Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Kalau Kita Baik-baik Saja, Mengapa Mesti Putus?

Lo mau putus? Ok, siapa takut. Memangnya tak ada cowok lain yang suka sama gue. Lo aja kali yee!

Siapa yang pernah mengalami percakapan di atas? Atau mendengarnya, mungkin. Pacaran, menjalin hubungan, memangnya ada putus baik-baik?

Ingat aja dulu ketika pertama kali bertemu. Tertarik dengan dia, pasti karena suka. Karena dia baik, perhatian, suka memberikan sesuatu, mendengar keluh kesahku, sering tanyain itu itu. Pokoknya senang aja. Hati bergelora. Jadianlah akhirnya. Dunia serasa milik berdua.

Menjalin hubungan dengan sesorang memang jadi unik jika dicermati. Ketertarikan seseorang pada lawan jenisnya tak ada kriteria yang bisa dijadikan ukuran. Mungkin saja wajah cantik bisa jadi salah satu ukuran. Tapi cantik juga relatif untuk perempuan.

Untuk laki-laki kadang ketampanan dan kecerdasan menjadi faktor utama mengapa banyak disukai permpuan. Sementara ketampanan dan kecerdasan juga relatif.

Kalau indikator yang digunakan relatif, kemudian apa saja yang dapat dijadikan kriteria perempuan dan laki-laki yang menjalin hubungan.

1. Penuh Semangat

Tak hanya laki-laki, perempuan juga sangat senang memiliki pasangan yang bersemangat. Ketika menjalani kehidupan sehari-hari tak jarang kita menemui masalah yang menyita pikiran.

Kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan kadang mengakibatkan sakit. Kelesuan karena bosan, capek, jenuh, dan sejenisnya membuat semangat hilang. Pada kondisi inilah semangat dari pasangan dibutuhkan. Saling memberi semangat masing-masing untuk bergairah lagi.

2. Menghargai Pekerjaan Pasangan

Tak ada orang yang tak suka hasil pekerjaannya dihargai orang lain. Naluri manusia juga ingin dipuji. Jadi jangan heran ketika ada yang suka menghargai dan memuji, mereka sangat disenangi.

Bayangkan saja, ketika kita lelah mengerjakan sesuatu dan hasilnya menurut kita sudah lumayan. Ternyata sekonyong-konyong dijelek-jelekkan. Pasti rasanya sungguh tak nyaman.

Demikian juga dalam menjalin hubungan dengan pasangan. Memberikan penghargaan atas apa yang telah dikerjakan mutlak dilakukan. Berbohong demi menyenangkan pasangan lebih baik daripada jujur tapi menyakitkan.

3. Membuatnya Merasa Berguna

Bagaimana pun kehadiran orang lain, apalagi pasangan pasti akan sangat senang jika dianggap berguna.
"Untung kamu datang, jadi kan aku ada teman. Coba jika sendirian. Pasti sedih jadinya." Lalimatnya pendek memang. Namun pengaruhnya luar biasa.

Pasangan kita akan langsung merasa kehadirannya sangat berguna. Dan kenyamanan ketika bersama pun dapat dinikmati dengan leluasa.

4.Teguh Pendirian

Siapa pun pasti tidak suka memiliki pasangan yang plin plan. Sekarang ngomong apa, se jam kemudian ngomongnya beda. Pasti akan sangat menjengkelkan. Apalagi ketika menghadapi masalah yang sangat penting dan harus diputuskan. Plin plan adalah musuh besar. Kita pasti dibenci karenanya.

Jadi teguh pendirian juga merupakan salah satu faktor kita disukai pasangan kita. Asal teguh pendiriannya tidak pada hal yang salah. Mempertahankan pendirian salah juga tidak baik. Teguh pendirian adalah memusutkan sesuatu setelah dipikirkan masak-masak dan berani mengambil resiko atas keputusan yang telah dibuat.

Nah, ketika mulanya saling tertarik, saling suka, lalu jadian. Pasangan berjalan. Bagaimana bisa putus. Padahal mulanya tertarik karena kelebihan masing-masing.

Ternyata ketertarikan juga bisa luntur karena kekurangan yang dimiliki pasangan dengan berjalannya waktu. Batas toleransi tentang menerima pasangan apa adanya masing-masing orang berbeda.

Lambat laun hubungan menjadi renggang. Masalah demi masalah bermunculan. Masihkah saling tertarik? Sebenarnya masih, tapi...

Kalau sudah keluar kata tapi, alamat hubungan akan putus di tengah jalan. Penuh semangat, memberika penghargaan, membuatnya merasa berguna, dan teguh pendirian akhirnya tak berguna lagi.

Rasa nyaman ketika bersama perlahan berganti menjadi rasa biasa. Keburukan dan kekurangan masing-masing individu menjadi terlihat membesar dan menutup kebaikan-kebaikan yang ada.

Apalagi ada rasa cemburu. Cemburu adalah sebab nomor satu putusnya sebuah pasangan. Tidak hanya ketika pacaran. Bahkan sudah suami istri pun cemburu mampu meleraikan perkawian.

Sementara kalau ada orang ketiga biasanya perpisahan juga sering terjadi. Berkaitan dengan orang ketiga, dengan ketertarikan baru, keistimewaan baru maka memudarlah keistimewaan yang ada pada pasangan yang lama. Padahal yang baru belum diketahui kekurangan-kekurangannya apa.

Masalah kecil menjadi masalah besar. Pertengkaran kecil menjadi keributan besar. Deal. Putuslah akhirnya. Sebabnya karena perasaan tak nyaman dekat dengan pasangan menjadikan apa pun yang dilakukan jadi tidak disukai.

Memangnya ada putus baik-baik? Kalau hubungan kita baik-baik saja, mengapa putus?

Itulah yang terjadi. Putus memang terjadi karena hubungan sedang tidak baik-baik saja. Nah, caranya saja barangkali yang disebut baik-baik. Berpisah baik-baik dengan tidak menyimpan dendam. Itu mungkin judul dari tulisan sederhana ini. Kalau hubungannya baik-baik saja. Perasaan ketika bersama masih nyaman-nyaman saja mengapa putus.

Oleh karena itu, ketika memilih pasangan perlu disadari terlebih dahulu bahwa setiap kita punya kelebihan dan kekurangan. Siap menerima kelebihannya juga pasti siap menerima kekurangannya tanpa batas.

Kalau mau enak sendiri, ya memang harus sendiri tak usah memiliki pasangan. Jadi tak ada kata putus dalam kamus kita. Kalau komimen ingin berpasangan, tentu saja saling mengisi. Saling menutupi. Take and give, begitu barangkali istilahnya.***
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 22 lainnya memberi reputasi
23
4.9K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan