Untuk Baginda Nabi
Dari santri pelosok Negeri!


Shalawat beserta salam kuhaturkan, keharibaan Allah bagi diri-Mu kekasih hati.
Insan suci pembawa ajaran kebajikan, panutan seluruh alam.
Rindu dari sudut relung kalbu, menggebu berharap temu.
Secarik kertas ini kutulis dengan cinta, beriramakan kasih tanpa batas.
Pena terukir pelan, mengangungkan kemuliaan.


Dari Al-Qur'an, hadist, kisah dan kalam kukenal Engkau. Sosok Pria santun nun tampan, wajah teduh memberikan perlindungan!
Nabi Muhammad Shallaullahu 'Alaihi Wassallam
Aku mendamba untuk jumpa, merindu senyum dan juga sapa.


Aku hendak bercerita dengan surat ini, di sini aku dan semua umat-Mu berjajar menunggu batas akhir masa.
Bukan karena kami putus asa akan dunia, hanya saja kami lebih rindu akan diri-Mu, wahai kekasih yang tercinta.
Tak ada rindu yang sebesar ini, sungguh cinta sedalam hati, hanya untuk Mu kekal abadi.


Ya Habibi, sunah-Mu kami ikuti!
Bolehkah Engkau bangga dengan kami?
Puasa senin kamis, shalat dhuha, membaca surat al-kahfi di hari jum'at, shalat tahajud di sepertiga malam, menikah, dan masih banyak lagi sunah yang kami lakukan. Ini bukan riya'wahai Nabi, ini hanya sedikit bukti bahwa kami umat-Mu, benar-benar cinta dan berharap syafaat di akhir masa. Saat kami tidak bisa meminta bantuan dengan siapa pun, kecuali hanya kepada-Mu!

Dari riwayat yang kudengar dari Guru ngaji, nanti di Padang Mahsyar kami akan menerima pengadilan, atas apa-apa yang dikerjakan saat kami masih hidup di dunia.
Di sana kami hanya bisa menangis, bingung, karena dosa kami lebih besar dari amal kebaikan.
Lari ke sana dan ke mari, meminta bantu para Nabi, namun hanya Engkau lah yang bisa menolong kami!


Ya Rasulullah, sudikah Engkau memberikan syafaat kepada kami?
Umat-Mu yang penuh dosa ini.
Semoga dengan shalawat yang terlantun dari lisan dan hati, bisa memberatkan timbangan amal baik kami.


Ya Habibi, ini lah surat kecilku, mewakili sahabat santri dari pelosok Negeri.
Santri yang mengikuti dawuh Kyai, dzuriah penyebar kebaikan ilmu dan mengajarkan sifat-Mu Nabi untuk kami teladani.

Ya Habibi Nabi, terima kasih telah Engkau ajarkan kami cara hidup.
Telah menuntun kepada arah yang lebih baik.
Menjadi tauladan, pimpinan, dan dambaan.
Jika Engkau tak lahir di tahun Gajah, mungkin hari ini kami dalam gelap pengap dan kesah.
Tak bisa dibayangkan, 'kan jadi apa kami sekarang?