rubyamoraAvatar border
TS
rubyamora
Taman Nasional Komodo, Kekayaan Indonesia yang Harus Dijaga


Berita kenaikan tarif masuk Pulau Komodo sempat membuat ane kaget. 14 juta rupiah, bukan uang yang sedikit. Berapaa rata-rata gaji paara pegawai kebanyakan di Indonesia ini? Bisa jadi mereka haruss menabung cukup lama untuk bisa mengunjungi Pulau Komodo. Kenaikan tarif ini tientu saja mengagetkan banyak pihak. Bukan hanya masyarakat umum,  tapi juga turis-turis yang telah siap dengan rencana mereka berkunjung,  serta para pelaku wisata di sekitar Pulau Komodo. 

Para pendudk Labuan Bajo dan Pulau komodo telah lama menggantungkan kehidupannya pada tempat pariwisata tersebut. Mereka ada di berbagai sektor. Baik sebagai penyewa kapal penyebrangan, menjadi tour guide, pengrajin souvenir, ganger di Taman NAsional Komodo dan menyewakan homestay. Jika Tiket Masuk Pulau Komodo mecapai 14 juta rupiah yang berimbas pada menurunnya jumlah wisatawan yang datang, bagaimana nasib mereka yang menggantungkan mata pencahariannya di sektor pariwisata?

Sebuah gejolak sosial pasti akan terjadi. Apalagi jika sampai Pulau Komodo ditutup. Akan banyak reaksi karena akibat yang ditimbulkannya langsung menyentuh pada pemenuhan kebutuhan hidup mereka.




Semula, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melakukan rapat dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang akhirnya memutuskan kegiatan wisata di Pulau Komodo akan ditutup per Januari 2020. Langkah ini diambil karena banyaknya oknum yang menyelundupkan anak-anak komodo ke luar negeri. Penyelundupan Komodo itu berhasil diungkap Polda Jawa Timur. 

Selain itu, penutupan hanya berlaku di Pulau Komodo, bukan di seluruh wilayah konservasi Taman Nasional Komodo. Penutupan tersebut juga untuk maksud menata lingkungan dalam di Pulau Komodo dengan menanam lebih banyak pohon endemik asli Nusa Tenggara Timur.

Melihat banyaknya dampak yang akan terjadi jika Pulau Komodo ditutup, maka pemerintah tetap membuka kawasan itu tapi dengan tarif 14 juta rupiah per orang dalam bentuk membership tahunan yang bersifat premium, Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berkunjung ke sana. 



Selain itu, tidak ada alasan yang tepat untuk menutup Pulau Komodo. Pengelolaan koservasinya pun harus tetap menghormati hak-hak masyarakat lokal yang sudah tinggal di sana sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Bahkaan jauh sebelum wilayah tersebut ditetapkan sebagai kawasan konservasi Taman Nasional Komodo. Merelokasi pendudk asli bukanlah suatu keputusan yang bijak.

Sekali lagi, kepentingan masyarakat asli Pulau Komodo tetaplah harus dipikirkan. Berkurangnya jumlah wistawan akan berdampak pada pendapatan 144 pedagan cendera mata, 51 pemandu wisata, 65 pengrajin patung, 13 kelompok pemilik homestay, 19 usaha transportasi laut serta 42 kelompok kuliner.

Kita doakan saja ya Gan, Sist, supaya persoalan yang terjadi sebagai buntut naiknya tiket masuk Pulau Komodo bisa terselesaikan dengan baik dan memuaskan semua pihak. Selain itu, kawasan konservasi tetap terjaga, baik flora maupun faunanya, khusunya Komodo yang telah menjadi aset bangsa juga Internasional, sebagai satu keajaiban dunia.

Sekian thread dari ane, semoga alam di Indonesia terjaga dari kerusakan. Karena itu aset penting yang akan diwariskan kepada anak-anak bangsa secara turun temurun.

Sumber
Di sini
Di sini

sebelahblog
sebelahblog memberi reputasi
1
407
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan