i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Incar Sejumlah Murid saat Eskul, Pembina Pramuka: Cuma Diciumi, Saya Nafsu


SuaraJatim.id - SH (23), seorang pembina pramuka kini harus menjadi penghuni hotel prodeo akibat aksi cabulnya kepada sejumlah muridnya di sebuah sekolah di Kediri, Jawa Timur.

Tindakan tak senonoh itu dilakukan SH saat ekstrakurikuler pramuka. Dari hasil penelusuran polisi, korban yang sudah dicabuli SH berusia 14 hingga 15 tahun.

Aksi cabulnya yang menyasar sejumlah muridnya itu juga diakui SH saat dihadirkan dalam rilis kasus tersebut di Mapolres Kediri, kemarin.

Alasan dorongan nafsu, tersangka tak menampik telah melakukan perbuatan cabul itu kepada anak didiknya sebanyak dua kali.

“Saya cuma menciumi saja pak. Saya nafsu,” kata SH.



Modus pencabulan yang dilakukan pelaku dengan memanggil satu per satu muridnya untuk masuk ke dalam sanggar Pramuka. Setelah masuk, di dalam ruangan, pelaku kemudian memeluk dan menciumi korban.

Kejadian tak senonoh itu diduga terjadi berulang kali. Sementara korban tidak berani melawan, karena pelaku adalah oknum pembina Pramuka. Pihak DP2KBP3A Kabupaten Kediri meneruskan laporkan korban kepada Polres Kediri, agar ditindaklanjuti.



Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono mengatakan, pengungkapkan kasus pancabulan itu berkat sinergitas dengan DP2KBP3A. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak segan untuk melapor apabila menjumpai kasus seperti ini.

“Ada dinas terkait yang bisa menerima membantu memberikan konseling, sosialisasi jadi jangan ragu, identitas si anak tentu kami jaga,” kata Lukman.

Atas ulahnya itu, SH dijerat Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak ancaman maksimal 15 tahun penjara. Dalam tindak pidana ayat 1, dilakukan orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana.
sumber

☆☆☆☆☆
Quote:


Ada yang salah arah dalam Kepramukaan.
Semenjak seragam Pramuka wajib dipakai dalam satu hari saat kegiatan belajar mengajar di sekolah, sebenarnya hal itu justru mengubah image Pramuka menjadi biasa saja, tak punya kekhususan. Tak ada lagi kebanggaan bagi seorang anggota Pramuka seperti dahulu, apalagi di tingkat SLTA yang dahulu mempunyai banyak ekstrakurikuler. Anggota Pramuka tak lagi bisa bersaing dalam program dan keunggulan materi.

Dahulu, menjadi anggota Pramuka bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Bahkan TS dulu aktif di Pramuka dan banyak mendidik anggota Pramuka dari SD hingga SLTA di banyak sekolah sampai ke SMA 97 Ciganjur. Hingga TS mengundurkan diri dari sana karena terganggu oleh seorang siswi anggota Pramuka keturunan India. Kalau penampakannya mirip Kajol atau Preity Zinta sih gak masalah. Ini mirip anaknya Tuan Thakur. Bahkan TS masih ingat namanya. (Halo Gorni...).

Apa yang tak dipelajari anggota Pramuka?
Baris berbaris macam Paskibra? Jadi menu wajib di Pramuka.
PPPK seperti materi PMR? Jadi makanan tiap bulan.
Materi PA seperti camping, hiking hingga snapling dan rapling juga diajarkan.
Materi SAR? Bahan materi pokok tiap ke gunung.
Ikut serta dalam Kamtibmas? TS pernah ikutan patroli bareng polisi.
Lengkap. Mau pedas, manis, asin, gurih, anyep, palugada ibaratnya. Apa yang lu minta, gue ada.

Lalu kenapa selalu ada manusia yang katanya pembina Pramuka tapi mencabuli anggota Pramuka? Karena mereka tidak memahami apa itu Pramuka. Mereka tidak layak sebenarnya. Tapi karena tidak ada tenaga, anggaplah pengajar atau pelatih, maka 'Kakak-kakak Pembina' ini bisa mengisi kekosongan tersebut meskipun minim ilmu.

