Ideolog
Setelah perjalanan saya ke mendadak lawu di bulan september, saya masih belum ada pikiran untuk mendaki kembali, fokus saya adalah kerja dan kerja. lalu di penghujung akhir tahun bulan desember 2019, pas di tanggal 7 desember 2019, kantor saya ada pembagian tabungan koperasi dan saya mendaptkan sedikit rezeki lumayan untuk liburan akhir tahun, sempat uang ini saya tabungkan nanti jika ada keperluan mendadak.

di pertengahan bulan desember 2019, saya kepikiran sepertinya pas buat mendaki ke rinjani, tapi saya sempat bingung mencari trip dari IG yang kebanyakan mepo via lombok, sedangkan saya belum pernah sama sekali ke luar pulau jawa sendiri. Lalu ke esok harinya saya cek kembali dapatlah 1 OT mepo Jakarta setelah saya hub, mas nya responya kurang, sampai beberapa kali balesnya pun singkat dan saya sudah mulai males.

sempat menyerah sepertinya sudah tidak berjodoh ditahun ini ke Rinjani. lalu esok harinya sehabis pulang kerja saya mikir apa saya coba hub teman saya saja waktu mendaki gunung semeru dia orang semarang dan sudah ke rinjani. Setelah saya hub dia mengajukan ide ke gunung argopuro daerah surabaya, lalu saya minta biaya - biaya untuk habis ke argo puro termasuk membayari teman yang saya ajak ini. akhirnya dia kasih semua biaya - biaya nya untuk 1 orang saja abis sekitar 500rb x 2, belum termasuk saya ke surabaya ketemu disana PP dan Logistik, juga tidak ketinggalan ojek yang di haruskan. jika di jumlahkan sekitar 1 jutaan lebih. dan disini saya masih berputar putar otak saya. Ini total sama dengan ke rinjani, sedangkan saya ngebet banget ke Rinjani.

Ke esok harinya lagi saya terus cari OT Rinjani, dan dapatlah Shelter Garut dia juga mepo Lombok dan Surabaya. Lalu saya hub lah doi, tidak lupa meminta rundown agar saya bisa ambil cuti yang pas.

Jika saya berangkat naik kapal dari surabaya otomatis saya harus cuti sampai tgl 3 januari dan cutinya banyak banget, Tapu jika saya ambil pesawat cuti yang saya ambil lumayan dikit dan pas banget cuma budget tekor banyak.

Adzan maghrib pun berkumandanglah dengan gagahnya memanggil umatnya untuk bersembayang, lalu saya bergegas mengambil air wudlu dan berangkat ke masjid, dan alhamdullilah setelah sholat di kasih petunjuk untuk kalau saya harus berangkat menggunakan pesawat karena tahu kondisi badan ini awal awal harus fit.

Sesampai rumah saya bergegas mengambil gadget ku untuk menghubungi shelter garut karena wa lama di bales maka saya beinisiatif untuk menelponnya tapi alhasil tidak diangkat, saya pikir mungkin sedang sibuk. 3 jam kemudian shelter garut menelpon balik dan menjelaskan semua rundown acara, saya pun meminta mengurangi biaya mepo lombok untuk bisa pesan pesawat. Akhirnya kita deal lalu saya Mentransfer DP sebesar 300rb.

Tanggal 25 Desember 2019 bertepatan Natal saya melunasi DP sisanya sebesar 700rb. Amblaslah tabungan saya tak tersisa. Yang tersisa duit recehan sampai menunggu gajian hehe.
Hari mulai mendekati dan saya kebingungan peralatan pakaian hangat demi keamanan badan saya nanti di rinjani.

Marketplace pun saya jelajahi demi sebuah jaket hanget dan celana gunung juga track pole.
Dapatlah Jaket bulu angsa warna orange yang begitu hangat meski tidak mahal dan murahan, kualitasnya pun lumayan untuk di badan. celana gunung pun saya peroleh di tokped yang bener bener nyaman di gunakan hanya saja ukuran paling kecil tapi tetep gombrang. ( ini apa karena kaki saya kecil ya )

Hari demi hari dan tanggal keberangkatan tinggal menunggu, tiket pesawat sudah di genggaman, trip pun sudah saya lunasi, perlengkapan demi keamanan sudah siap di masukan ke dalam carriel. Tapi ini pikiran sudah ga karuan. Cerita pun akan dimulai.



Tanggal 27 Des 2019,
Hari Jumat, terkahir kerja pasca liburan akhir pekan dan cuti sudah di deoan mata. Saya masih kerja dan agar tidak banyak laporan saya selesaikan semuanya mukai dari MPP karyawan, Absensi pokoknya jobdesk saya. Saya kerjaka agar nanti setelag liburan tidak banyak pendingan.

Jam 17:00 WIb ini adalah waktunya saya pulang kerja, hati ini senang campur gembira karena liburan telah tiba .
Pukul jam 18:30 saya sampai dirumah, saya packing kembali pakaian nya yang belum tertata rapi. saya beres beres mandi, sholat dan makan. Setelah itu saya menghubungkan teman saya Iyo untuk antar ke terminal bayangan. sebelum sampai terminal saya mampir ke toko eiger sebelumnya sudah janjian sama temen saya yang kebetulan pacarannya kasir di eiger, saya membeli tracking pole karena ketika saya beli via tokped kurirnya tidak pick up sampai seminggu dan saya minta untuk di refund.

Jam 21:00 saya mendapat bis ke arah kuningan tetapi saya turun di balaraja sebelumnya saya janjian dengan Ilham (dia juga 1 trip sama saya yang daerahnya berdekatan dan dia juga mepo lombok sehingga penerbangan waktunya sama. Jam 22:20 tibalah di balaraja lalu ilham pun tiba menggunakan motornya, kita pun melaju cepat ke arah bitung dimana kita nanti di anter ke bandara dengan temannya ilham.

Tanggal 28 Des 2019
Jam 06:00 kamipun melaju ke bandara , cuacanya pagi itu mendung dan hujan. Tibalah kita jam 07:30 di bandara, kamipun masuk dan diperiksa semua pakaian dan barang lainnya.
Gas saya pun disita karena dilarang dibawa saat di pesawat, sempat kesal hanya saja sudah mau habis juga.
Setelah semua beres kamipun masuk keruang tunggu. Disana sudah ada aldo dari jakarta doi asli jambi jadi kita bertiga berangkat dari bandara sebenernya ada juga tapi berbeda jadwal penerbangan.

Pukul 08:55 info penerbangan telah disampaikan kami bertiga bersiap siap untuk naik pesawat, sudah lama rasanya ingin naik pesawat lagi. Pukul jam 09:09 pesawat pun meluncur dengan halusnya. Jarak Jakarta - Lombok memakan waktu 2 jam tapi setelah sampai di lombok waktu cepat sejam dari jam tangan saya. Jika di jam tangan jam 11:00 WiB sedangkan di HP jam 12:00 WIT baru pertama kali ngerasain begitu .
Sampai di bandara lombok ada background rinjani kami bertiga mengambil momen itu.


Jam 14:00 WIT kami pun yang mepo Lombok dianterlah ke basecamp, sesampai di sana kami pun beristirahat dan bersih bersih.

Pukul sore hari kami di bawa jalan jalan ke bukit, dan katanya viewnya keren.
berikut view nya.


Tanggal 29 Desember 2019
Pendakian dimulai, kami semua berjumlah 50an orang berbagai daerah, saya dari banten sendiri hehe.
Perjalanan dimulai via sembalun cuma jalur ini yang lebih mantap.
berikut dokumentasi


Pertama mendaki sudah disuguhkan peternakan sapi yang begitu lumayan banyak, dan sapi sapi tersebut sedang mencari makan. kami melewati rawa-rawa dimana sapi berkumpul.
perjalanan lumayan melelahkan apa karena terlalu semangat haha.

sampai pos 2, napas sudah mulai engos-engosan tak kuat lagi kami pun beristirahat sejenak, di pos 2 juga ada orang asing sedang melakukan pendakian.

Kami pun melanjutkan perjalanan kembali, perjalanan ke pos 3 disuguhkan sabana yang luas dan mantap banget. Tempat yang sejuk dan cuaca mendukung tidak panas maupun dingin.


perjalanan ke pos 4, perjalanan yang akan mengerahkan semua tenaga karena tracknya nanjak sampai plawangan. Pos 4 adalah bukit penyesalan, ini track sumpah cape banget dan bikin napas 3x engos-engos

ada trik agar tidak cape saat menanjak, berjalanlah dengan pelan dan tidak terburu buru alhasil saya terapkan pas banget. tiap 10x langkah saya berhrnti sejenak 5 detik saya jalan kembali.
Sampai plawangan saya sekitar setengah 5 WIT, dan masih ada Aldo, Yoga, dan Jefri di belakang. Ini tim setenda karena sudah akrab sewaktu di basecamp.


Tanggal 30 Desember 2019
Pukul jam 01:45 kami bangun untuk melakukan summit, cuacanya tidak begitu dingin halnya seperti ke semeru yang dinginnya bikin mager dan hujan rintik ~ rintik. Kami pun bersiap siap saya oun menggunakan gaiter karena tracknya berpasir. Dalam perjalanan kami disulitkan adanya tambang karena pasca gempa sehingga harus di bantu drngan tali tambang untuk memanjatnya.
Pukul 05:00 perjalanan sudah setengahnya puncak pun terlihat tetapi tetap saja ini cukup jauh bikin melelahkan. Karena saya tidak mau gagal puncak semangat pun membara demi impian jauh- jauh dari banten dan menghabiskan uang tabungan dari setahun cuma seminggu habis tidak boleh di buang kesempatan ini.

Pukul 07:30 WIT, saya dan aldo sampailah di puncak , alhamdullilah terbayar semua sudah bisa sampai puncak , lelah dan cape tergantikan sudah.
saya istirahat sekitar 15 menit karena bener bener cape dan bikin lapar.

dapat cerita tempat puncak dulunya lebar karena ada pasca gempa jadi agak menyempit. Foto pun kudu minta ruang space hehe. Pokoknya top lah Rinjani ga ada penyesalan seperti pos 4 bukit penyesalan
Tidak butuh waktu lama, saya dan aldo turun karena kabutpun sudah mulai menutupi dan terik panaspun makin menjadi.

Pukul 10:00 WIT, kami pun sampai langsung disuguhkan makanan siang, dan perut ini terisi. Sambil istirahat kamipun membuat air teh anget untuk menghangatkan badan sambil menunggu teman lainnya.

Tanggal 31 Desember 2019
kita pun siap siap turun ke basecamp untuk menutup akhir acara pendakian Rinjani. kenangan dan keindahannya membuat saya tidak akan lupa. Benar benar mantaplah pas banget momennya.
Terima kasih ya allah