kicquckAvatar border
TS
kicquck 
Barak Militer Peninggalan Belanda Pembuka Mata Batinku


================
Malam ketika aku menuangkan kisah ke dalam sebuah cerita, suasana tiba-tiba mencekam. Rasa takut itu muncul seiring ketikan kata yang ku jentikkan dari keypad hp. Jemari bergetar dan ada harap semoga tulisan ini langsung melompat sampai kepada endingnya

=================


Langkah kaki ku semakin cepat seiring dengan teriakan mas Azhar yang kian melantang.

"Ki ayok bergegas ! Hari sudah makin siang" katanya

Aku melompat ke jok belakang motor Mas Azhar kemudian memberi aba "siap" dengan menepuk pelan bahunya. Tak lama kemudian motor bebek milik Mas Azhar perlahan meninggalkan area kampus kami.

Perkenalkan namaku Kiki, mahasiswi semester 3 yang saat ini menjadi ketua dalam acara Makrab Jurusan. Sebenernya gak ada yang bisa diistimewakan dari seorang Kiki. Hanya mahasiswi Kura-Kura (Kuliah Rapat) yang hobi banget nyari gratisan WiFi di kampus. Kehidupan Ku berjalan normal, bahkan bisa dikatakan sangat biasa sekali. Tetapi semua kenormalan itu berubah sangat drastis, seiring dengan perjalanan motor Mas Azhar menuju ke Barak Militer peninggalan Belanda.

Spoiler for Barak Militer Peninggalan Belanda:


Aku mengusap dahi yang sudah basah oleh keringat. Sesekali ku telan air liur untuk membasahi kerongkongan yang mulai mengering. Hari ini cuaca memang sedang panas-panasnya, sampai kemeja PDL yang ku kenakan pun sudah basah oleh guyuran keringat. Jalanan berkelok yang kami lewati seolah memberi tanda bahwa acara ini tak akan mudah untuk dilalui.

Setelah perjalan yang cukup lama, kami akhirnya sampai lebih dulu daripada peserta dan panitia lainnya yang berangkat menaiki truck. Belum sempat kami memasuki area Barak, tiba-tiba langit menumpahkan air yang begitu deras. Udara dingin langsung menusuk pori-pori kulit kami. Aku setengah berlari menuju portal untuk menghindari hujan yang semakin deras. Setelah basa-basi busuk dengan petugas portal, aku beserta mas Azhar masuk ke dalam kantor untuk menyelesaikan urusan administrasi.
20 menit berselang, akhirnya truck peserta memasuki kawasan ini. Satu persatu peserta turun dengan wajah masam milik mereka.
Aku mendekat kemudian meminta peserta untuk berkumpul di aula, sedangkan sebagian panitia menurunkan barang bawaan dari atas truck.
Tak banyak yang aku sampaikan disini hanya apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan selama acara makrab berlangsung. Panitia langsung menyebar memberikan pengarahan kepada peserta untuk memasuki barak masing-masing. Sampai disini semua masih bisa dikendalikan.

Senja menjelang petang. Saat matahari sudah mulai pulang ke peraduan, kami meminta peserta untuk mengambil makanan yang ada di ruang makan. Riuh ramai suasana ruang makan sore ini. Peserta tak henti-hentinya menceritakan perjalanan mereka yang diliputi oleh perut mual dan kepala pusing akibat jalanan yang berkelok. Aku tersenyum simpul mendengar celotehan mereka.
Sampai pada waktu makan malam selesai, ruangan yang tadi nya ramai mendadak jadi sepi. Aku masih berada di tempat ini untuk sekedar membereskan sisa makanan dari peserta dan panitia. Tiba-tiba semilir angin menyentuh tengkuk leherku. Entah akan ada kejadian apa yang pasti setelah itu lampu ruangan ini padam. Semuanya gelap dan sangat dingin sekali.

Spoiler for jendela:


"BLAR BLAR BLAR !"


Aku menengok kaget kepada sumber suara.
Satu persatu jendela barak terbuka dengan sendirinya. cahaya menyusup dari balik jendela. Dan tepat didepanku, aku melihat nenek-nenek dengan ekspresi datar duduk diatas dipan. Mukanya pucat dan tatapannya kosong. Nenek itu menoleh ke arahku sambil tersenyum kaku

Tak lama setelahnya, suara kencang itu kembali terdengar seiring dengan jendela yang mulai menutup satu persatu.

Spoiler for nenek:


Tubuhku kaku dan kaki ku terasa sangat lemas sekali. Nenek itu sudah lenyap dari pandangan ketika aku menoleh lagi ke arahnya. Aku menguatkan kakiku untuk berjalan ke luar ruangan dengan dada yang bergemuruh.

"Ki semua akan baik-baik saja. Jangan panik, jangan cerita ke siapapun, jangan membuat orang lain takut, dan jangan gagalkan acara ini" ucapku lirih sambil menekan dada yang semakin berdebar. Ku langkahkan kakiku secepat yang aku bisa. Aku bergegas menuju ke aula karena disanalah acara malam dilaksanakan.

"Ki, kamu kenapa? Kok keringetan gini padahal" belum sempat Mas Arif menyelesaikan pertanyaan nya aku segera memotong dengan memberi jawaban "Gapapa mas. Aku habis lari-lari aja buat ngusir hawa dingin" jawabku cepat

Ku pejamkan mataku sejenak sambil mengatur nafas yang masih tersengal. Saat mata ini terbuka, tiba-tiba lampu aula padam seketika

"Jangan sekarang please, jangan sekarang. Acara malam belum dimulai" gumamku

Dan ajaib, gak lama setelah aku selesai mengucapkan kalimat itu lampu kembali menyala.
Malam ini jadwalnya adalah pertunjukan pensi dari masing-masing kelompok mahasiswa baru. Harusnya acara semacam ini membuat suasana menjadi ramai dan juga menyenangkan. Tapi entah kenapa, malam ini berbeda. Suasananya terasa agak mencekam. Entah karena kejadian petang tadi atau memang karena pada dasarnya aku yg pengecut.

"Kak Kiki Kak Kiki Kak Kiki"
Ditengah lagu Kita-so7 yang dinyanyikan oleh adek tingkat, beberapa dari mereka menyebut-nyebut namaku dengan semangatnya. Mereka meminta aku maju kedepan untuk ikut bernyanyi. Baru beberapa langkah aku maju, tiba-tiba ada suara teriakan anak-anak dari arah belakang.

"Kak ada yang kesurupan. Anas kesurupan" kata mereka

"Ihhihihihihihi ihihihihihi" anak itu memainkan rambutnya sambil tertawa cekikikan

Dengan pikiran yang masih kalut dan dada yang kian berdebar, aku mengajak Mas Alif untuk mendekat ke arah Anas.

"Ihihihihihi ihihihihi" dia kembali cekikikan "kalian semua kenapa mundur ihihihi takut ya sama aku" katanya

"Kamu siapa" bentak Mas Alif
Dengan pandangan yang sedikit burem, aku mencoba untuk memincingkan mata. Dari tubuh si Anas, aku bisa melihat sosok wanita dengan rambut panjang dan pakaian putih selutut yang agak kotor. Dia melihatku dengan tatapan tajam sambil cekikikan

Spoiler for dia:


"Aku penghuni sini" jawabnya

"Keluar dari tubuh temanku" bentak Mas Alif lagi

"Gak mau hihihi anak ini nakal"

"Apa yang dilakukan oleh anak ini?"

"Dia sudah lancang mengotori tempatku. dia membuang pembalut kotor tanpa dicuci" matanya melotot ke arahku
Aku sedikit limbung. Kepalaku rasanya pusing dan dadaku terasa sangat panas sekali

"Aku minta maaf atas apa yang dilakukan oleh temanku. Tapi aku mohon, keluarlah dari tubuh temanku" mohon Mas Alif padanya

"AKU MAU JARI ANAK INI DIPOTONG" Geramnya

"Aku mohon keluarlah dari tubuh temanku, tapi jangan potong jarinya. Aku meminta maaf atas apa yang dia lakukan" kata Mas Alif memelas

"Jika jarinya tak boleh dipotong, maka Kak Kiki harus mau membersihkan pembalut anak ini sendirian ihihihihi" jawabnya cekikikan

Mataku terbelalak "Brengs*k ni demit.. ngerjain aku rupanya" umpatku dalam hati

Aku marah tapi tak ada pilihan lain. Aku menghentakkan kakiku kemudian berjalan keluar dari aula. Ku hampiri tempat dimana Anas membuang pembalut itu.
Sepi dan lenggang suasana barak ini. Hanya menyisakan hawa dingin dan juga gelap.

"Kak kiki"
"Kak Kiki"
"Kak Kiki"
Ihihihihi ihihihihi
Aku mendengar namaku digaungkan secara bersahut-sahutan. Mereka muncul di depanku, di sampingku, di belakangku, di atasku bahkan dimanapun. Wajah mereka hancur, bajunya kotor, dan bau mereka busuk.

"Jangan ganggu aku" kataku bergetar tapi mereka justru semakin lantang menyuarakan namaku

Aku berhenti kemudian mengangkat pembalut kotor milik Anas. "Sialan emang si Anas. Buang pembalut kotor di tempat kaya gini" Ku tengadahkan kepala karena ak merasa ada sesuatu yang menetesi ujung kepalaku

"Ihihihi makasih kak Ki" sosok wanita tadi duduk diatas pohon sambil mengayunkan kaki dan memainkan rambut nya. Tak lama kemudian dia terbang menuju ke aula

Aku berjalan dengan kaki sedikit bergetar. Suasana aula sudah mulai membaik. Mas Alif menunjukkan botol yang berisi asap kepadaku.

"Dia ada di dalam sini" katanya "setelah terbang kesana sini akhirnya dia mau masuk juga Ki ke botol ini"

Aku terduduk lemas dengan jemari yang sudah mendingin sedari tadi. Hari ini cukup. Aku lelah.
Baru saja aku menghela nafas lega, ku kira semua sudah berakhir. Tapi ternyata aku salah !
Di ujung depan, Eka adek kelasku meraung-raung tak karuan

"Ibu Ibuk aku rindu" tangisnya pecah "ibuk dimana buk ! Ibuk huhuhu"

Dia meraung sambil mencakar siapa saja yang ada didekatnya. Tubuhnya memutar kemudian merangkak mendekati ku.

Spoiler for merangkak:


"Kak Kiki hihihi" sorot mata tajamnya terarah padaku.
Aku bergeser kesamping, merapat ke tubuh Kak Latih. Aku takut. Panitia laki-laki semua berdiri di depan aku aku dan kak Latih

"Jangan mendekat" mas Alif membentak

"Aku mau kak Kiki" Eka mengeram "aku rindu ibuku" sambungnya

"Kalau kangen ibu kenapa mau Kiki" kali ini Mas Nanda gantian yang membentak

Spoiler for hiiii:


"Karena aku suka kak Kiki ihihihi"
Mataku berair, aku takut. Sangat sangat takut.
Aku menutup telingaku kemudian Eka menerjang tubuh panitia laki-laki untuk memeluk tubuhku. Erat sekali sampai aku susah untuk bernafas

Beberapa anak menarik lengan Eka tapi memang rengkuhannya terlalu kuat.
Ditengah usahaku untuk menjaga kesadaranku, makhluk2 itu muncul disekitarku. Mereka memandang ku, mengitariku, dan tersenyum kepadaku.

Aku lupa apa yang terjadi setelah itu. Yang aku tau setelah kewarasanku kembali, Eka menangis minta pulang diantar aku.
Dengan berat hati, aku beserta dengan Mas Alif dan Mas Nanda mengantar Eka pulang.

"Kak Kiki, kata anak2 aku tadi kesurupan"

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan nya

"Aku gapapa kan ya kak? Aku ga kesurupan kan ya" katanya lagi
Aku menggeleng lemah

Spoiler for tak kasat mata:

Aku membuang pandanganku keluar mobil. Dan pas ketika mobil ini melintasi makam, Eka kembali meraung-raung memanggil ibunya. Dia memeluk tubuhku sambil menangis mencakar-cakar lenganku.

Mas Alif sigap memegang Eka. Untung ada orang pintar yang dia bawa untuk mengantarkan kami. Nafasku mulai menderu kala aku melihat makhluk tak kasat mata itu saling berlomba menampakkan dirinya padaku.
Dan setelah kejadian itu, aku tak bisa membedakan yang nyata dan yang tak kasat mata. Mana manusia dan mana yang bukan manusia




Sumber: hasil cerita pribadi
Gambar dari google

Diubah oleh kicquck 20-03-2020 05:15
RobotElektrik
999999999
pulaukapok
pulaukapok dan 31 lainnya memberi reputasi
32
6.3K
307
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan