Suka atau tidak suka, pada waktunya nanti, setiap perempuan harus bisa mengolah masakan menjadi makanan yang layak dikonsumsi untuk diri sendiri juga keluarganya. Memasak, seringkali jadi momok tak mengenakkan bagi perempuan yang tidak (belum) hobi ke dapur. Bekerja kantoran, jauh lebih menarik minat dan menjanjikan pula bila ditilik dari sisi pendapatan. 

Perempuan inspiratifyang mengawali karirnya bukan dari dunia perdapuran, akhirnya cukup memotivasi TS untuk berani mencoba memasak, dari nol puthul. Dialah, Fatmah Bahalwan.


Namanya sudah sangat tidak asing di dunia perkulineran negeri ini. Terlebih bagi mama-mama muda yang belum terbiasa memegang wajan, tapi fasih menggunakan hape smart. Tak pelak, kehadiran Fatmah Bahalwandengan resep-resep yang mudah dan praktis menjadi laksana oase bagi lidah dan perut keluarga kecil yang notabene belum terbiasa memasak sendiri.


Bermula saat bertanya satu resep masakan yang tidak memperoleh jawaban. Akhirnya membuahkan tekad dalam diri seorang Fatmah Bahalwanuntuk tidak bersikap abai bagi orang yang bertanya padanya di kemudian hari. Jujur saja, TS pun mengalami perlakuan yang mirip dan sepertinya banyak juga perempuan lainnya yang mengalaminya. Betapa TS sangat bersyukur ketika mengawali percobaan membuat penganan kecil dengan niat menambah pemasukan. Setelah mencari dan bertanya pada tetangga, kanan-kiri bahkan sampai ke ibunya suaminya TS, eh 😄😄. Semua menemui hasil yang sama, tanya sama yang lain saja! Duh, saat itu sepertinya lebih mudah berjualan airmata saja, saking seringnya menangis sembunyi-sembunyi karena perlakuan tidak enak itu. 

Setelah berusaha bangkit. Tidak ingin berlama-lama dalam kubangan airmata, karena tidak menghasilkan duit juga. Akhirnya TS menemukan satu resep andalan yang saat itu sangat viral, lagi happening lah, kalo bahasa kekinian. Dalam sebuah milis yang TS ikuti--ketauan dah umur TS--secara aktif, Fatmah Bahalwan membagikan resep membuat donat kentang. Pucuk dicita, ulam pun tiba. Tak pakai waktu lama, TS segera mempraktekkan resep andalan tersebut.


Hanya butuh waktu sebentar (tapi nggak secepat bikin candi juga seehh😁😁), donat kentang buatan TS berhasil jadi primadona di kalangan ibu-ibu yang setia berbelanja pagi hari. Ada yang TS titipkan di warung dekat rumah, tapi sebagian besar TS drop langsung ke pasar. Bangun pagi buta alias dinihari, sebuah konsekuensi bagi TS untuk bisa bersaing dengan penjual cemilan sejenis. 


Fatmah Bahalwan, sosok yang ramah dan lembut tutur katanya, telah membuka pikiran dan memberikan semangat bagi TS dan setiap perempuan yang ingin menambah manfaat bagi orang lain, juga diri perempuan itu sendiri. Menjadi perempuan apalagi perempuan rumahan--istilah bagi wanita yang bekerja dari dalam rumah--bukanlah sebuah hal yang memalukan. Fatmah Bahalwansudah membuktikannya. Dia telah menjadi inspirasi hidup bagi setiap wanita di negeri plus enam dua. Menjadi ibu yang berpendapatan dari dalam rumah. Tanpa harus menyandang rasa malu, meskipun berijazah perguruan tinggi, tetap memilih rumah sebagai pusat seluruh kegiatannya. Bagi Fatmah Bahalwan, menemani perkembangan anak-anaknya dari dekat, adalah karunia yang tiada terkira. Terlebih saat ini, sang suami pun ikut menjadi bagian dari bisnis kulinernya yang semakin merambah ke berbagai sisi. Sebuah hal yang bermula dari
bertanya resep masakan yang berbuntut berbagi rezeki, merupakan inspirasi sebuah kerelaan!

Terima kasih, Ibu Fatmah Bahalwan. Resep donat kentang yang TS dapatkan bertahun lalu di sebuah milis NCC, telah merubah sepasang tangan ini menjadi lihai menggunakan mikser. Tangan yang dulunya pernah belajar menulis steno tapi malah jadi gambar rumput, kata bapak dosen! 😁😁😁







Semoga GanSis yang mampir dan nyendolin thread ini, apalagi nyampe sabskreib, ane doain mendapatkan rezeki yang indah dan barokah.  


Belajar Bersama Bisa dan Pasti Menyenangkan.




Sumber: opini pribadi, instagram.
Referensi: Media Online