrick tidak bersedia menjelaskan jenis pesta apa yang dilakukan oleh beruang-beruang tersebut. Semacam pesta bikini bottom-nya Spongebob kah?

India memberlakukan aturan lockdowndemi memerangi penyebaran virus Corona di tempat Inspektur Vijay terlahir. Sama halnya dengan kondisi beberapa negara yang sudah kita bahas di atas, kebijakan tersebut membuat negeri berpenduduk terpadat ke-dua di dunia ini terlihat sepi.

Tahukah kamu apa yang terjadi jika hampir seluruh penduduk yang berjumlah sekitar 1,3 miliar tiba-tiba mengunci dirinya di rumah masing-masing? Ya, sepi. Kondisi yang sepi inilah yang lantas dimanfaatkan oleh beberapa satwa liar untuk mengambil alih kekuasaan kota.

Masih bersumber dari detikTravel, disebutkan beberapa ekor burung merak dengan santuy bertengger di atas mobil-mobil yang diparkir di Kota Mumbai. Sementara itu di New Delhi, kawanan monyet berlarian kencang melewati tembok kompleks kepresidenan Rashtrapati Bhawan. Mereka dengan santai melewati penjaga militer dan masuk ke halaman kementerian serta bangunan resmi lainnya.

Seolah tak mau kalah dengan monyet Rhesus, kawanan sapi dan anjing liar pun turut serta menjajah kawasan kota yang tampak lengang. Mereka mengais-ngais tempat sampah demi mendapatkan makanan. Meski banyak toko dan restoran tutup karena dampak dari pemberlakuan kebijakan lockdown.

Negara Afrika Selatan menempuh kebijakan lockdowndemi memutus rantai penyebaran virus Corona.

Pada saat manusia mengurung dirinya di rumah, momen ini dimanfaatkan oleh sejumlah singa untuk rebahan di jalanan.

Dilansir dari BBC, Sabtu (18/4/2020), momen singa-singa afrika tidur siang di jalan ini berhasil diabadikan petugas Taman Nasional Kruger, Richard Sowry pada Rabu (15/4/2020). Kala itu dirinya yang tetap bekerja di tengah pandemi hendak memeriksa kondisi satwa di taman nasional lalu mendapati singa-singa yang justru santai tidur melintang di jalanan Taman Nasional.

Sementara itu petugas media Taman Nasional Kruger, Isaac Phala menjelaskan perilaku singa yang unik tersebut.

"Biasanya mereka akan berada di semak-semak karena lalu lintas manusia tetapi mereka sangat cerdas dan sekarang mereka menikmati kebebasan taman tanpa kita (manusia),"ujarnya.

Wabah Corona, sepahit apapun dampaknya, memberi banyak pelajaran penting untuk kita semua. Seringkali, tindakan melampaui batas dipertontonkan oleh manusia. Padahal ada hak-hak makhluk Tuhan lain yang tak boleh diabaikan.

Kini keadaan berbalik. Orang-orang terkurung di rumah dan hewan liar pun bebas mengadakan pesta di tempatnya tanpa gangguan.

Tiba-tiba penulis teringat dengan kisah kera-kera di film Dawn of the Planet of the Apes. Sekilas info, manusia justru diceritakan di film tersebut sempat menjadi tahanan para kera. Bukan kera biasa, tapi kera yang telah menjelma hampir seperti manusia hasil dari sebuah penelitian yang sesat lagi menyesatkan. Beberapa bisa berbicara, berpikir, hingga menunggang kuda. Sangarnya lagi, mereka bahkan mengajak manusia untuk berperang. Dan para kera itu sudah memahami dengan baik fungsi dari batu dan kayu setelah proses adu argumentasi menemui jalan buntu.

Tapi jangan kuatir, itu hanya terjadi di film besutan sutradara Matt Revees. Tentu kita tidak berharap kejadian serupa menimpa kita dalam dunia nyata.

Sudah tahu betapa tidak enaknya hidup terpenjara?