exorio
TS
exorio
Cara efektif berhenti merokok part 2 : Vaping VS Smoking (18+)
Nyambung dari sini :

https://www.kaskus.co.id/thread/5dd7...ntroduction-18

Ketika gue nge-restart vaping beberapa bulan lalu dan bawa boxmod gue kemana-mana, reaksi orang umumnya negatif banget. Salah satunya kenalan gue yang udah bapak-bapak, yang mana dia seorang perokok berat.

Pas gue tunjukkin vaping device gue, berasanya reaksinya lebay banget gitu, kayak gue nunjukkin suntikan heroin atau semacamnya. Dan omongan dia yang beberapa ngawur banget; takut ketagihan, itu banyak dipake buat narkoba, singapore malaysia udah ngelarang, dst.

Tiga itu yang paling gue inget dari respon dia. Nah gue jelasin satu per satu.

Vaping bikin ketagihan

Ada dua hal yang mau gue bahas disini, tapi sebelumnya tonton dulu video ini sampai habis :



Zat yang bikin perokok ketagihan itu nicotine. Liquid yang elo konsumsi buat vaping ada banyak pilihannya termasuk yang mengandung nicotine, tapi ada juga yang 0mg nicotine, dalam arti tidak mengandung nicotine sama sekali.

Bahan utama yang digunakan dalam liquid vaping itu cuma 3; VG dan PG (Vegetable Gliceryn dan Propylene Glycol) ditambah perasa. VG dan PG disebut-sebut sebagai cairan yang mendekati alkohol, ketika menguap cuma menjadi uap air. Nah apabila elo vaping dengan liquid 0mg nicotine, zat yang bikin elo ketagihan sudah engga menjadi faktor. 

Faktor kedua (setidaknya dari pengalaman gue sendiri) yang bikin perokok susah berhenti yaitu kegiatan merokok itu sendiri (seperti yang udah gue bahas di bagian pertama).

Rata-rata orang yang beralih dari smoking (merokok) ke vaping itu biasanya setelah mereka bisa lepas dari rokok, mereka ga akan terus kontinu vaping.

Total gue udah 3 bulan berhenti merokok, dan tiga hari belakangan saat gue menulis post ini gue coba ga vaping sama sekali. Sejauh ini ga masalah.

Di video diatas, narasumber mengatakan zat karsinogen. Tapi yang mana? VG, PG atau perasa?

Jadi lo lebih pinter daripada dokter? Engga lah. Simplenya dokter kalo researchnya ga beres juga ya kesimpulannya ga nyambung. Yang jelas dia ga sebut zat karsinogennya yang mana.

Zat karsinogen pada rokok utamanya muncul karena adanya pembakaran (dan rata-rata pembakaran lainnya, misalnya gosong pada makan; acrylamide). Tapi vapor pada vape device dihasilkan dengan pemanasan/penguapan, BUKAN pembakaran.

Satu hal yang gue sepakat sama doi, iya memang bagusnya tidak merokok DAN tidak ngevape. Tapi bagi para perokok yang mau berhenti apabila vape dicoret dari salah satu alternative untuk berhenti itu malah menyusahkan, karena selama ini (setidaknya dari diri gue pribadi) cara berhenti merokok yang lain itu TIDAK EFEKTIF sama sekali.

Sisanya zat iritatif, toxic, induksi inflamatif, yang mana? Studi-studi penelitian yang mana?

Vaping dipake buat narkoba

Nah ini serius gue baru denger dari si om itu. Yang ada vaping itu salah satu cara konsumsi THC/Cannabinoid alias zat-zat aktif dalam ganja. Mungkin karena emang gue belon ngegali sejauh itu.

Tapi jelas gue akui aja, yang namanya penyalahgunaan jelas pasti ada. Obat batuk aja sering disalahgunakan untuk mabuk. Tapi apa itu berarti obat batuk semerta-merta dilarang?

Yang paling bikin kesel, memang pada akhirnya penyalahgunaan vaping yang akhirnya menimbulkan kasus penyakit paru-paru misterius. Vaping device di amerika banyak digunakan untuk ngevape cartridge ganja yang engga jelas asal muasalnya (black market). Dan ini imbasnya ke semua jenis vaping termasuk vaping reguler.

Belakangan sudah diketahui, penyebab utama penyakit paru-paru misterius itu yaitu Vitamin E acetate, sebagai pelarut minyak THC. Dan sekali lagi, vitamin E acetate tidak ada dalam liquid yang umum dijual dipasaran bebas (vaping reguler).



Sang narasumber di video sebelumnya menyebutkan kasus di amerika. Kalo lo telusuri lebih dalam, jelas kasus-kasus itu disebabkan akrena vaping untuk THC, bukan vaping yang umum.

Malaysia dan Singapore sudah melarang

Liquid pertama gue justru buatan Malaysia, namanya Nasty Juice Mango. Ini bukan iklan ya. Jadi gue rasa industri vaping disana udah berkembang duluan. Masalah pelarangannya entah gue ga terlalu ngikutin di Malaysia.

Singapore, dari awal memang melarang, bukan sekedar vapingnya saja tapi kepemilikan device e-cigarrette (apapun yang bisa digunakan sebagai rokok) bisa diganjar pidana disana.

Nah anehnya, Singapore melarang vaping tapi rokok konvensional tetap dijual disana. Kalo yang gue telusuri, sepertinya ini yang bakal dijalankan di Indonesia juga. Vaping dilarang, tapi rokok konvensional tetap dijual bebas. Aneh kan?

Rokok konvensional VS Vape

Culprit utama yang bikin rokok itu jahat yaitu kandungan tar, yang mana di vaping tar itu ga ada sama sekali. Jadi walaupun ada rokok dengan 0 mg nicotine diluaran sana, tetap zat-zat hasil pembakaran itu yang sangat jahat dan merusak paru-paru.



Public Health England sudah menyimpulkan bahwa vape 95% lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

Tapi jelas memang gue akui, 95% LEBIH aman bukan berarti 100% aman. Itulah mengapa, sebaiknya vape digunakan sebagai sarana untuk berhenti merokok, bukan hobi apalagi kebiasaan baru.
Diubah oleh exorio 02-12-2019 07:48
zeronimobugambrengsebelahblog
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
18
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan