Richy211Avatar border
TS
Richy211
Kutitipkan Ryan Padamu [Cerpen]


Sumber: pixabay.com/free-photos

Quote:



Aku terbangun saat ayam berkokok begitu keras di halaman belakang. Semalaman, aku tak bisa tidur pulas karena memikirkan kondisi adikku yang makin melemah. Dulu, aku pernah berkeinginan untuk melanjutkan sekolah hingga ke jenjang bangku kuliah. Meskipun kini harapan itu rasanya harus aku urungkan, demi kesembuhan adikku yang mengidap penyakit jantung sejak lahir.

Adik laki-laki satu-satunya terlahir dalam kondisi fisik yang lemah. Seharusnya ia bebas bermain kesana-sini. Sayangnya, ia hanya bisa duduk di depan rumah, memandangi teman-temannya dengan tatapan kosong.

Penyakit yang diderita oleh adik semata wayangku, lantas membuat ia dibullyoleh teman-temannya di sekolah. Ya, adikku memang masih kecil, usianya 10 tahun dan duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar di Bandung.

"Hahaha. Dasar anak jantungan!" ledek mereka kepada bocah kecil usia 10 tahun itu.

Dan tiap kali dia dibully dengan kalimat itu, ia langsung naik darah. Hal ini membuatku tak kuasa menahan air mata dan mencoba tegar untuk ikut membantu biaya pengobatannya.

"Via, ini ada telepon untuk mu."

Suara Ibu seketika membuyarkan lamunanku.

Via adalah namaku, anak pertama dari keluarga kecil ini. Ryan adalah adik laki-laki yang paling aku sayangi di dunia ini. Aku memiliki seorang Ayah yang bekerja di sebuah perusahaan sebagai seorang karyawan dan Ibuku adalah seorang pedagang pakaian di kios pasar Kota Bandung.

Setelah lulus SMA, aku bersyukur bisa diterima bekerja sebagai pelayan di sebuah toko pakaian (distro) yang ramai pembeli di kawasan Bandung Kota. Aku menaiki sepeda motor pulang pergi saat bekerja, meskipun hal ini terkadang membuat Ibu was-was. Namun, semua jerih payah ini aku lakukan demi Ryan seorang.

Kakak mana yang tidak sedih melihat adiknya yang periang berubah menjadi sosok introvert karena dibully oleh teman-temannya di sekolah

"Kak, kapan Ryan bisa dioperasi?" tanyanya dengan muka memelas.
"Nanti kalau uangnya sudah terkumpul banyak, Ryan pasti bisa segera dioperasi," jawabku sambil mengelus kepalanya.

Aku teringat ketika Ryan mendadak kejang-kejang di malam hari. Ayah dan Ibu langsung panik kemudian membawanya ke dokter. Sementara aku menunggu di rumah dengan perasaan was-was yang luar biasa. Aku sungguh takut apabila terjadi sesuatu pada Ryan. Tak hentinya doa aku panjatkan sembari menunggu Ryan dan kedua orang tuaku datang.

Alhamdullilah, aku bisa bernafas lega saat melihat kondisi Ryan stabil dan normal kembali. Satu hal yang aku takutkan adalah apabila penyakit jantung yang diderita oleh Ryan makin parah. Satu-satunya jalan yang bisa menyembuhkan sakitnya tersebut adalah operasi. Namun, sayang biaya yang harus dikeluarkan itu pun tidak sedikit. Orang tua kami bahkan hampir bangkrut dalam upaya agar Ryan tetap hidup.



BERSAMBUNG
Diubah oleh Richy211 09-03-2020 06:44
Gimi96
NadarNadz
nona212
nona212 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
4.1K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan