sumber


Cinta, sebuah istilah yang kerap kali berseliweran dalam kehidupan manusia. Sebuah nama yang acap-kali menjadi simbol kebahagiaan orang yang merasakanya, dan menjadi lambang bagi mereka-mereka yang dilanda kehancuran.

Cinta, adalah secuil rasa penuh makna. Simbol bagi mereka yang memiliki hati. Namun tidak sedikit pula yang berasumsi bahwa cinta hanya mendatangkan nyeri pada hati.

Siapa yang tidak mengenal cinta? Bahkan anak ingusan pun sudah pasti tau, dan ikut-ikutan mendalaminya.

Cinta tidak pernah salah namun juga tidak pernah benar. Ribet memang, namun begitulah cinta. Siapa yang mampu menjaganya, bahagia sudah menantinya.

Namun tidak sedikit pula yang hancur karenanya. Memang bukan salah cinta sepenuhnya, namun secuil rasa itulah penyebab nyeri yang tak berujung rasa sakitnya.


sumber

Tak sedikit dari kita yang mati-matian menjaganya, merawatnya bahkan membinanya dengan segala cara dan mungkin ini salah satu bentuk dari cinta. Namun terkadang, apa yang sudah kita korbankan tak selalu muluk berimbas pada ending yang bahagia.

Jatuh bangun membina cinta mungkin bagi kita adalah hal lumrah. Terluka dan kecewa seolah tak ada akhirnya. Namun meski begitu kita masih terus saja terhanyut dalam tipudaya cinta.

Lucu memang, namun inilah kita. Seorang anak manusia yang terus-menerus diperbudak cinta.

Seorang anak manusia yang mencoba mencari bahagia dari tumpukan derita dan nestapa.

Riskan, pastinya. Namun itulah luar biasanya cinta. Siapa yang mencoba menari-nari bersama cinta. Bahagia dan kecewa sudah menunggunya dipenghujung sebuah usaha.


sumber

Dan siapa yang tidak siap dengan konsekwensinya, maut bisa saja menghapiri anda.

Mencintai sekadarnya, mungkin itu bisa sedikit mengurangi nyeri yang kelak akan dirasa.

Terkadang sekuat apapun kita berusaha, jika cinta tidak memilihmu, semua hanya akan menjadi sia-sia. Dan sebagaimana pun kita menolaknya, jika cinta ingin singgah padamu engkau tidak akan mampu membiarkanya.


Salam para penikmat nyeri.

8 maret 2020