djalanloeroesAvatar border
TS
djalanloeroes
Miris! Di Depok, Dana Bansos Covid-19 Disunat. Penerima Tak Berani Protes



Edan! Dana Bansos dari Pemkot Depok Disunat Rp 25 Ribu per KK

17 April 2020


Pancoran Mas | jurnaldepok.id



Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program bantuan sosial (Bansos) dari program Pemerintah Kota Depok untuk warga terdampak Covid-19 di wilayah RT 05/06, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, mengaku hanya menerima uang Bansos sebesar Rp 225.000 dari yang seharus nya sebesar Rp 250.000 per Kepala Keluarga (KK).

Kepada Jurnal Depok, Munawaroh salah satu warga RT 05/06 , Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranan Mas, yang berpropesi sebagai pedagang sayur dan tercatat dalam daftar penerima manfaat Bansos Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, mengaku hanya menerima uang sebesar Rp 225.000 langsung dari B selaku Ketua RT 05/06 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas.


“Saya menerima langsung uang nya dari Pak RT sebanyak Rp 225 ribu, katanya yang Rp 25 ribu untuk administrasi,” ujar Mumun, sapaan akrab Munawaroh, Kamis (16/4). 


Mumun merasa keberatan dengan pemotongan uang bantuan dari Pemerintah Kota Depok itu, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak karena semua warga yang mendapat Bansos dipotong oleh sang Ketua RT.

Hal senada diungkapkan oleh Marwadi yang juga hanya menerima uang sebasar Rp 225.000 dari Ketua RT nya.

“Waktu itu saya enggak ada dirumah dan uangnya diserahkan kepada anak saya, dan kata anak saya jumlah uang yang diberikan oleh Pak RT sebesar Rp 225 ribu, dan kata Pak RT kepada anak saya yang dua Rp 25 ribu akan diberikan kepada warga yang tidak mendapat jatah Bansos,” tandas Marwadi.


Sementara Dani yang juga mendapat jatah uang Bansos mengaku tidak terpikir untuk protes saat dirinya cuma dikasih Rp 225.000 dari yang seharusnya Rp 250.000.


“Iya, memang katanya uang bansos itu Rp 250 ribu, tapi saya cuma dikasih Rp 225 ribu, saya enggak tahu dipotomg buat apa, dan saya terima saja uangnya,” ungkap Dani.


Saat akan dikonfirmasi, Ketua RT 05/06, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, B tidak berada dirumah.


Begitu juga dengan Lurah Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Abdul Amin juga sedang berada diluar kantor.


Ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, namun sang lurah sama sekali tak merespon, bahkan sang lurah tak pernah merespon sambungan telepon Jurnal Depok meskipun sudah berulang kali dihubungi via telepon.


Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Depok, Dadang Wihana berjanji akan mengusut pemotongan uang Bansos tersebut.


“Kami segera cari tahu dan komunikasi dengan lurah dan camat setempat,” pungkasnya. n 


Asti Ediawan | Rahmat Tarmuji


***




Ini penyakit lama aparat di negeri ini. Selalu main sunat segala macam dana yang harusnya diterima masyarakat.

Teman TS yang seorang aktivis Karang Taruna pernah bercerita pada TS. Ia pernah mengajukan proposal untuk kegiatan Karang Taruna. Karang Taruna yang dipimpinnya mempunyai kegiatan di bidang percetakan undangan.

Proposal diterima pihak yang berwenang dan dana pun turun. Namun, ada yang membuat teman TS terkejut.

Ternyata di tanda terima yang ia harus tanda tangani, Karang Taruna mendapat bantuan dana sebesar Rp3 juta. Namun, uang yang diterimanya hanya Rp1 juta. Ke mana yang Rp 2 juta? Rupanya yang Rp 2 juta telah disunat oleh para pejabat dari atas sampai ke bawah secara berjenjang!

Teman TS hanya bisa mengelus dada, tanpa berani protes.

Itu terjadi pada era dulu, sebelum reformasi.

Namun, setelah reformasi pun tak banyak berubah. Teman TS yang lain menjadi panitia pembangunan rumah ibadah di dekat rumahnya. Ia mengajukan proposal bantuan dana dari instansi terkait.

Proposal disetujui dan dana pun turun. Di tanda terima yang teman TS harus tanda tangani, panitia pembangunan rumah ibadah mendapat bantuan dana sebesar Rp2 juta.

Namun, dana yang diterimanya hanya Rp1,5 juta. Ke mana yang setengah juta rupiah? Disunat pejabat yang mengurus cairnya dana tersebut!

Rupanya kebiasaan sunat-menyunat ini masih terus berlangsung. Tak pandang situasi, kondisi, dan siapa korbannya. Orang yang sedang mendapat kesusahan pun, haknya masih disunat juga.

Itulah yang terjadi di Depok, Jawa Barat, daerah zona merah covid-19, bahkan tempat pertama ditemukannya kasus covid-19 di Indonesia.

Aparat yang berwenang dan penguasa tertinggi di Depok (baca: Wali Kota) harus mengusut tuntas kasus ini. Jangan dibiarkan berlarut-larut.

Biasanya, kasus seperti ini pengusutannya hanya tinggal janji. Dan kasus pun menguap begitu saja.

Sementara rakyat yang berhak menerima pun tak berani protes. Mereka pasrah saja. Apalagi mereka hanya rakyat kecil yang tak memiliki kekuatan, lemah dalam segala hal. Ungkapan warga Depok di atas memperlihatkan hal ini.

Jika pun dana bansos covid-19 yang dipotong tersebut diberikan kepada warga lain yang tidak menerima bantuan, maka yang patut dipertanyakan adalah akurasi pendataan yang dilakukan Pemkot Depok. Mengapa ada warga yang seharusnya mendapat bantuan, justru tidak mendapat?

Pertanyaan lain, mungkinkah ada warga yang mampu yang seharus tidak berhak, justru mendapat dana bansos?

Hal ini sangat mungkin terjadi berdasarkan pengalaman BLT (bantuan langsung tunai) pada masa lalu, di mana banyak masyarakat mampu berpura-pura miskin agar mendapat BLT. Mereka biasanya bekerja sama dengan aparat terkait dalam pendataan.

Seharusnya Pemkot Depok melakukan pendataan secara akurat agar dana bansos tepat sasaran dan anggaran yang disediakan sesuai kebutuhan.

Kita tunggu tindakan tegas aparat dan Wali Kota Depok dalam mengusut kasus pemotongan dana bansos covid-19 ini. Jika dibiarkan, masyarakat akan percaya bahwa pemotongan dana bansos ini memang direstui aparat dan penguasa di Depok.

Sekali lagi, kita tunggu tindakan tegasnya! Tabik.


Ditulis berdasarkan opini pribadi dan wawancara dengan narasumber (teman TS). 


Sumber 1

Sumber 2

Sumber foto



4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
10.5K
212
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan