i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Tak Ikut Bakar Paspor, WNI Eks ISIS Ogah Hapus Jejak Indonesia


Tak Ikut Bakar Paspor, WNI Eks ISIS Ogah Hapus Jejak Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - WNI eks ISIS, Aleeyah Mujahid (bukan nama sebenarnya), mengaku tak ikut-ikutan seperti WNI lainnya yang membakar paspor ketika bergabung dengan ISIS.

"Kalau saya dulu enggak ada pikiran untuk ngehapus jejak Indonesia saya. Sayang, lagian ah paspor baru, cap-cap di dalemnya buat kenang-kenangan pernah mampir di bumi Allah bagian negara mana saja," kata Aleeyah kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2020.

Aleeyah mengatakan, sebagian besar yang membakar paspor biasanya dilakukan sukarela. Sebab, tak ada yang menyarankan para pendatang baru ke kelompok ISIS untuk menghancurkan paspor. Adapun paspor Aleeyah dirampas pihak ISIS begitu ia tiba di Suriah. "Janjinya bakal dibalikin ternyata enggak," kata dia.

Meski begitu, wanita berusia 25 tahun asal Jakarta ini masih memiliki salinan paspornya yang ia tinggalkan di rumah orang tuanya di Jakarta. Ia juga sempat membuat KTP elektronik pada 2015. Namun, ketika berangkat ke Suriah, ia hanya membawa KTP lamanya. "Sedangkan e-KTP tak tinggal di meja belajar. Buat jaga-jaga."

Aleeyah pertama kali meninggalkan Jakarta pada Desember 2015. Melalui Turki, ia memasuki wilayah ISIS di Suriah pada Juli 2016 bersama suaminya. Ia mengatakan, niatnya ke sana untuk mencari kehidupan lebih baik. Bukan soal ekonomi, tetapi keselamatan agama. Ia ingin tinggal bersama umat muslim dari seluruh penjuru dunia dan rela diatur hukum Islam berdasarkan Al Quran dan sunnah.

Beberapa bulan menetap di sana, Aleeyah mulai melihat kebobrokan ISIS, terutama setelah kejatuhan Mosul pada akhir Oktober-awal November 2016. Berdasarkan pengalamannya, bergabung dengan ISIS sama seperti terlibat dalam sebuah kelompok gangster atau mafia bertopeng Islam. "Pas lo mau keluar, susah. They will never leave you alone."

Ketika ISIS mulai digempur habis-habisan pada 2017, Aleeyah dan anaknya pun dibawa ke kamp pengungsian hingga berakhir di kamp Rojava. Selama lebih dari 2 tahun ia berdoa dan berharap untuk bisa pulang ke Indonesia.
sumber

☆☆☆☆☆

Gitu ya? Lantas apa? Mau balik ke Indonesia? Gak semudah itu Marimar.
Semua juga bisa bilang gak bakar passport. Bilangnya diambil sama ISIS. Gampang koq.

Ada salinan? Maksudnya foto copy? Emang berguna? KTP aja kalau foto copynya, gak berlaku andai ada razia. Foto copy bisa diedit koq. Dan bisa jadi itu editan lalu difoto copy.

Yang jelas, situ ada disana sebagai bagian dari ISIS. Mau menyesal mau gak, itu bukan urusan rakyat Indonesia. Terlalu mahal harganya jika kalian kembali kesini.

Situ datang kesana mencari negara yang katanya menjaga Islam? Artinya situ gak menganggap Indonesia menjaga agama disini. Ya sudah, ngapain kembali?

Mati keringlah kalian disana. Lupakan Indonesia. Sebab rakyat Indonesia juga melupakan kalian. Kalian hanya sampah tak berguna.

Oh ya. Tolong sebutkan semua pendukung kalian di Indonesia ini. Siapa-siapa tokoh-tokoh penting di Indonesia yang mendukung kepergian kalian. Kalau kalian bisa jujur, mungkin ada sedikit saja pengampunan dari pemerintah kepada kalian atau salah satu dari kalian. Ini penting, sebab disini, di Indonesia, banyak tokoh yang sebenarnya mendukung kalian tetapi malu-malu untuk berterus terang. Bisa saja mereka sebenarnya punya koneksi diluar sana untuk menampung kalian. Bisa saja ada dana yang mengalir buat kalian dari mereka disini. Kami tak terlalu percaya PPATK, sebab selama ini PPATK terlalu sungkan untuk membuka aib-aib tokoh-tokoh yang melakukan pencucian uang atau membantu untuk hal-hal yang merugikan bangsa dan negara ini.

Aleeyah Mujahid? Nama yang tidak Indonesia sekali. Atau tadinya nama situ Tumini? Atau Markonah?

Kalian mencari jihad bukan? Kalian siap mati disana? Lantas kenapa merengek kepada pemerintah Indonesia? Pemerintah yang dianggap thogut oleh kalian?

Maaf. Tak ada tempat buat kalian disini. Bagi kami, kematian kalian tak ada harganya. Tak ada nilainya. Bahkan seekor anjing lebih bernilai saat dia mati dibanding kalian. Anjing yang setia akan ditangisi oleh yang menyayangnya. Kalian?

Sudahlah.
Lupakan keinginan kalian untuk datang kembali ke Indonesia. Dan kami akan tetap melawan keinginan pendukung-pendukung kalian disini yang menginginkan kalian pulang dengan alasan kemanusiaan.

Kami yakin. Mereka punya agenda tersendiri buat Indonesia. Menginginkan perang diluar sana dibawa ke Indonesia.

Mati saja kalian semua disana.

Avtex
azirma.ayrus
4iinch
4iinch dan 77 lainnya memberi reputasi
78
9.3K
179
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan