Cutis Laxa, Penyakit Langka yang Mematikan dan Mengherankan, Sulit dipercaya!




Terlahir menjadi cantik pastinya idaman setiap wanita. Setelahnya keinginan tetap awet muda menjadi keinginan terbesar. Akan tetapi bagaimana kalau dalam sehari seorang wanita muda setelah melahirkan menjadi sangat tua dan keriput?

Begitu pula sebagai orangtua, kita selalu menginginkan yang terbaik untuk anak. Akan tetapi bagaimana bila anak mengalami dan menderita penyakit langka? Kekuatan mental adalah jalan satu-satunya menghadapi hal ini. Kuat dan sabar. Karenanya, jangan pernah sepele akan kesehatan atau perubahan yang dialami anak. Demam selama berhari yang tidak kunjung sembuh atau apa pun. Jangan malu atau sungkan untuk ke rumah sakit memeriksakan kondisi si anak.

Hai Hai, Sahabat Kaskus ... Ketemu lagi di thread ane nih. Kita bahas yang unik dan langka ya

Kali ini ane akan bahas penyakit langka dan unik, ya. Yakni Cutis Laxa, sudah pernah dengar nggak sih? Ane sih baru saja tahu penyakit ini. Berbeda pastinya dengan Down Syndrom, ya. Penyakit ini dalam kandungan masih belum bisa terdeteksi. Penyebabnya juga tidak diketahui pasti apa di balik penyakit ini. Down Syndrom masih bisa dideteksi semasa dalam kandungan.



Cutis Laxa




Merupakan penyakit langka dengan gejala penyusutan kulit. Cirinya berupa kulit mengendur, mulai dari kening, hidung mata, dan seluruh tubuh. Yang tadinya berusia lima bulan atau 29 tahun. Bisa mendadak berubah menjadi seperti 60 tahun.

Berikut contoh kasus pasien yang mengalami Cutis Laxa, sebagai berikut :


Kedua Kakak beradik yang meninggal karena menderita Cutis Laxa

Hati orangtua mana yang tidak sakit dan bersedia luar biasa. Memiliki anak adalah kebahagiaan dan anugerah yang paling terindah. Akan tetapi bila dua kali memiliki anak dengan menderita penyakit langka ini. Dan berujung meninggal dunia. Rasanya sulit untuk bisa optimis memiliki anak lagi.


Abi bersama Kenangan



Foto di atas adalah anak pertama dari pasangan berbahagia asal Indonesia. Namanya Abi, sejak usia lima bulan sudah terlihat gejala Cutis Laxa. Di usia 22 bulan anak yang memiliki kelebihan luar biasa ini meninggal dunia.


Raka bersama kedua orangtuanya



Tidak patah semangat, pasangan ini kembali berharap, sekalipun mendapat cemoohan tetangga sekitar yang menganggap mereka mendapatkan kutukan. Selang dua tahun, pasangan ini dikaruniai anak lagi. Tapi sayang, takdir membuat mereka untuk tetap bersabar menerima hal yang sama lagi. Anak kedua mereka pun menderita penyakit langka yang sama seperti anak pertama mereka, Abi.


Raka dengan Bantuan Oksigen



Foto Raka dengan bantuan oksigen. Kasihan, ya. Di usia tiga bulan sudah menunjukkan gejala penyakit langka ini. Menulis ini airmata dan sesak di dada tidak hentinya. Sungguh, melihat anak sekecil itu harus melewati masa sulit yang begitu besar. Hati ini terasa sangat perih. Raka meninggal di usia 28 bulan. Bagaimana dengan perasaan orangtua mereka. Sungguh tiada bisa dibayangkan rasanya.

Quote:

"Rasanya ingin putus asa dan berhenti berharap, akan tetapi mana mungkin kami hidup berdua saja sampai tua. Kami juga ingin hidup normal seperti orang lain. Terserah orang-orang ingin menganggap ini sebuah kutukan atau apa. Kami ikhlas mendapatkan anak seperti mereka. Tapi Tuhan berkehendak lain" tutur Winda.

Kasus lainnya pada wanita muda yang baru saja melahirkan pertama kalinya. Huan Ju juga mengalami penyakit langka Cutis Laxaini.


Huan Ju, Wanita yang setelah Melahirkan menjadi sangat tua seperti 60 tahun







Huan Ju ketika diundang Media



Huan Ju merasa sangat minder tiap jalan bersama suami. Orang-orang melihat mereka seperti Ibu dan Anak. Dirinya bersyukur memiliki suami yang tetap setia dan mencintai dirinya. Tanpa memandang kekurangan yang membuat tubuhnya menjadi sangat tua dikarenakan penyakit langka ini.













Penyakit ini juga akan berdampak ke organ dalam tubuh, seperti paru-paru, jantung dan lainnya. Sehingga sangat jarang penderita bertahan hidup lebih lama lagi.


Setiap hidup manusia sudah diatur oleh Pencipta. Karenanya jika kita terlahir sempurna dengan fisik yang tak terbatas. Sehat jasmani dan rohani. Lahir dan bathin. Jangan lupa untuk tetap bersyukur, tidak mengeluh dan merasa selalu dalam kekurangan.


Kita belajar cukup saat melihat di bawah kita banyak yang kekurangan. Kita belajar syukur saat melihat banyak di antara kita yang lebih menderita.

Semoga kita selalu sehat dan selalu dalam LindunganNya ya, Aamiin.


Sekian dulu ya thread dari ane. Semoga bermanfaat dan jangan lupa bahagia.


Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya GanSis.





Sumber dan Gambar :
Huan Ju
Raka
Gambar : SS Google.