i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Tentang Chat Mesra Ustadz Abdul Somad Dengan Wanita Lain Versi Mellya


Tentang Chat Mesra Ustadz Abdul Somad Dengan Wanita Lain Versi Mellya

Jakarta - Hakim Majelis Abdul Rahum Cs di Pengadilan Agama Bangkinang menolak unsur orang ketiga dalam perkara cerai ustaz Abdul Somad dan Mellya Juniarti.

Dalam perkembangannya, Mellya ternyata memang mengajukan bukti sebagai unsur pendukung ke PA dalam proses perceraiannya.

Melly menilai ada perempuan ketiga dalam rumah tangganya dengan UAS. Gimana ceritanya?

Jadi, dalam proses perceraian di PA Bangkinang, Melly menunjukkan sejumlah bukti chatting WhatsApp UAS dengan perempuan WN Malaysia, inisial TN. Melly menyodorkan puluhan bukri screenshot percakapan itu.

Isinya soal rencana menikah di Thailand, percakapan mesra, hingga UAS yang menceritakan hubungan rumah tangganya yang retak. Yang membuat Mellya cemburu, perempuan itu memanggil UAS dengan panggilan 'Abang', padahal bila dengan orang lain dipanggil 'Ustad'.

Dalam perkembangannya, PA Bangkinang menolak bukti chatting tersebut dengan alasan belum diuji secara digital forensik oleh pihak berwenang.

"Suatu sistem elektronik memastikan haruslah dapat membuktikan bahwa telah dilakukan upaya yang patut untuk telah dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan informasi elektronik tersebut, disamping cara mendapatkannya harus sesuai hukum, maka oleh karena itu, Majelis Hakim berpendapat alat bukti berupa screenshot yang diajukan pihak berperkara belumlah memenuhi syarat-syarat di atas, sehingga alat bukti tersebut tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut, dan dikesampingkan,"

Soal bukti elektronik itu diatur dalam Pasal 5 ayat 4 UU ITE dan Pasal 6, Pasal 15 dan Pasal 16 UU ITE.

"Informasi elektronik dan dokumen elektronik menjadi alat bukti elektronik (digital evidence), sedangkan hasil cetak dari Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik akan menjadi alat bukti surat," ucap majelis.
sumber

☆☆☆☆☆☆☆

Tak ada seorangpun wanita di dunia ini yang tak pernah merasakan cemburu. Bahkan istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah RA, pernah merasakan kecemburuan yang luar biasa.

Hinalah seseorang yang menutupi urusan syahwat dunia denga bau surga, dengan dogma, dengan tekanan terhadap istrinya dan mengatakan bahwa sang istri bukanlah istri yang shalihah. Sejak kapan ukuran keshalihahan seorang wanita diukur dari kerelaannya menerima poligami? Bukankah seorang wanita juga punya hak untuk menolak?

Laki-laki, jika dia mempunyai muka yang buruk tapi mempunyai kekuatan finansial, maka dia akan berubah menjadi manusia yang banyak maunya. Istri yang telah mendampinginya dengan ikhlaspun tak pernah dinilai berbakti.

Ingat kasus Kiwil yang jelas buruk muka? Ternyata juga dia buruk akhlak. Padahal dia adalah alumni 212 yang katanya pembela agama. Kelompok yang merasa memegang kunci surga.



Nyatanya tabiatnya tak ubah seperti binatang. Bagaimana mungkin dia yang berbalut topeng agama bisa menggauli dengan paksa kapanpun dia mau terhadap mantan istrinya yang sudah dicerai? Padahal dia tak lagi menafkahi anak dan mantan istrinya.

Ingat kasus Ustadz Ahmad Al Habsyi yang ternyata menyimpan istri siri hinggat tahunan tanpa berani jujur terhadap istri sahnya? Kegarangan di podium mimbar ceramah ternyata tidak berbanding lurus dengan keberaniannya berkata jujur terhadap istrinya.



Nyata bahwa kemunafikan itu akan tetap terkuak meskipun dibungkus dengan jutaan lapisan jubah agama.

Memalukan sekali jika ketidakberdayaan seorang perempuan, seorang wanita, harus dikalahkan oleh narasi memojokan dan embel-embel agama. Dan sayangnya, publik percaya terhadap manusia-manusia munafik ini hanya karena mereka seorang pemuka agama. Semua dibutakan oleh pesona fiktif.

Silakan saja beristri 4 jika mampu. Tapi jangan menistakan seorang wanita jika dia tak mau dipoligami. Jangan seperti banci yang bersembunyi dengan topeng jati diri yang lain.

Mau Imam Besar sekalipun. Mau ulama kharismatik sekalipun. Mau ustadz sejuta follower sekalipun, jika dia memaksakan kehendaknya memuaskan syahwat birahinya dengan embel-embel ganjaran surga bagi istrinya, hina!!!!

Cukup sudah mengelabui wanita dengan embel-embel surga. Bagaimana mungkin dia harus merasakan neraka dunia sementara suaminya merasakan surga dunia.

Yang begini dibilang pembela agama?
Agama pala lu!
Diubah oleh i.am.legend. 11-12-2019 11:56
Justika1118sebelahblog4iinch
4iinch dan 65 lainnya memberi reputasi
64
13.4K
152
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan