Della adalah istri pertama Roger. Sedangkan Indah menjadi istri kedua karena termakan bujuk rayuan Roger.

Ya, Roger sudah berusia 41 tahun. Tetapi sifatnya tak pernah berubah. Selalu genit dan mata keranjang. Dua istripun tak cukup baginya.

Banyak yang mengatakan bahwa Indah perusah rumah tangga Della dan Roger. Bahkan julukan ‘pelakor' sudah disematkan dihidup Indah. Semua tidak mengetahui bahwa rumah tangga Della dan Roger sudah hancur sejak dahulu. Mereka bertahan hanya untuk status sosial.


Tiada hari tanpa air mata. Itulah kehidupan Indah, wanita 21 tahun ini terjebak dan terpaksa nikah dengan Roger, menjadi istri kedua karena telah dinodai. Indah tak pernah menyangka akan sesakit ini menjadi istri muda. Kenapa demikian? Ya, Della sering menyiksa batinnya. Bahkan tak segan-segan Della membayar dukun untuk mengganggu Indah.

Della memang selalu mengganggu setiap wanita yang dikencani suaminya. Bagi Della, mereka tidak pantas mendampingi Roger. Bahkan Indah pun tak pantas.

Della mengijinkan Roger selingkuh asal tidak menceraikannya. Berbeda dengan Indah. Indah selalu menasehati Roger untuk bertaubat dan menjadi suami setia. Bukankah sudah ada dua istri? Indah selalu berdoa agar Roger berubah.

.
.

Suatu malam, Della mencoba menelepon Roger yang sudah dua hari tak pulang. Della tak bisa sehari saja tanpa belaian Roger. Walau Roger memiliki Indah, Roger tetap pulang ke rumah Della setiap malam. Della lupa sesuatu!

Tiba-tiba pintu rumah Della diketuk perlahan. Ternyata Indah datang membawa rantang makanan.

“Mbak Della, makan dulu. Ini aku buatin sup kesukaan mbak Della.” Kata Indah sambil masuk dan menata rantang makanan di meja makan.

Della pun membuatkan teh manis untuk Indah. Mereka makan malam bersama.

“Makasih ya Indah. Sup nya enak sekali. Kamu mau tidak?” Della memakan sup itu dengan lahap.

Indah pun tersenyum sambil memakan sate. “Aku lebih suka sate daripada sup. Mbak Della suka banget ya sup torpedo. Hahaha. Aku lebih suka sate lidah. Memang ya lidah tak bertulang.”

Mereka pun tertawa bersama dan menghabiskan makan malam sampai kenyang. Andai mereka tau sejak dulu, mas Roger sangat nikmat jika dimasak, pasti tak akan ada sakit hati.

Selamat tinggal Roger. Suami hidung belang nan lezat

***