ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Ego Atau Jiwa? Yang Mana, Pilihanmu?




diolah dari pinterest.com


Hai jumpa lagi dengan Ki Jagat Alit. Ada yang kangen? Nggak?

Aih, Ki Jagat Ge Er tuh.

Ada kue Ada Kelapa
Woke Ndak Pa-pa.

dokpri


Mo ngulik tentang ego versus soul, atau boleh antara ego dan jiwa. Semoga tidak salah mengeksplorasinya. Hemmm.

Dua kata yang jika menjadi pijakan dari cara pandang atau pikiran atau hasrat kamu ini.
Akan memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan kamu selanjutnya.

Sebelum masuk lebih dalam mari menyimak arti kata dari ego dan jiwa sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia.


- ego/égo/ n Psi 1 aku; diri pribadi; 2 rasa sadar akan diri sendiri; 3 konsepsi individu tt dirinya sendiri


- ji·wa n 1 roh manusia (yg ada di dl tubuh dan menyebabkan seseorang hidup); nyawa; 2 seluruh kehidupan batin manusia (yg terjadi dr perasaan, pikiran, angan-angan, dsb): 3 sesuatu atau orang yg utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat.

Dari asal arti kata saja ternyata mempunyai perbedaan yang sangat mencolok.

Oleh karena itu, untuk menentukan kepribadian dan kejiwaan kamu menjadi lebih baikmaka kamu harus mampu membedakan dengan tepat dari dua kata ajaib ini.


Sudah siap?
Ayuk, kita kupas tuntas satu demi satu!





-Ego vs Jiwa ego berusaha untuk melayani dirinya sendiri, jiwa berusaha untuk melayani orang lain.

Ego selalu minta dilayani bahkan malah memperbudak diri. Diri pribadi adalah tujuan akhir, pemuas akhir.

Lain dengan jiwa yang selalu berusaha menjadi pelayan yang menempatkan diri dalam antrian terakhir. Ia akan malu kenyang jika orang lain masih kelaparan. Ia akan malu nyaman jika orang lain gelisah memikirkan hari esok akan seperti apa?


- Ego mencari pengakuan lahiriah, jiwa mencari autentisitas batin


Ego adalah pakaian luar. Yang bangga jika terlihat indah dipandang meski sesunggunya miskin akan makna.

Jiwa adalah pakaian dalam yang tidak terlihat sekejap. Ia menjadi pelindung terbaik bagi hati, yang akan selalu memancarkan kehangatan abadi ke sekelilingnya, menentramkan batin pemiliknya dan orang lain pula.

- Ego melihat hidup adalah persaingan, jiwa melihat hidup sebagai anugerah

Ego selalu memandang hidup adalah arena persaingan, arena kompetisi, saling berlomba untuk saling menjatuhkan. Biasa bangga dan bergembira di atas penderitaan orang lain.

Sedang jiwa memandang hidup sebagai anugerah yang pantas dicintai dan dinikmati dengan segala kesyukuran dan rendah hati. Selalu percaya bahwa Tuhanlah yang sesungguhnya Maha Pemenang dan ia akan menampik predikat sok jago, sok juara.


- Ego berusaha menjaga diri, jiwa berusaha untuk melindungi orang lain

Orentasi ego adalah diri sendiri. Ia akan berusaha sebisa mungkin melindungi kenyamanan diri tanpa pernah memalingkan wajah sedikit pun kepada keamanan dan keselamatan yang lain.

Cukup, diri sendiri yang terlindungi. Sebodo amat dengan orang lain.


-Ego melihat ke luar, jiwa melihat ke dalam

Ego selalu melihat keluar. Pemandangan.luar yang indah, kehebatan orang lain, sehingga ia lupa akan semua kebaikan Tuhan yang sudah ia terima, selalu iri dan buruk sangka dengan kebahagian di luar dirinya.

Padahal jiwa senantiasa melihat ke dalam, ke diri, ke batin yang selalu CUKUP, selalu PENUH akan kebenaran janji Tuhan, sehingga batin akan terpelihara dari nafsu buruk iri dan dengki.



- Ego terasa kurang, jiwa terasa berlimpah


Ego selalu tak pernah puas, ia akan terus merasa kurang, bak meminum air laut yang luas bukan merasa kenyang malah semakin kehausan mencekik dalam dahaga.

Jiwa karena selalu iklas dan berserah ia bagaikan sebuah buli air yang selalu penuh dan setiap waktu siap memberikan air bening nan segar bika suatu saat merasa kehausan. Jiwa akan terpuasi dan buli akan penuh kembali oleh rasa kesyukurannya.


- Ego itu fana, jiwa itu abadi


Jelas ego adalah penyakit, perusak dan pembinasa terbesar. Ia akan membuat segala pencapaian akan berubah sementara, fana dan akan segera hilang lenyap seperti debu tertiup angin lalu.

Lain dengan jiwa, ia akan menjadi bagian meski bersifat kecil ia akan mampu menyatu dengan keabadian yang tiada tara. Karena jiwa adalah kedamaian yang jatuh di bumi dan syurga abadilah tempatnya ia kembali, nanti!


- Ego tertarik pada nafsu, jiwa tertarik pada cinta


Ego dan nafsu adalah setali tiga uang. Ego dan nafsu adalah pasangan. Jika sudah bicara nafsu maka nafsu adalah laksana pedang bermata dua. Ia bisa menusuk ke depan tapi ia bisa melukai bahkan membunuhmu bersamaan.

Sedang jiwa berkendara cinta yang akan kembali kepada pemilik cinta yaitu Tuhan Maha Pencinta itu sendiri.


- Ego mencari kebijaksanaan, jiwa adalah kebijaksanaan

Ego masih sibuk mencari kebijaksanaan, kebijaksanaan semu ternyata. Mana bisa menemukan kebijaksanaan jika nafsu jadi penghalang.

Sedang jiwa yang tenang, sumarah pasrah, setia seyakin mungkin bahwa Kuasa Tuhan meliputi segalanya, maka sulur-sulur kebijaksanan akan betah dan tinggal damai di dalamnya. Jiwa adalah wujud kebijaksanan itu sendiri



- Ego menikmati hadiah, jiwa menikmati perjalanan


Ego hanya tahu menikmati hasil tanpa merasakan proses sehingga apa pun keinginannya atau pun segala pencapaian ia ikrarkan sebagai hadiah yang harus dinikmati dan dirayakan.

Perjalanan jiwa baginya adalah kmong kosong. Ia akan menolak titian jalan lurus, karena ia hanya memandang hasil maka tak segan ia akan melakukan segala cara untuk memenangkan hadiah itu, meski jalan yang diambil adalah jalan pintas yang memalingkan dari kaidah halal dan haram.


= Ego adalah penyebab rasa sakit, jiwa adalah penyebab penyembuhan

Ego jika menjadi pilihanmu ia akan menggiringmu ke arah kehancuran yang akan menghasilkan rasa sakit tak terperi. Ia seperti kuman yang membuatmu menjadi sakit dan nanti kamu akan kehilangan segalanya.

Sedang jika jiwa adalah kebalikannya. Ia akan mampu menjadi penawar bahkan penyembuh yang ampuh karena di dalamnya ada penyerahan dan kepasrahan terbening merengkuh Jemari Tuhan yang akan senantiasa dan serta merta memberikan kuasa penyembuhan bagi segala rupa rasa sakit.


- Ego menolak Tuhan, jiwa memeluk Tuhan

Ego akan menjadikan nafsu menjadi tunggangan. Membedal liar, melesat tanpa melihat nilai, memandang harkat. Nekat dan malah melaju menjauhi Tuhan. Ia pun tak akan pernah ragu meletakan Tuhan di posisi terjauh di dalam hatinya.

Jika jiwa yang kamu pilih, ia akan berjalan seiring mesra, ditanting, dibimbing oleh Tangan Tuhan sendiri, agar dirimu selalu berada dalam pelukan Kasih-Nya.


- Ego berusaha dipenuhi, jiwa adalah keutuhan abadi

Ego akan berubah menjadi hasrat liar yang akan minta selalu dipenuhi. Ego membutuhkan makan, dan dirimu akan habis digerusnya.

Jiwa adalah helai-helai kebenaran yang akan terajut indah menjadi lembaran kain utuh yang penuh pesona. Menjadi " pakaian " hangat yang akan menjaga dan melindungimu dalam perjalanan menuju keabadian.


Akhir dari segala akhir yang akan abadi.


Dan, sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa:

ego adalah aku, jiwa adalah dirimu


Maka, jika kamu memilih ego, ke-aku-anmu lah yang menjadi pusat segalanya. Minta dipenuhi, ingin dilayani bahkan ia tak segan-segan menguasai.

Menjadikan aku sebagai panglima.
Menjadikan aku sebagai raja.
Menjadikan aku sebagi Tuhan.


Aku bagaikan apiyang sangat berbahaya, dapat membakar habis kesejatian dirimu nantinya.

Jika, jiwa adalah pilihanmu. Ia bukan lah api, melainkan embun pagi yang sejuk, yang akan menjadi penghilang dahaga dan pemberi kesejukan dirimu yang selalu mendamba kebahagian semua dan berharap Ridla Allah sebagai Tuhan sesungguhnya.

Yang akhirnya, kesejatian dirimu adalah akhir muara dari pengelanaanmu untuk menemukan Tuhanmu.

Woke, semoga kulikan ini bisa bermanfaaf. Bisa menambah wawasan, membuka cara pandang dan akan menjadi benih-benih kebijaksanaan nantinya.




Selamat beraktivitas

JAGAT ALIT
knoopy
tata604
lina.wh
lina.wh dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.5K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan