Richy211Avatar border
TS
Richy211
Ahmad Tohari dan Karyanya Ronggeng Dukuh Paruk yang Fenomenal


Hay GanSist Apa Kabarnya?


Kembali lagi di threadRichy dengan event yang diadakan oleh KASKUSXMLDSPOT dalam rangka MLDSPOTKONTENHUNT. Wuidih, yang pasti event ini bakalan keren abis. Dalam event ini mancakup 4 pilar yang bisa kamu angkat GanSist, yaitu INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY dengan cita rasa lokal alias TASTETHELOCAL. Memang sih yang bercita rasa lokal memang lebih tasty dan autentik gitu. Sekarang yang berbau lokal juga bisa go Internasional loh, jadi jangan salah.

Pada kesempatan yang indah ini ane mau berbagi kisah tentang sosok yang sangat menginspirasi (INSPIRING PEOPLE) terutama dalam bidang literasi. Beliau adalah bapak Ahmad Tohari. Ahmad Tohari ini berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah di sebuah dusun di Tinggarjaya, Jatilawang. Beliau lahir pada 13 Juni 1948 berarti usianya sekarang sudah 71 tahun.



Sumber: sini


Tentang kehidupan pribadinya, Ahmad Tohari orang tuanya adalah seorang kiai dan bekerja sebagai pegawai KUA di kantor agama. Sementara ibunya adalah seorang pedagang kain. Ahmad Tohari mempunyai seorang istri bernama Syamsiah.

Ahmad Tohari yang kita kenal adalah sosok sastrawan dan budayawan di Indonesia. Dulu, beliau menempuh pendidikan jurusan kedokteran pada tahun 1967 di Ibnu Khaldun, Jakarta. Kemudian beliau melanjutkan studinya di Universitas Jenderal Soedirman di Fakultas Ekonomi sekaligus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Konon, beliau sudah mencintai hobi menulis sejak kuliah. Tulisan yang dibuatnya lebih berhubungan dengan kebudayaan dan biasanya tulisan tersebut dikirimkan ke media cetak. Dari sinilah beliau kemudian terjun di dunia jurnalistik dengan menjadi staf redaktur harian Merdeka, majalah Keluarga dan majalah Amanah di Jakarta.

Ahmad Tohari kemudian melebarkan sayapnya menjadi seorang penulis dan menghasilkan karya dalam bentuk novel. Novel karya beliau yang dikenal seantero jagad raya yaitu Ronggeng Dukuh Paruk. Novel yang ditulis oleh beliau ini selain berkisah tentang penari Ronggeng bernama Srintil, isinya juga berbau sindiran kepada pemerintahan yang berkuasa pada masa itu.



Sumber: sini

Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini berhasil diterbitkan dalam edisi bahasa Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Versi trilogi bahasa Inggrisnya berjudul The Dancer oleh Rene T.A. Lysloff. Nah, kebetulan novel RDP (Ronggeng Dukuh Paruk) versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya (dalam bentuk PDF) pernah jadi objek tugas sekolah ane dulu.

Maka dari itu Ts ingin mengulas tentang sosok Ahmad Tohari yang luar biasa tersebut. Selain novel Ronggeng Dukuh Paruk itu, beliau juga menghasilkan beberapa karya lain seperti Jasa-Jasa Buat Sanwirya, Lintang Kemukus Dini Hari, Jentera Biang Lala, Di Kaki Bukit Cibalalak, Kubah, Bekisar Merah dan masih banyak lagi lainnya. Beberapa di antaranya berhasil menyabet sederet penghargaan antara lain :

1. Novel berjudul Jasa-jasa buat Sanwirya mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas pada tahun 1975 yang diadakan oleh Radio Nederlands Wereldomroep.

2. Novel dengan judul Kubah tahun (1980) berhasil memperoleh hadiah Yayasan Buku Utama pada tahun yang sama. Kemudian novel Ronggeng Dukuh Paruk tahun (1982), Lintang Kemukus Dini Hari tahun (1985) dan novel Jentera Bianglala tahun (1986) meraih hadiah Yayasan Buku Utama pada tahun yang sama pula.

3. Novel berjudul Di Kaki Bukit Cibalak tahun (1986) menjadi pemenang salah satu hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979.

Tidak hanya itu saja, pada tahun 1995 Ahmad Tohari mendapatkan hadiah atau reward yakni Sastra Asean, SEA Write Award dan tahun 2007 beliau menerima Hadiah Sastra Rancage.



Sebuah penghargaan juga bagi bapak Ahmad Tohari karena novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk berhasil diadaptasi menjadi sebuah film berjudul Sang Penari tahun 2011 yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Pemain utama yang menjadi tokoh ronggeng bernama Srintil yaitu Prisia Nasution dan Oka Antara sebagai Rasus. Film ini pun berhasil menyabet 4 Piala Citra dalam Festival Film Indonesia tahun 2011. Tidak hanya novelnya yang fenomenal, adaptasi film dari novel Ronggeng Dukuh Paruk nya pun mendapat apresiasi yang tidak kalah luar biasa.



Sumber: sini

Dari riwayat kisah Ahmad Tohari di atas, hal ini secara tidak langsung memovitasi Ts sebagai wong Banyumas untuk tetap menulis dan tentunya sangat bangga dengan sosok beliau ini. Meskipun jujur saja, Ts belom pernah bertatap muka langsung dengan beliau padahal kami satu daerah. Ts berdoa semoga bisa sukses seperti Ahmad Tohari (wish me luck) Aamiin. Tetap semangat menulis dan berkarya GanSist.


TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT dan KASKUSXMLDSPOT


Sumber: 1, 2
Diubah oleh Richy211 17-11-2019 11:27
sebelahblog
GutSchreiben
embunsuci
embunsuci dan 15 lainnya memberi reputasi
16
2.3K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan