ummusalihaAvatar border
TS
ummusaliha
Mitos Leled Samak Jin Yang Menyerupai Tikar
Misteri Pohon Beringin Dan Leled Samak

Assalamu'alaikum gansist apa kabar? Semoga sehat selalu, kebetulan nih ada event cerpen horor. Ane mau langsung nulis pengalaman pas kecil di Garut.

Kalau dengar Kota Garut yang terbayang di benak kalian apa sih? Pasti dodol kan, kalau ane sih nggak gansist, di otak udah terpatri suatu moment horor yang nggak terlupakan.

Jadi gini gansist dulu itu ane tinggal di kampung Tegal harendong. Nah nggak jauh dari rumah itu ada pemakaman umum yang penuh sama pohon beringin tua. Anehnya mitos di sana nggak boleh ada yang ngambil apapun dari area makam.

Meskipun cuma satu ranting yang udah jatuh dari pohonnya. Kata warga sekitar, kalau ngambil sesuatu dari area makam. Biasanya orang itu bakal di ikutin makhluk halus, parahnya kita bakal dikerjain abis-abisan. Entah nyasar di makam berhari-hari atau diganggu dengan wujud setan menyeramkan.

Jadi tiap kerja bakti bersihin makam, rumput dan ranting selalu dibakar. Kecuali ada izin dari Kuncen untuk membawa pulang, barulah warga berani. Tapi nggak semua nurut sih, masih aja ada yang bandel.


Ilustrasi foto google


Namanya juga pemakaman, pastilah menjadi tempat paling menyeramkan bagi mereka yang penakut. Mungkin secara mata lahir kita nggak lihat apa-apa, tapi secara mata batin. Mau siang ataupun malam, mereka terus ramai layaknya kita manusia.

Usia pohon beringin itu menurut kuncennya udah ribuan tahun. Tapi nggak pernah bisa ditebang, kalau mau ditebang selalu saja ada halangan.

Suatu hari angin kencang melanda kawasan Garut khususnya daerah ane, banjir di sungai gede banget. Banyak pohon tumbang dimana-mana, termasuk salah satu pohon beringin yang ada di makam.

Ada kenanehan yang bikin kami ngeri melihatnya, posisi rumah ane itu di himpit sama dua sungai. Di belakang rumah itu termasuk sungai gede dan yang di depan sungai kecil.

Kami semua saling berpelukan karena takut, angin semakin kencang berhembus. Hampir dibilang kaya badai, petir menyambar suaranya menggelegar diatas langit, menambah suasana semakin mencekam.

Karena takut terjadi longsor dari sungai besar, kami sekeluarga pindah posisi duduk ke posisi ruang depan dekat pintu. Kakek mengumandangkan adzan ketika angin semakin kencang. Perlahan angin mulai melambatkan volumenya, kami semua sedikit lega. Tapi di depan sana ada pemandangan luar biasa yang sangat aneh.

Angin hanya bergumul kencang di sungai kecil depan rumah. Awalnya kami nggak terlalu memperhatikan, tapi sesuatu menarik perhatian kami. Semakin pekatnya warna gulungan angin, di sana semakin nampak sesosok manusia setengah ular.


Ilustrasi Google


Kami semua terkesima demi melihat pemandangan itu. Tapi Kakek buru-buru menyuruh kami masuk kamar, entah apa yang Beliau lakukan. Seperti membaca do'a atau suatu mantra. Angin yang berbentuk ular itu perlahan bergerak maju.

Keesokan harinya warga gotong royong membersihkan makam. Pohon yang tumbang cukup besar ukurannya, banyak batu nisan yang retak akibat tertimpa pohon tersebut.

Sebelum turun membersihkan makam, Kuncen memperingatkan warga agar tidak membawa kayu dari pohon tersebut untuk dijadikan kayu bakar. Tapi, entah apa yang merasuki pikiran warga. Sebagian ada yang bandel nggak mau dengar apa kata kuncen.

Seminggu kemudian terdengar kabar, ada seorang warga kampung yang tangannya tiba-tiba lumpuh. Menurut ceritanya, saat sedang memasak nasi di tungku. Kayu bakar seperti ada yang tarik menarik, setiap dimasukkan ke dalam tungku. Selalu saja kayu itu keluar dengan sendirinya.

Karena kesal akhirnya ia mengumpat, kalau ada yang jahil bakal dia pukul sampai hancur. Nggak lama dia ngambil golok dan motong kayu tersebut, bukannya kayu yang terpotong. Malah tangannya yang terasa sakit seperti dibacok.

Warga tersebut kaget karena ada sosok perempuan keluar dari dalam tungku dan dia ngomong pake bahasa sunda. "Balikkeun Aing ka imah, wani-wani sia mawa aing. Tong sok asal ngomong ari mumul dituturkeun." katanya.

(Kembalikan saya ke rumah, berani beraninya kamu bawa saya. Jangan asal bicara jika tidak mau diikuti)
ilustrasi Google


Sosok itu perlahan hilang menembus atap dapur, warga tersebut gemetar lemas. Menahan sakit di tangannya yang kini menjadi lumpuh.

Hari itu juga ia dibantu keluarganya mengembalikan kayu tersebut ke area makam. Tapi kata Kuncennya udah terlambat, tangannya nggak bisa sembuh lagi.

Bukan hanya mitos soal nggak boleh ngambil sesuatu dari makam gansist. Di sana juga nggak boleh nyebut ikan mas, tapi harus ikan hijau atau ikan kancrah. Kalau ane nggak salah, kata kakek dulu itu sangat pantang nyebut ikan mas. Alasannya nggak jelas pas ane tanya tuh.

Larangan mandi di sungai Ciharemas juga sangat dijaga oleh keturunan ane yang percaya mitos Leled Samak. Arti dari Leled Samak itu sendiri, Leled artinya gulung dan Samak artinya tikar. Karena setiap korban yang hilang, terakhir terlihat itu badannya selalu tergulung. Makanya dinamakan Leled Samak.

Dia itu semacam jin yang menyerupai samak/tikar. Banyak kasus yang terjadi, salah satunya ada warga luar kota yang nggak tau soal mandi di sungai Ciharemas. Namanya pasangan muda mudi, pacaran di tempat sepi kan enak ye gansist.

Nah jadi waktu itu hari udah menjelang sore pasangan ini pada pergi ke Ciharemas. Cowoknya mandi di sungai, sedangkan si cewek cuma nunggu di pinggiran. Pas si cowok lagi asyik mandi, dia ngelihat ceweknya duduk di atas tikar. Si cowok sadar kalau mereka gak bawa tikar, tapi karena saat itu ada pikiran mesum, hati dia seneng banget kaya di sediakan.

Tapi tiba-tiba ceweknya menjerit ketakutan, badannya meronta berusaha keluar dari gulungan tikar yang dia duduki. Si cowok yang ngelihat shock banget, yang terlihat cuma kepala si cewek, badannya udah tergulung sama Leled Samak. Jadi kata cowok itu ngeliat pacarnya kaya manusia setengah ular. Dia pun buru-buru naik ke permukaan, tanpa pake sehelai benang pun di badannya.

Tanpa pikir panjang si cowok lari tunggang langgang, ngelihat Leled samak masuk ke sungai bawa tubuh ceweknya. Dia nangis sambil teriak-teriak minta tolong, tapi percuma karena ceweknya udah gak pernah ditemukan lagi.

Entah karena niat mereka buruk maka kejadian mengerikan itu terjadi. Mau bagaimanapun, dimana kita berada. Berusahalah untuk menjaga adab dan mengikuti tata krama yang dijaga oleh masyarakat mana pun.

Ane pribadi karena nggak ngalamin sendiri jadi ya nggak percaya sepenuhnya. Tapi ada pelajaran yang bisa diambil dari mitos tersebut, agar lebih hati-hati menjaga anak. Mendidiknya untuk mematuhi tentang adab dan tata krama dimana pun mereka berkunjung.

Ane baru ngerti kenapa adab sangat dijunjung tinggi. Semua itu jelas untuk kebaikan diri sendiri.

Itulah beberapa mitos yang ada di daerah ane waktu kecil gansist.

Sekian thread kali ini, salam pang wanoh. Hatur nuhunemoticon-Angel
Diubah oleh ummusaliha 19-03-2020 17:09
infinitesoul
nurulnadlifa
hernawan911
hernawan911 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
7.4K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan