Dok.Jambicrimenews.com

Kembali dunia pendidikan tercoreng oleh perbuatan asusila anak di bawah umur. Kejadian ini terjadi di sebuah sekolah dasar di Bungo, Jambi.

Dimana anak perempuan yang kita sebut saja namanya Melati (8th) kelas 2 SD, dirudapaksa secara bergiliran oleh tiga orang kakak kelasnya. Kejadian tersebut kabarnya berlangsung dalam jam sekolah.

Sungguh kejadian memalukan yang katanya juga ditutupi oleh pihak sekolah, karena Melati disogok oleh gurunya agar tidak membocorkan apa yang ia alami kepada ibunya dan orang lain.

Bahkan sang guru menyuruh Melati bersaksi palsu, agar menyebutkan pelaku kekerasan seksual itu adalah ayah tirinya.

Kejadian terkutuk itu terjadi pada tanggal 24 Februari 2020 yang lalu. Dimana melati disekap dan dirudapaksa secara bergantian oleh pelaku di dalam korbannya. Kejadian ini mengakibatkan organ intim Melati rusak dan selaput daranya sudah tidak ada lagi.

Miris, seharusnya anak-anak itu masih berkutat dengan pelajaran dan norma yang diajarkan guru mereka, bukan malah menjadi pemangsa anak-anak perempuan seusia mereka sendiri. Yang mengakibatkan trauma mendalam pada si korban.


Saat JCN mengkonfirmasi kejadian ini pada pihak sekolah. Kepala sekolah dan guru seakan menutup-nutupi kejadian tersebut. Beritanya bisa agan lihat dan baca di web di bawah.


Memilukan...Murid Kelas 2 SD "Dirudapaksa Bergilir" Didalam Kelas di Bungo https://jambicrimenews.com/berita-se...elas-di-bungo/

Dilain fihak, paman korban mengatakan. Kalau kasus ini sudah ditangani oleh hukum adat. Dimana pelaku didenda dengan bangunan, sapi, uang dan lain-lain. Tapi saat ini, pelaku berusaha lari dari tanggung jawab. Miris sekali!


Kasus ini sudah diketahui oleh semua pihak, mulai dari dusun, bupati dan kepolisian.

Semoga hal buruk ini tidak terulang lagi di dunia pendidikan. Karena pemangsa anak bukan hanya orang dewasa, namun sudah menjalar ke usia dini. Kenapa ya mereka bisa bertingkah demikian bejat?