noviarini21Avatar border
TS
noviarini21
Antonio Conte Dan Misi Untuk Menyelamatkan Serie A

gambar: squawk.com

Pada akhir bulan Mei 2019 lalu, laman resmi Inter Milan telah mengumumkan bahwa Antonio Conte secara resmi menjadi pelatih baru untuk menggantikan pendahulunya Luciano Spalletti. Penunjukan dirinya sebagai nahkoda anyar Nerazzurri menandai kembalinya Conte melatih setelah hampir setahun lamanya beristirahat sejak ia dipecat oleh Chelsea pada Juli 2018.
Serie A bukanlah sesuatu yang asing bagi Conte. Ia telah menjadi tamu agung di negaranya setelah mampu meraih banyak kejayaan baik sebagai pemain maupun pelatih saat mengenakan seragam klub Kota Turin, Juventus. Sebenarnya, kembalinya Conte bersama Inter Milan menuai sentimen negatif khususnya dari para suporter Juventus. Namun, Conte memilih mengabaikan semua hujatan yang mengarah padanya. Selain itu, mantan pelatih Chelsea tersebut juga diragukan akan mampu melakukan hal persis seperti yang ia lakukan di Juventus.

Namun, hingga memasuki pekan ke-14 musim ini, Antonio Conte benar-benar mengejutkan banyak orang ketika ia menjadikan Inter Milan satu-satunya tim yang mampu bersaing di puncak klasemen bersama Juventus. Tentu saja apa yang tengah dilakukan oleh Conte tidak serta merta membuat Inter menjadi favorit juara. Akan tetapi, dibandingkan dengan apa yang terjadi musim lalu, para penggemar Inter Milan boleh sepenuhnya berharap bahwa Conte akan membantu tim untuk disegani kembali dan membawa pulang gelar juara yang telah lama hilang dari Giuseppe Meazza.

Mengambil alih kekuasaan di Inter Milan bagi Conte bukan sekedar membawa misi mengembalikan martabat Inter Milan sebagai tim besar di Italia. Lebih dari itu mantan pelatih Gli Azzurri ini diharuskan menjalankan misi khusus di pundaknya. Dia diharapkan mampu menggulingkan dominasi Juventus demi menyelamatkan Serie A dari situasi yang sangat membosankan yang telah berlangsung selama bertahun-bertahun.



Akankah Antonio Conte melalui racikan taktisnya bersama Inter Milan mampu menggulingkan dominasi Juventus?

Antonio Conte memang bukan satu-satunya pelatih yang mengusung misi mengangkat kejenuhan dominasi juara oleh tim tertentu. Setidaknya dari lima kompetisi kasta tertinggi di benua Eropa, tiga kompetisi liga lainnya didominasi oleh tim-tim tertentu. Seperti kompetisi Liga Jerman (Bundesliga) dan Perancis (Lique 1), media dan para penggemar Serie A tampaknya tidak lagi terlalu peduli tentang perdebatan tim mana yang akan dinobatkan sebagai juara. Pada setiap akhir musim kompetisi sepakbola Italia selama 8 tahun terakhir, tidak ada nama lain selain Juventus yang terus berdiri di podium tertinggi sebagai perengkuh mahkota juara Serie A. Tak terkecuali musim 2019/2020, hal itu akan kembali terulang.

Liga yang dulu pernah dianggap salah satu kompetisi  menarik dan paling kompetitif di dunia, kini faktanya adalah hanya  Juventus yang boleh memenangi gelar juara Serie A. Borussia Dortmund bersama Jurgen Klopp (musim 2010/2011, 2011/2012) dan Monaco dengan Leonardo Jardim (musim 2016/2017) telah dihormati dan menerima berbagai pujian sebagai pahlawan karena pernah berhasil memutus dominasi Bayern Munchen dan PSG.  Akan tetapi hal itu tak pernah terjadi di Serie A, seperti tidak ada tim yang memiliki sumber daya  mumpuni dan keberanian untuk melakukan persis yang dilakukan oleh Dortmund dan Monaco.

Napoli dulunya adalah satu-satunya tim yang mampu memutus mata rantai dominasi tersebut, akan tetapi hal itu hanya terjadi ketika tim ini dipimpin oleh Maurizio Sarri (malangnya Sarri kini ada di Juventus). Bahkan di musim 2016/2017 dan 2017/2018, Il Partenopei nyaris mengalahkan si Nyonya Tua untuk memenangkan Scudetto, meskipun akhirnya hal itu urung terjadi ketika masalah di balik layar telah mempengaruhi kinerja dan moral tim menjelang kompetisi berakhir.


gambar: goal.com

Untungnya, kini para penggemar Serie A menyambut kembali kehadiran Antonio Conte dan mengubah Inter Milan menjadi tim yang kuat sehingga mampu bersaing secara adil dengan Juventus. Tidak hanya memiliki skuad berkualitas dengan nama-nama bagus di setiap posisi seperti Romelu Lukaku, Nicolo Barella, Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Marcelo Brozovic, Lautaro Martinez dan lainnya.

Antonio Conte juga memiliki segudang pengalaman, gaya bermain yang taktis, dan kemudahan untuk berbaur dengan anak buahnya. Selain itu, Antonio Conte telah memenangkan begitu banyak gelar baik sebagai pemain maupun pelatih yang membuat dirinya sedikit berbeda dari Maurizio Sarri. Mental juara mungkin akan menjadi senjata rahasia untuk membantu Inter Milan versi dirinya meraih kesuksesan dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang dilakukan Napoli dibawah Maurizio Sarri.

Bagi Antonio Conte, Inter Milan bukanlah jelmaan teranyar dari aksi gagal juara Napoli. Apa yang telah dilakukan mantan pelatih Italia ini di Inggris dalam balutan warna biru Chelsea akan membuat para penggemar Inter Milan sepenuhnya percaya diri bahwa Inter Milan akan berhasil membawa gelar scudetto ke-19 dalam sejarah tim. Pada saat yang sama, Conte akan memenuhi misi menyelamatkan Serie A dengan menggulingkan dominasi Juventus selama bertahun-tahun.

Referensi:

Goal.com

Inter.it

Transfermarkt.com, dll.

kumaniaks
nona212
tien212700
tien212700 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.6K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan