whitehats
TS
whitehats
Tentang Larangan Ondel-Ondel untuk Mengamen

Boneka besar yang tingginya sekitar 2,5 meter dengan pada bagian wajah berupa topeng, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk tersebut jadi pemandangan yang kita kerap temukan di Jalanan. Tak lupa boneka laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan perempuan berwarna putih, itu adalah Ondel-ondel. Warisan budaya asal Betawi tersebut kini dengan begitu mudah kita temukan, seperti di jalanan yg ada di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, banyak dari para pengamen ini menjajakan ondel-ondel tersebut lengkap diiringi dengan musik yang mengalun.


Ondel-ondel sendiri merupakan bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ondel-ondel tampak menjadi ikon kota Jakarta, bersanding dengan Tugu Monas.

Muncul Wacana Larangan Ondel-Ondel Untuk Mengamen
Dari salah satu sumber di Internet (Kompas) memberitakan tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berencana untuk melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen. Hal tersebut akan ditempuh dengan merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Melarang penggunaan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen pun nantinya bakal tertera di dalam Perda tersebut.
Kalau kita dalami dari tujuan larangan penggunaan ondel-ondel buat ngamen, adalah semua itu demi menjaga marwah dari ondel-ondel tersebut sebagai warisan budaya.
Tak hanya menyiapkan kajian soal larangan saja, bahkan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta masih menyiapkan sanksi bagi pengamen yang mempergunakan ondel-ondel untuk mengamen. Salah satu upaya dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan para lurah dan camat untuk mengimbau para pengamen untuk tidak mengamen menggunakan ondel-ondel.

Urusan Perut, dan Soal Hidup
Hidup memang tak gampang, harus kerja keras dan jangan pernah menyerah. Usaha apapun dilakoni asalkan halal demi bisa makan dan bertahan hidup. Beberapa orang mungkin merasa kesusahan mencari pekerjaan, selain faktor keberuntungan dan juga bekal skil dan kemampuan yang dirasa minim. Mungkin jalan hidup menjadi pengamen bukan pilihan yang mereka inginkan, namun pada kenyataannya pemandangan para pengamen ondel-ondel yang turun ke jalan tak terhelakan.
Sejauh pengamen ondel-ondel yang TS lihat, cara kerja pengamen ini memang menyusuri jalanan. Seperti biasa, dengan iringan musik ondel-ondel melenggak-lenggok digerakkan oleh personil yang ada di dalam ondel-ondel tersebut. Tampak anggota pengamen tersebut yang membawa pemutar musik, sementara satu atau beberapa anggota lain membawa kaleng atau kotak sebagai tempat orang memberi tip (uang). Sepengalaman TS, mereka memang tak pernah memaksa atau pun berlaku kasar. Bagi warga yang mau memberi biasanya akan menghampiri, ataupun langsung merogoh saku dan memberikan tip (uang) di kotak/kaleng yang pengamen sodorkan.
Sudah tentu, hasil mengamen tersebut mereka bagi ke semua anggota pengamen (satu group), dan kemudian mereka gunakan untuk makan dan lain sebagainya.

Menilik dua sisi di atas, Rasanya cukup bikin bimbang Ts, Dari segi pemprov DKI tujuannya untuk menjaga marwah dari Ondel-ondel tersebut. Sementara, bagi para pengrajin / pengamen, ondel-ondel yang mengamen adalah soal perut. Namun apabila larangan tersebut terwujud, para pengrajin ondel-ondel berharap agar dikasih tempat untuk mereka mencari uang.

Lalu, gimana pendapat Agan dan Sista? Yuk... obrolin di thread ini, siapa tau agan sista punya solusinya.

:nulisah



Diubah oleh whitehats 17-02-2020 05:46
anasabilasebelahblog4iinch
4iinch dan 14 lainnya memberi reputasi
13
48.4K
119
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan