novaarlisantyAvatar border
TS
novaarlisanty
[SFTH] Kibaran Hijab Nayara


Kibaran Hijab Nayara

Prolog

Seorang gadis tengah menengadahkan tangan mengharap ridho Sang Pemilik Semesta atas kekhilafan yang telah dia lakukan hari ini. Buliran bening mengalir bagai anak sungai di kedua pipinya.

Hari ini sebuah kejadian telah membuka lebar matanya. Menyingkap tabir rahasia yang selama ini menjadi kesalahan yang terkemas apik di kehidupannya.

Mata bening miliknya masih berair saat sebuah ketukan mengganggu kekhusyukannya bertemu Sang Khalik.

Gadis itu masih diam membisu, berharap suara ketukan itu hanya halusinasinya belaka.

"Tolong buka pintunya, Nay." Suara serak itu melarutkan lara di wajahnya.

Untuk apa larut malam begini Om Mario menyambangi kamarku? Apa yang ingin dia lakukan?

Gadis berkulit mulus itu bangun dari tempatnya. Dengan balutan mukena lengkap di tubuhnya, dia membuka pintu kamar.

"Ada apa, Om? Maaf ini sudah larut, aku mau istirahat." Nay memicingkan matanya.


"Begini, Nay, mengenai kejadian di depan mall tadi tolong jangan kamu sampaikan ke Tante Bria ya. Besok akan Om jelaskan sama kamu kejadian yang sebenarnya." Wajah pria bertubuh besar itu terlihat memelas sekali.

"Baik, Om! Maaf aku mau tidur." Nay menuntaskan percakapan lalu menutup pintu rapat.

Desakan cairan bening kembali mengalir di sela netra gadis manis itu.

šŸŒ“šŸŒ“šŸŒ“

Seperti biasa, setiap pagi Nay telah berkecimpung dengan perlengkapan dapur beserta staf-stafnya. Dimulai dengan memasak sarapan, membersihkan peralatan bekas masak dan merapikan kembali dapur yang berantakan.

Nay, juga bertugas membersihkan rumah besar milik Mario agar senantiasa terlihat bersih dan rapi. Di saat bersamaan tepukan lembut mendarat di pundak gadis berhidung pipih itu.

"Nay, kamu gak panas tiap hari makek baju begitu. Pakek jilbab, pakek gamis sambil bersihin rumah, gak ribet apa?" Suara Tante Bria terdengar sangat lembut di telinga.

Nayara membalas dengan senyuman dikulum. Sudah berkali-kali dia mengajak wanita tambun itu untuk menutup auratnya. Tapi dia bergeming seolah Nayara adalah robot otomatis yang setiap pagi memberikan kultum di bulan Ramadhan.

"Maaf Tante, tolong kakinya diangkat, Nay mau bersihin di kolong kursi itu." Kaki putih dan besar itu dengan susah payah diangkat ke atas meja. Nay menggelengkan kepalanya.

"Sini, Nay bantu angkat kakinya, Tante." Gadis itu menyeka keringat sambil memperbaiki kerudungnya.

Angin semilir membuat Bria terlelap di sofa empuk itu. Sampai keberangkatan Mario untuk menjemput rezeki pun dia tak memperdulikannya.

Sebuah pukulan keras di pintu mengejutkan wanita berdaster itu.

"Nayara ... sini kamu!"
Diubah oleh novaarlisanty 12-02-2020 12:00
nona212
bekticahyopurno
senja.id
senja.id dan 32 lainnya memberi reputasi
33
3.4K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan