Semua mata tertuju di laga terakhir Persija Jakarta, mereka menanti legenda Macan Kemayoran dengan No. 20 berbicara. Walau berhasil di kalahkan oleh Persebaya, tapi hati Persija tetap tangguh. Mereka ingin melihat Bambang Pamungkas berkata dengan puisinya.

Bukan rahasia lagi seorang Legenda pemain sepakbola yang di punya anak bangsa, bukan hanya untuk Persija Jakarta tapi juga untuk Timnas Indonesia. Semua anak yang bermain bola tentu mengidolakan Bambang Pamungkas, ini terbukti dengan penuhnya Gelora Bung Karno. Ratusan pasang mata menangis mengiringi langkah Bambang Pamungkas.





Di usia yang mencapai hampir 40 tahun memang bukan usia muda untuk Bambang Pamungkas, lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan di Persija Jakarta membuat ia juga memutuskan untuk Pensiun lebih cepat. Sundulan Bambang Pamungkas menjadi kenangan indah bagi kami sebagai suporter yang tahu kiprahnya memang bukan untuk Persija Jakarta saja.

Semua tahu Bambang Pamungkas bukan asli Jakarta, namun lahir di Semarang pada tahun 1980 tapi dedikasinya untuk Persija Jakarta tidak usah diragukan lagi. Jebolan Diklat Salatiga itupun akhirnya di pinang oleh Persija Jakarta di tahun 1999 dan karirnya pun beranjak naik. Hingga di tahun 2005 pernah bermain di Selangor FA hingga tahun 2007, kiprahnya di Malaysia pun di puji oleh pendukung Selangor Bambang Pamungkas menjadi ikon baru Selangor.



Namun ia pun segera kembali di Persija Jakarta, hingga di 2013 ketiga Liga Indonesia banyak masalah ia pun loncat ke Pelita Bandung Raya dan dianggap penghianat. Dan Indonesia pun resmi di banned FIFA karena pengurus PSSI nya tidak becus banyak permainan tak kasat mata di tubuh PSSI, hingga akhirnya di tahun 2015 Bambang Pamungkas pun kembali ke Persija Jakarta hingga saat ini di akhir tahun 2019 ia pun berniat untuk gantung sepatu.

Kiprahnya di Timnas Indonesia pun tak bisa di remehkan dari tahun 1999 hingga 2012 ia telah menjadi kebanggan Timnas Indonesia. Ia sudah pensiun lebih dulu untuk Timnas, dan sudah saatnya juga ia undur diri dari hiruk pikuk sepakbola yang membesarkan namanya. Tapi ikon Persija hingga saat ini tetaplah Bambang Pamungkas yang telah mencetak lebih dari 200 gol.





Terima Kasih BP 20, namamu besar berkat kerja kerasmu saya sebagai penggila bola hanya bisa mengatakan tetaplah berkarya seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, Bima Sakti, Aji Santoso di tunggu kiprahmu di ranah pelatih atau ingin menjadi bagian management dari Persija?

Setidaknya suaramu masih dibutuhkan untuk memajukan persepakbolaan Indonesia, memotivasi anak-anak berbakat yang mengidolakan dirimu. Lupakan kemenangan Persija di tahun lalu yang menyebabkan Joko Driyono tersangkut kasus mafia, dan lupakan Persija yang saat ini terseok-seok di papan bawah saat nya menatap masa depan. Karena di tangan Iwan Bule bukan tak mungkin Liga Indonesia akan bebas politik dan mafia, imbasnya timnas u20 akan melayang di piala dunia 2021 dengan gagah. Saya harap ada sentuhan Bambang Pamungkas untuk mencetak bibit muda di Persija Jakarta yang muaranya untuk Timnas Indonesia.



Ada yang menarik ketika seorang legend ingin berpisah, hujan mengguyur kota Jakarta tapi drainase Gelora Bung Karno sangat bagus. Dan sayang sekali melawan tim kuat Persebaya ketika Pak Djokdri telah tiada, adalah langkah berat bagi Persija untuk memenangkan laga. Dan benar saja pil pahit harus di telan pada laga terakhirmu mas BP.

Bahkan di tengah kepungan Banjir Jakarta di senayan tak menyurutkan langkah the Jak yang semangat untuk menonton kehadiranmu di laga terakhir, semoga saja genangan di senayan itu bukan menjadi kenangan untuk Pak Anies yang menemui dirimu di Gelora Bung Karno. Lekaslah berbenah dengan tata kota yang baik jangan banyak tata kata, semoga ini sebuah tanda bahwa Jakarta memang harus segera di pindah Ibukotanya.



Respect selalu untukmu Bambang Pamungkas, No. 20 tak kan tergantikan salam hangat saya c4punk see u next thread.