Well ....

Aneh tidak sih? Jika hanya karena Corona yang belum pasti bagaimana dan benarkah adanya virus ini langsung mematikan, seluruh isi Jakarta menjadi mewabah gila shoping dan bahkan adanya mati aktivitas keseharian?


Sebenarnya aku sedikit hendak bertanya kepada banyaknya orang-orang, terutama yang berada di kursi kedudukan. Apakah sudah benar membawa kekhawatiran masyarakat? Apakah sudah tepat tindakan yang diambil dari sekian banyaknya tindakan dan aksi demi sebuah cerita kisah virus Corona ini?

Dari sekian banyaknya kabar yang aku baca dan didengarkan melalui telinga, masyarakat sudah begitu panik level delapan puluh, sedari masalah yang paling utama, yaitu tentang masker mulut, dengan harganya yang tiba-tiba meroket tinggi dan anehnya terjual habis bersih bahkan kekurangan.

Sampai kepada kabar-kabar pemborongan bahan makanan yang di stok untuk kebutuhan mendatang, karena saking takutnya keluar rumah akibat wabah virus corona. Sehingga banyak swalayan yang kehabisan stok bahan makanan. Lalu bagaimana nasib konsumen kecil yang minim pendapatan, mereka datang berbelanja namun tidak kebagian bahan pangan?

Apakah harus menjadi serupa ini aktivitas Jakarta sekarang?

Dan terakhir berpengaruh juga kepada sebuah lahan pekerjaan yang merupakan aset mencari uang untuk hidup. Dengan ditutupnya sejumlah hotel karena tidak menerima tamu luar dan sepi pendapatan pada akhirnya, juga sejumlah tempat rekreasi yang merupakan aset hiburan, pada akhirnya ikutan ditutup demi keamanan kesehatan.



Jakarta menjadi sepi aktifitas. Begitu longar dan sepi tanpa kemacetan. Memang ada baiknya juga tidak macet, tetapi jika macetnya nanti berpengaruh besar kepada perut bagaimana ya?

Dari sinilah timbul pertanyaan dalam diri, apakah ekonomi bisa membaik normal, jika aktivitas dinonaktifkan? Bagaimana dengan nasib kantong-kantong kecil yang ketergantungan dengan pendapatan dari hasil mereka bekerja? Apakah mereka dalam posisi aman, digaji tanpa kerja? Apakah masih memiliki pendapatan?

Wait! Ada apa dengan kekuatan corona ini ya? Mengapa bisa mematikan banyak unsur-unsur kehidupan? Padahal belum tentu penyebarannya itu benar-benar secepat ini, bukan? Bukankah Corona itu bisa diketahui dalam jangkan waktu 14 hari ya?

Quote:

Waspada sih boleh saja, namun untuk beberapa berita, baik selentingan gosip ataupun media, sebaiknya janganlah sebar banyak hoax, hingga menimbulkan banyak kekhawatiran yang membuat Jakarta lumpuh aktivitas nantinya.

Intinya adalah jangan terlalu panik juga keles.

Eh tapi jika diisukan kiamat akan datang seminggu lagi, apakah Masyarakat akan lebih panik dari virus Corona ini ya?





Semua menjadi takut akan kematian oleh sebab Corona. Tampa berpikir dan menelaah kembali bagaimana Corona itu sendiri. Apakah benar-benar sedemikian bahayanya kah? Tapi jika memang sangat berbahaya, sudah pasti dalam kurun waktu yang sesingkat mungkin kematian datang dan pastinya pertumbuhannya lebih banyak dari hari ke hari. Namun pada kenyataannya kan belum semenakutkan ini, bukan?

Please deh ah! Stop panik yang gak jelas dah. Kenapa kepercayaannya melebihi kepercayaan akan sebuah kehadiran hari kiamat ya?

Tapi faktanya masih ada yang sembuh dan selamat. Apakah mereka pada dasarnya memang sembuh dari Corona, ataukah hanya sembuh dari penyakitnya? Dan untuk yang sudah meninggal, apakah benar-benar karena Corona?

Who better understands the truth of trials?

.......