TS pernah cerita beberapa tahun yang lalu disebuah trit mengenai pencabulan anggota didik Pramuka.

Dulu TS diajak oleh teman untuk ikut dalam sebuah camping Persami yang diadakan di Apiari, Ragunan. Pesertanya adalah siswa-siswi SD sebuah sekolah dasar di bilangan Jakarta Selatan. Pesertanya hampir 100 anak dari kelas 4 hingga kelas 6.

TS yang biasa memberi materi tentang Pancasila dan Indonesia Raya saat itu tengah memarahi anak-anak ini untuk menumbuhkan rasa disiplin dan cinta tanah air. Tak disangka ada satu anak yang pingsan. TS serahkan penanganannya kepada mereka yang kebagian tugas mengawasi. Dibawalah anak kelas 6 ini ke sebuah tenda. Dan TS sama sekali tidak tahu kelanjutannya.

Paginya sang anak datang dengan senyum manis kehadapan TS. Dia bilang terima kasih karena telah memberi ilmu kepadanya. Anak ini memang perawakannya berbeda dengan lainnya. Lebih bongsor. TS tanya soal semalam kenapa pingsan. Dia bilang takut dengan TS yang kelihatan galak. Tapi ternyata tidak setelah tahu dari yang lainnya. Lalu dia cerita katanya dibadannya ada merah-merah kayak kena cubit. TS kaget. Dengan hati-hati TS tanya, setelah sadar apa yang dia rasakan. Dia bilang pegal-pegal badannya Dia juga bilang didalam tenda banyak kakak Pramuka. Ada 6 orang. Dia juga jujur bilang ada beberap yang minta cium.

Mendadak TS naik darah. TS hampiri semua pelatih. TS minta tunjuk tangan semua yang semalam menangani anak tersebut. Dengan ketakutan ke 6 orang ini yang semuanya masih sekolah SLTA tunjuk tangan. TS suruh maju berbaris. Disitu, TS gampar satu persatu semuanya. Ngamuk benar-benar TS. Teman TS yang melihat dari jauh berlari menghampiri TS yang seperti kesetanan. Setelah TS ceritakan, habislah mereka yang 6 orang ini. Saat itu juga mereka diminta angkat kaki dan tak boleh lagi mengajar Pramuka sampai kapanpun juga.

Tahu apa yang mereka lakukan kaskuser?
Mereka mencabuli anak tersebut. Sulit untuk diceritakan disini. Mereka mencabuli saat si anak pingsan. Pantas malam itu mereka seperti tertawa-tawa setelah keluar dari tenda.

Kejadian ini sekitar tahun 90an awal. Saat itu seragam Pramuka masih dianggap sebuah kebanggaan. Seragamnya benar. Kacunya benar. Lambangnya masih berbeda bagi putra dan putri, tidak seperti sekarang yang hanya mengenal Boy Scout.

Bagaimana dengan sekarang?

Spoiler for Ini Seragam Pramuka Sekarang:


Tak ada lagi kebanggaan. Seragam Pramuka hanya jadi seragam wajib harian. Apalagi ada wacana bagi PNS untuk memakai juga seragam Pramuka. Makin hancur!

Ditambah lagi para pendidik Pramuka yang tak punya kapasitas dan kapabilitas keilmuan kepramukaan diberi ruang, makin hancur Pramuka. Terlebih mereka yang memang berotak cabul. Membuat makin miris.

Saat ini tantangan Pramuka begitu besar. Kepramukaan adalah benteng bagi kelangsungan NKRI. Isu SARA sudah masuk. Isu Khilafah masuk juga. Politisasi juga mulai masuk.

Lalu berharap Pramuka kembali seperti dulu?
Ibarat sebuah obat nyamuk yang dibakar. Api itu tak akan pernah bisa kembali ke ujung.

Nasibmu Pramuka....


Diubah oleh i.am.legend. 11-02-2020 17:30
salvation101
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 18 lainnya memberi reputasi
19
10.5K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan