Perkenalkan nama aku Julia newbie
Aku lahir di Balikpapan salah satu kota yang terletak di provinsi Kalimantan Timur. Aku anak Prematur yang ada di dalam kandungan hanya 7 bulan saja.

Penampakan Ane


Menurut cerita Ibuku, pada masa kehamilan gak bisa lihat matahari, kalau kena matahari jadinya muntah muntah. Pada saat aku lahir ke dunia ini hampir membuat ibuku bertaruh nyawa Pasalnya aku dalam keadaan sungsang ( kaki menghadap ke mulut rahim, harusnya kepala duluan ) karena air ketuban habis sehingga bayi di dalam kandungan berubah posisi, informasi dari bidan yang memberitahukan bahwa hari kelahiranku masih lama. Ke esokan harinya Ibuku tidak kuat lagi menahan mules nya perut, akhirnya Ibuku dibawa oleh Mbah ke rumah sakit umum yang dulu terletak di jalan RE martadinata ( sekarang udah gag ada )

Sesampainya di Rumkit , ibuku langsung dimarahin sama dokter kandungan, bahwasan nya air ketuban habis sama sekali. Langsung Ibuku di bawa keruangan dengan kaki di angkat dan gak di perbolehkan ngapa ngapain. Infonya dokter kalau siang jam 12 kurang 5 gak lahir bakal di sesar.

Karena hampir menunjukan jam 12, team suster dan dokter menyemangati Ibuku untuk berjuang dan merangsang kelahiran dengan memasukan obat perangsang . Dan mulai lah Ibu ngeden untuk mengeluarkan ku, tak habis bibir Ibuku komat kamit membaca ayat kursi ribuan kali berharap semua selamat dan baik baik saja dan akhirnya jam 12.00 siang hari aku lahir kedunia, dengan posisi tegap kaya lagi upacara kaki duluan gak ada nyangkut maupun kelainan sedikitpun.

ALHAMDULLILLAHHHH kata mbah

Lahir dengan selamat namun tidak ada tangisan sedikit pun yang keluar dari mulutku hampir 1 menit, lalu dokter membalikan badanku dan mengguncang guncang agar aku menangis, akhirya tangisan itu keluar, kata Ibuku.

Kata Pak Dokter, aku bakal telat mikir nanti pada saat dewasa, namun Ibuku tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting anaknya lengkap dan selamat. Bayi yang lucu dan riang kata Ibuku. Semua baik baik saja seperti anak anak pada umumnya, mampu menangkap apa yang di ajarkan dan penurut.

Waktu berlalu dan sekarang aku sudah dewasa.
Mampu membedakan yang benar dan yang salah,
Namun kata kata dokter dulu, benar adanya , aku mampu berfikir namun lambat. Dulu aku suka melakukan apapun itu tanpa memikirkan hasilnya, tapi sekarang, aku mampu mengatasi kekurangan ku , dengan mencerna nya lebih dulu.Aku selalu meminta pendapat Ibuku walaupun tidak semua pendapat nya ku lakukan, aku lengket sekali dengan Ibu.

Keanehan yang kurasa yang masih bisa aku ingat sampai saat ini, pada saat TK, aku sama sekali tidak berani ke Toilet nya dan memilih lebih baik eek atau pipis di celana dari pada masuk ke dalam toilet. Dan pada saat di Bangku sekolah Dasar aku punya teman yang ada di halaman belakang kelas ku dan kolong kelas, yaitu SD 052 yang ada di dekat rumahku. Aku hanya menyapa nya tanpa tau apa itu. Setelah ku pikir2 dan ku ingat ingat, masa iya ada teman yang tinggal di kolong kelas dan halaman belakang kelas.

Masa SMP, aku mulai merasa rasa, hal yang tak bisa di rasa orang biasa. Tapi hanya merasa saja. Beranjak SMA masih sama seperti di SMP, bisa merasakan hal tersebut. Di luar rumah hanya seperti biasa, tidak ada kendala kecuali kalau bermalam, berlaku dimana aja dan kalau sendirian.

Semua ini berlaku pada saat mau tidur malam. Aku selalu merasa sesuatu memperhatikan ku pada saat aku tidur, hatiku sangat tidak tenang dan gelisah, rasa kantuk luar biasa dikalahkan kegelisahan perasaan bahwa ada yang menunggu tidurku. Perasaan itu seperti ditarik entah kemana, dan biasanya aku lawan tarikan tarikan itu ( yang gak bisa aku jelaskan rasanya )Biasanya aku hilangkan dengan solat dan berdoa sampai aku tertidur dan bangun pagi nya. Rasa itu selalu berulang ulang sampai aku melakukan uji coba tidur sendiri dan tidur di temani. Ternyata hal itu gak berlaku kalau aku ditemani tidurnya dan menggenggam orang yang menemaniku. Apabila orang yang menemaniku membelakangi ku, hal itu juga terjadi, salah posisi tidurpun juga ngaruh. Pokoknya harus bener.

Sampai hari ini, aku tidur selalu ditemani Ibuku, dan tidak pernah lepas dari genggaman nya dan pantauan nya, aku selalu cerita ke Ibuku apa saja yang terjadi dan rasakan dengan sensasi aneh dari diriku ini. Sampai suatu malam aku mencoba memberanikan diri untuk ikut tarikan itu. Aku lihat Ibuku sudah lelah dan akupun begitu. Padahal sudah berdoa, tapi aku tetap di tarik ke dimensi lain dari rumahku. Aku melihat rumahku tidak seperti kelihatan nya, yang indah dan ramai akan corak dan terang benderang.
Yang aku lihat di dimensi itu tidak ada dapur tidak ada kamar tidur tidak ada halaman tidak ada ruang tamu, yang kulihat hanya lampu temaram berwarna merah tapi gak tau lampunya dimana, tapi pengelihatan ku kaya lampu tidur warna merah remang remang kelam. Karena aku berangkat dari Kamar tidurku kulihat hanya tanah kosong yang tanahnya bewarna hitam pekat dan yang berbentuk rumah hanya di posisi ruang tamuku. Aku berjalan jalan di sekitar dan mulai memasuki rumah yang lampunya merah itu. Pada saat aku memasuki rumah itu, aku hanya melihat ruangan kosong dengan 1 jendela, didepan jendela ada tempat tidur, bukan kaya tempat tidur sih, tapi kaya tempat tidur dari besi yang nempel ke jendela, nah di samping situ aku liat mba rambut panjang dan aku pun berusaha kabur berlari keluar rumah itu dan akupun terbangun.

Akupun menceritakan kejadian ini ke Ibu, dan bertanya seperti apa rumah ini dulu nya, ternyata benar, yang berbentuk rumah cuma di ruang tamu saja.