Siapa Bilang Orang Jogja Kalem? Ini Buktinya, Gan!

Welcome To My Thread, Gaes!

Kebanyakan orang Sunda bilang kalau orang Jawa itu kalem. Intinya kalemnya itu mengalahkan orang Sunda, kok bisa? Entah aku juga gak tahu.

Ada salah satu kerabatku yang tinggal di Jawa Tengah, tepatnya di Jogja atau nama panjangnya Daerah Istimewa Yogyakrta. Meski sudah berulang kali dikunjungi, Jogja selalu menjadi istimewa bersama kenangan-kenangannya.

Sebagai seorang pelajar, kalian pasti ingin piknik alias liburan kan? Liburan untuk menyegarkan otak yang harus berfikir di sekolah dengan banyaknya pelajaran. Terutama pelajaran Matematika. Aduh, angkat tangan deh!

Nah, pada tanggal 23-27 Januari 2020, aku mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Jogja, tentunya pertemuan ini menjadi salah satu momen yang kunantikan. Sebab, aku berharap bisa bertemu dengan Kaskuser Jogja. Siapa lagi kalau bukan @mayyarossadan @lintangayudy

Kalian pasti kenal kan? Mereka adalah kaskuser yang tulisannya selalu nampang di populer. Tulisannya selalu dinantikan, inspirasi banget deh.

Demi bertemu dengan mereka. Aku relain enggak masuk sekolah. So, rasanya emang enak sih gak sekolah. Demi mereka elah, haha. Kita yang berada dalam satu grup literasi, sama-sama mendambakan pertemuan.

Finally, you know? Ternyata orang Jogja tidak sekalem yang dibayangkan. Mau tahu alasannya?

1. Tengil dengan Gaya Berfoto yang Super Absurd


Dari setiap gayanya yang bergajulan tak henti-hentinya membuat aku tertawa. Entah setan apa yang merasukinya. Entah hanya sama aku beliau begitu. Entah entah deh!

Belum lagi Tante Lintang yang juga enggak kalah absurd berfotonya. Membuat aku geli.



2. Suka Tiktokan

Jangan salahkan aku jika aku suka main Tiktok, sebab main Tiktok sudah ada sejak aku unyu-unyu. Karena emang bocah sepertiku mainannya Tiktok.

Lain halnya dengan yang sudah ibu-ibu seperti @mayyarossaSubhanallah lihainya orang yang kusangka pendiam lebih dari apapun ternyata doyan Tiktokan. Bisa dilihat di video di bawah ini.



Tak bisa kupungkiri, main Tiktok itu asyik. Dan dengan main Tiktok itu membuktikan kalau orang Joja itu ENGGAK KALEM. Siapapun anda yang tidak setuju denganku. Sialakan komentar di bawah ya! Hihiiii



Gak peduli dengan orang sekitar. Yang penting keinginan hati bisa terpenuhi. Urusan orang lain suk atau enggaknya sama karya kita itu urusan belakangan. So, keep tiktokan. Enjoyed!!

3. Cerewet tapi Baik

Bagiku, keduanya memiliki keistimewaan yang enggak bisa aku sebutkan. Cerewetnya di dunia maya enggak jauh beda sama di dunia nyata. Mereka apa adanya. Jika enggak suka ya enggak suka. Jika suka, ya bilang suka.

Entah apapun pendapat Gansis, bagi seorang Brina, cerewet sama kepo itu beda, haha.

Tapi tidak lepas dari pembicaraan seputar Kaskus. Bagaimana caranya bisa lolos kreator, bagaimana caranya menjalin silaturohim antar penulis. Bagaimana caranya menimba ilmu kepenulisan. Banyak banget deh!

Yang paling membuat aku bahagia adalah saat dijajanin eskrim yang besar. Duh, anak bungsu apapun pasti dituruti. Main ke Gedung Oval, menikmati serunya kot Jogjakarta. Sayangnya babang @ebipo enggak jadi ikut. Tapi akan kuceritakan kisahnya nanti di Thread Traveller. See you soon.







Tulisan Pribadi dan Dokumentasi Pribadi