Kabar mengejutkan datang dari Inggris, seorang Warga Negara Indonesia bernama Reynard Sinaga di hukum seumur hidup dengan tuduhan pemerkosaan terhadap 48 orang pria Inggris.

Reynard pertama kali ditangkap oleh Kepolisian Manchester Raya pada tahun 2017, setelah mereka menerima laporan dari salah seorang korban yang keburu tersadar saat Reynard sedang melakukan tindakan tak senonoh terhadap dirinya.

Berdasarkan laporan tersebut kemudian polisi menangkap dan melakukan penyeledikan lebih lanjut kepada Reynard, dan hasilnya sangat mengejutkan kepolisian inggris.

Dalam smartphone milik Reynard ditemukan berbagai rekaman aktivitas seksual saat dirinya sedang melakukan pemerkosaan. Lantas polisi mengembangkan kasus ini dan menggeledah apartemen milikinya di Prince Street Manchester.

Dalam apartemennya kemudian ditemukan kembali unit smartphone lain yang terdapat rekaman yang sama dengan HP yang sebelumnya sudah disita, beberapa Id Card milik korban, dan Jam tangan.

Berdasarkan pengembangan penyelidikan polisi inilah kemudian Reynard harus men jalani 4 fase sidang, dengan 159 kasus.

Modus yang digunakan Reynard untuk menjalankan kejahatannya tersebut ialah, dirinya menunggu para korbannya tersebut keluar dari bar atau klub yang memang bertebaran di wilayah tempat tinggalnya tersebut.

Dalam kondisi terpengaruh alkohol para korban itu kemudian di ajak ke apartemen nya. Sesampainya di apartemennya ia membius korbannya hingga tak sadarkan diri.

Hal ini lah yang membuat sebagian besar korbannya tidak pernah sadar bahwa mereka telah dirudapaksa atau dilecehkan oleh pelaku.

Namun berkat rekaman video yang tersimpan dalam HP pelaku, korban-korban tersebut akhirnya tahu setelah dihubungi polisi.Beberapa korban bahkan mengalami rudapaksaan lebih dari satu kali.

Polisi bekerjasama dengan pakar forensik dan toksikologi yang dihadirkan di pengadilan menemukan bahwa obat bius yang digunakan oleh Reynard adalah jenis GHB (gamma Hidroperoxide).

Obat bius ini mempunyai efek membuat korban tak sadarkan diri dalam jangka waktu yang cukup lama, serta dapat mengendurkan otot-otot di dalam tubuh. Sehingga saat penetrasi lewat anus terjadi, korban tak merasakan apapun dan si pelaku dapat dengan mudah melakukannya.

Namun berbagai tuduhan ini sempat dimentahkan oleh Reynard dan tim pengacaranya. Dirinya keukeuh menyatakan bahwa hubungan yang terjadi atas dasar suka sama suka.

Adapun yang terlihat dalam rekaman dengan durasi berjam-jam tersebut yang memperlihatkan korban pingsan atau tak sadarkan diri, serta beberapa orang diantaranya mendengkur, merupakan bagian dari fantasi seksual keduanya.

Reynard Sinaga ini merupakan Mahasiswa program doctoral di University of Leeds di Kota Leeds Inggris. Namun ia tinggal di Manchester dimana ia menyelesaikan program double degree magister nya.

Ia meraih gelar SI di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur di salah satu Unibersitas di Indonesia. Namun program doctoralnya ia mengambil jurusan Human Geographic.

Ia datang ke Inggris pada tahun 2007, polisi memperkirakan laku tak senonohnya itu sudah dilakukan lebih dari 10 tahun. Dengan korban diperkirakan mencapai 190 orang.

Walaupun yang baru berani mengakui dan dijadikan dasar dakwaan hanya 48 orang. Sebagian besar dari mereka malu bahwa diri mereka dirudapaksa oleh seorang pria lain.

Karena sebagian besar korbannya tersebut merupakan pria-pria inggris yang memiliki orientasi heteroseksual, dari 48 korban tersebut hanya 3 yang memiliki orientasi homoseksual.

Dengan rata-rata usia korban 21 tahun, yang termuda usia 17 tahun dan yang tertua usia 36 tahun.

Stigma dan depresi akibat menjadi korban rudapaksaan pria menjadi salah satu faktor yang menyulitkan polisi dalam mengembangkan kasus ini, padahal korban-korban lain masih banyak.

Sidangnya sendiri mulai berlangsung sejak bulan Juni tahun 2018. Pengadilan Manchester baru memberikan izin untuk memberitakan hal ini setelah sidang tahap ke tiga dan ke empat selesai dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2020.

Perilaku seksual Reynard ini disebut oleh Polisi inggris sebagai perilaku Predator sex karena intensitas begitu rapat dengan korban yang sangat masif.

Serem yah...hadeuh memalukan alih alih berprestasi malah melakukan yang oleh kepolisian Inggris di sebut Pemerkosaan terbesar selama ini.

Sumber.

https://www.bbc.com/indonesia/amp/dunia-50911264

https://thetab.com/uk/leeds/2020/01/...rape-50203/amp